6 Tips Cegah Sifat Serakah, Gaji Kecil Jangan Jadi Alasan

Gak usah sibuk memikirkan harta orang, ya!

Begitu kamu mengenal berbagai kebutuhan hidup, keinginan, serta nilai uang dan berbagai aset; waspadailah sifat serakah yang bisa perlahan-lahan muncul dalam dirimu. Ketika kamu masih sekolah dan hidupmu sepenuhnya dalam tanggungan orangtua, bibit serakah masih sangat samar.

Barangkali kamu hanya tergoda untuk memiliki barang-barang seperti punya teman. Di usia yang lebih kecil, kamu mungkin diam-diam mengambil mainan saudara sekalipun dirimu sudah punya mainan sendiri.

Akan tetapi, pertambahan usia dan kemampuanmu berpikir dapat membuat keserakahanmu kian hebat. Kamu tidak lagi ingin menguasai benda-benda bernilai kecil, melainkan bisa secara nyata berusaha korupsi atau menyerobot lahan orang. Berikut tips cegah sifat serakah yang perlu kamu ketahui.

1. Hargai kepemilikan orang lain

6 Tips Cegah Sifat Serakah, Gaji Kecil Jangan Jadi Alasanilustrasi banyak uang (pexels.com/WoodysMedia)

Semua yang bukan milikmu harus kamu hargai. Sama seperti kamu juga pasti ingin orang-orang tidak mengganggu kepemilikanmu atas sesuatu. Setiap tindakan yang berusaha mengusik orang lain dan kepemilikan mereka merupakan hal yang amat memalukan.

Prinsipnya sederhana, tetapi harus kamu pegang dengan teguh. Yaitu, jangan ikut campur tentang segala yang bukan milikmu. Biarkan pemiliknya yang mengurusnya, kecuali kamu dimintai tolong dan diberi kepercayaan untuk membantunya. Itu pun tak lantas mengubahmu menjadi pemiliknya, lho.

Kamu tetap orang lain dan semua yang akan dirimu lakukan terkait barang milik seseorang wajib sepengatahuan serta seizin pemiliknya. Misalnya, kamu dititipi untuk mengelola lahan oleh saudara yang merantau. Selama apa pun kamu mengelolanya, jangan sampai kelak kamu berusaha merebut lahan itu darinya atau menyewakannya secara sepihak.

2. Jangan merasa kehilangan atau terlalu sayang atas apa pun yang bukan milikmu

6 Tips Cegah Sifat Serakah, Gaji Kecil Jangan Jadi Alasanilustrasi pria muda (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Masih menggunakan contoh dalam poin pertama. Bila kelak saudaramu pulang dan memutuskan untuk menjual lahan tersebut, kamu sama sekali gak punya hak buat menghalanginya. Baik dengan alasan harganya bakal terus naik dari tahun ke tahun atau yang lain, penjualan adalah hak penuh pemilik lahan.

Demikian pula seandainya saudaramu memilih menunjuk orang lain untuk mengelola lahannya. Sekalipun itu berarti kamu kehilangan sumber penghasilan, ingat bahwa perubahan tersebut juga hak saudaramu. Barangkali ia kurang puas dengan hasil kerjamu atau meragukan kejujuranmu.

3. Hindari terus membayangkan potensi keuntungan dari aset milik orang lain

6 Tips Cegah Sifat Serakah, Gaji Kecil Jangan Jadi Alasanilustrasi seorang pria (pexels.com/Nathan Cowley)

Serakah itu dimulai dari pikiran, tidak tahu-tahu menjadi perbuatan. Kamu yang senang sekali menghitung-hitung potensi keuntungan dari aset orang lain wajib waspada. Hal tersebut dapat menjadi penyubur untuk bibit sifat serakah yang pasti ada dalam diri setiap manusia.

Bila kamu hanya satu atau dua kali mengira-ngira potensi keuntungan dari aset seseorang, ini masih wajar. Setelah mengetahui potensi keuntungannya, kamu dapat mempertimbangkan buat memilikinya juga setelah banyak menabung.

dm-player

Akan tetapi apabila sebagian besar waktumu habis cuma buat memikirkan potensi keuntungan yang akan diperoleh seseorang dari asetnya, lama-kelamaan kamu bakal mengincarnya. Nafsu untuk merebut asetnya mulai muncul dan membesar. Menabung agar mampu membeli aset serupa terlihat terlalu lama dan sulit.

Baca Juga: 5 Akibat Fatal dari Sifat Serakah, Selalu Berada dalam Kekurangan!  

4. Ingat bahwa keserakahan sudah terlihat bahkan sebelum menjadi perbuatan

6 Tips Cegah Sifat Serakah, Gaji Kecil Jangan Jadi Alasanilustrasi banyak uang (pexels.com/WoodysMedia)

Walaupun kamu belum benar-benar mencoba merebut apa pun yang dimiliki orang, jangan dikira keserakahan masih mampu disembunyikan dengan baik. Orang-orang di sekitarmu akan tetap mengetahuinya. Biasanya, dari kalimat-kalimatmu ketika membicarakan harta orang.

Kamu sering sekali berandai-andai sebagai pemilik suatu aset. Kamu yakin aset tersebut akan lebih menghasilkan di tanganmu dibandingkan di tangan pemilik aslinya. Semua ini kerap kamu lontarkan dalam percakapanmu dengan siapa saja. Orang yang gak serakah hanya peduli pada apa-apa yang sepenuhnya miliknya.

5. Hasil dari keserakahan tak akan sepenuhnya kamu nikmati

6 Tips Cegah Sifat Serakah, Gaji Kecil Jangan Jadi Alasanilustrasi banyak uang (pexels.com/WoodysMedia)

Memang benar bahwa manusia perlu bekerja seakan-akan ia bakal hidup untuk selamanya. Upayamu mengumpulkan uang untuk mempersiapkan masa depan sendiri serta keluarga sudah tepat. Namun, jangan terjerumus dalam keserakahan.

Sebab sebanyak apa pun harta yang mampu dikumpulkan, pada akhirnya hidupmu akan berakhir juga. Kamu tidak mungkin menghabiskan seluruh hartamu. Perlukah hidup yang terbilang singkat ini kamu tebus dengan perbuatan tercela yang didorong oleh keserakahan?

Pun sifat serakah tidak pernah memberimu ketenangan. Saban melihat harta orang lain, kamu pasti menginginkannya juga. Tak peduli hartamu telah sebanyak apa, dorongan ini terus ada. Sebaliknya, sedikit kehilangan harta membuatmu merasa kehilangan semuanya. 

6. Mencukupkan rezeki yang dimiliki

6 Tips Cegah Sifat Serakah, Gaji Kecil Jangan Jadi Alasanilustrasi menghitung uang (pexels.com/MART PRODUCTION)

Repot apabila kamu membatasi rezekimu cuma dalam bentuk harta. Ketika melihat harta orang lain lebih banyak, kamu langsung seperti disiksa rasa dahaga akan harta mereka. Padahal, kamu sebenarnya sudah punya hartamu sendiri berikut bentuk-bentuk rezeki lainnya.

Dengan itulah semestinya kamu belajar mencukupkan diri. Tak perlu berupaya memgambil apa-apa yang dimiliki oleh orang lain. Kamu bukan orang telantar. Tuhan memberimu rezeki sebagaimana Ia memberikannya pada setiap makhluk-Nya.

Bila kamu telah dikuasi sifat serakah, seluruh kenikmatan hidup yang pernah dibayangkan justru tak berbekas. Kamu seperti orang yang selalu haus sebanyak apa pun air yang sudah diminum. Kalau tanpa keserakahan saja kamu dapat hidup, mengapa sampai ingin memiliki lebih banyak lagi harta dan mengambilnya dari orang lain?

Baca Juga: 5 Sebab Kita Kerap Jadi Serakah saat Mendapatkan Sesuatu, Yuk Hindari!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya