5 Renungan buat Kamu yang Terlalu Mengalah, Bela Hakmu!

Lihat dulu situasinya dan orang yang dihadapi

Seberapa sering kamu mengalah dari orang lain? Mungkin dirimu hanya gak ingin terjadi keributan, terbiasa dididik agar mengalah dari saudara-saudaramu, atau kamu gak berani memperjuangkan hakmu.

Mengalah memang dapat menghindarkan pertikaian. Akan tetapi kalau kamu memaksa diri buat terlalu mengalah, ini juga gak baik. Renungkanlah lima hal berikut agar kamu tahu kapan perlu mengalah atau bertahan dengan sikapmu.

1. Jangan sampai selalu mengalah bikin kamu tertekan

5 Renungan buat Kamu yang Terlalu Mengalah, Bela Hakmu!ilustrasi merenung (pexels.com/Anete Lusina)

Bila kamu memutuskan untuk mengalah, pastikan dirimu mengalah dengan bahagia. Artinya, kamu sudah benar-benar ikhlas untuk memberikan sesuatu pada orang lain. Jika dirimu selalu mengalah karena terpaksa, kamu bakal tertekan.

Dalam jangka panjang ini buruk buatmu. Energi yang seharusnya dikeluarkan untuk memperjuangkan keinginanmu malah mengarah ke dalam diri dan menyiksamu. Kamu merasakannya sebagai rasa kesal yang memenuhi dada ketika memutuskan buat mengalah dari orang lain.

2. Di dalam hakmu mungkin juga ada hak keluargamu

5 Renungan buat Kamu yang Terlalu Mengalah, Bela Hakmu!ilustrasi merenung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Yakinkah kamu bahwa urusan mengalah atas sesuatu ini gak akan merugikan orang lain? Bagaimana bila ini tentang penghasilanmu? Contohnya, partner kerjamu selalu meminta bagian penghasilan yang lebih besar.

Akibatnya, jatahmu menjadi berkurang. Padahal, tugasmu sama beratnya dengan tugasnya. Sedikitnya uang yang kamu bawa pulang tentu berpengaruh pada kehidupan keluargamu. Berjuanglah lebih keras guna memperoleh hak mereka yang ada di dalam hakmu.

3. Mengalah pada orang yang bermental penjajah gak akan ada habisnya

5 Renungan buat Kamu yang Terlalu Mengalah, Bela Hakmu!ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Yuliia Tretynychenko)
dm-player

Kalau kamu mengalah karena seseorang jauh lebih membutuhkan sesuatu daripada dirimu, ini tindakan mulia. Pun kemungkinan besar orang itu tak akan kembali memintamu untuk mengalah di lain waktu. Dia merasa sangat berterima kasih atas kesediaanmu mengalah waktu itu.

Ia bahkan membalas sikap baikmu dengan gantian mengalah di kemudian hari. Akan tetapi, tidak begini kejadiannya apabila dirimu berhadapan dengan seseorang yang bermental penjajah. Makin kamu mengalah, makin dia senang dan berusaha menguasai segalanya. Kamu gak bakal kebagian apa-apa.

Baca Juga: 5 Renungan Untukmu yang Hanya Mau Hasil Tanpa Melihat Proses

4. Mengalah di situasi yang tidak tepat bisa berarti kalah

5 Renungan buat Kamu yang Terlalu Mengalah, Bela Hakmu!ilustrasi seorang pria (pexels.com/cottonbro studio)

Contohnya, memilih mengalah saban kamu seharusnya berkompetisi dengan orang lain. Kapan dirimu akan memenangkan sesuatu bila begini? Kehidupanmu menjadi tidak berkembang gara-gara selalu mendahulukan orang lain.

Begitu pula ketika kamu membiarkan keburukan mengalahkan kebaikan. Seharusnya, dirimu terus maju dengan membawa kebaikan. Begitu kamu mengalah, kerusakan besar akan terjadi.

5. Kamu perlu belajar lebih tegas

5 Renungan buat Kamu yang Terlalu Mengalah, Bela Hakmu!ilustrasi berpikir (pexels.com/Picas Joe)

Terkadang, orang yang terlalu mudah mengalah dipengaruhi oleh sifatnya yang gak bisa tegas. Bukan hanya tegas menjaga miliknya, tetapi juga serius dalam menerapkan aturan. Tanpa ketegasan, orang lain mengambil kendali darimu.

Buat batasan tentang mana milikmu dan milik orang lain. Demikian pula aturan-aturan yang masih bisa dirundingkan atau wajib diikuti. Tidak mampu bersikap tegas akan membuatmu begitu sering mengalah sampai merugikan diri. Bahkan mengorbankan kepentingan yang lebih besar demi satu orang saja.

Jangan merasa kamu harus senantiasa mengalah. Ada kalanya kamu perlu berkeras atau dirimu menjadi tak pernah mendapatkan apa pun. Hak serta kesempatan bagus dalam hidupmu wajib diperjuangkan. 

Baca Juga: 5 Renungan Untukmu saat Tergoda Selingkuh, Jangan sampai Menyesal!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya