Wulan Danoekoesoemo: Perjuangkan Hak Wanita dari Kekerasan & Pelecehan

#AkuPerempuan Berani berbicara dan bertindak!

"Mau kemana neng? Abang anterin yuk!"

Pasti salah satu dari kalian pernah menemui pria di jalan yang berkata seperti itu. Risih bukan? Apalagi dengan nada yang tidak mengenakkan dan bermaksud menggoda. Namun apa kalian sudah tahu kalau kalau kalimat yang dilontarkan pria tersebut merupakan bentuk dari pelecehan sensual secara verbal? Ya, begitulah kasus pelecehan seksual, selalu dianggap remeh namun sangat mengganggu dan mengubah hidup sang "korban".

Ada juga kasus video di India, dimana seorang perempuan dipukul memakai sebuah bambu oleh pria dikarenakan perempuan itu meneriaki pria yang telah mencolek bagian "bawah" si perempuan tersebut. Miris memang.

1. Co-Founder Lentera Sintas Indonesia

Wulan Danoekoesoemo: Perjuangkan Hak Wanita dari Kekerasan & PelecehanChangemag-diinsider.com

Hal itu juga yang dirasakan oleh Wulan Danoekoesoemo saat melihat meme mengenai pemerkosaan yang dibuat lelucon di salah satu jejaring sosial. Dari para perempuan yang sedang marah karena hal tersebut lalu tercetus sebuah gagasan untuk membuat kelompok yang mendukung dan menyuarakan penyintas pelecehan sensual.  

Gerakan #mulaibicara yang dilakukan oleh Wulan Danoekoesoemo dan rekan-rekan Lentera Sintas Indonesia ini bertujuan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat untuk peduli terhadap isu kekerasan dan pelecehan seksual. Wulan dan rekan-rekan berharap bahwa lembaga ini dapat menjadi fasilitator agar para penyintas tidak merasa sendiri dengan terus mengkampanyekan aksi ini kepada masyarakat di seluruh Indonesia

2. Para penyintas bertemu dan berbagi pengalaman

Wulan Danoekoesoemo: Perjuangkan Hak Wanita dari Kekerasan & PelecehanTwitter.com/mappifhui

Penyintas sendiri merupakan seseorang yang berhasil survive dari pelecehan seksual. Wulan Danoekoesoemo bersama rekan rekan Lentera Sintas Indonesia membantu menfasilitasi pertemuan tertutup untuk para penyintas agar dapat sharing pengalaman yang dialami.

dm-player

Menurut data dari komnas perempuan, setidaknya 3 perempuan di Indonesia telah mengalami kekerasan seksual hanya dalam waktu 3 jam. Namun ketika Lentera Sintas Indonesia melakukan survey​​​​​​, sebagian besar dari perempuan Indonesia memilih tidak melaporkan kekerasan seksual yang dialami bahkan tidak menceritakan hal itu kepada siapapun.

Wulan Danoekoesomo, dalam artikel Jawapos.com juga menuturkan bahwa tidak sedikit para penyintas yang memendam kisah pilu mereka selama kurang lebih 15 sampai 20 tahun. Menurut survey, dikatakan pula alasan korban tidak melapor karena malu dan takut tidak dipercaya atau didengarkan.

3. Pengabulan DPR mengenai RUU penghapusan Undang-Undang Kekerasan Seksual membuat geram

Wulan Danoekoesoemo: Perjuangkan Hak Wanita dari Kekerasan & PelecehanYoutube.com/MaPPI tv

Parahnya lagi, dilansir oleh okezone.com Bahwa DPR telah mengesahkan RUU Penghapusan Undang-Undang Kekerasan Seksual. Bahkan negara-pun menutup mata akan fakta di lapangan bahwa pelecahan dan kekerasan seksual semakin bertambah. Bahkan, kasus pemerkosaan juga biasanya berasal dari pelecehan seksual yang berangsur selama bertahun-tahun.

4. Petisi Online sebagai bentuk protes penghapusan UU Kekerasan Seksual

Wulan Danoekoesoemo: Perjuangkan Hak Wanita dari Kekerasan & PelecehanJawapos.com

Sebagai bentuk protes, Wulan bersama rekan rekan dari Lentera Sintas Indonesia membuat petisi online untuk meminta DPR merevisi dan meng"ada"kan kembali Undang Undang mengenai Pelecehan dan kekerasan Seksual. Petisi ini telah ditandatangani sejumlah aktivis dan publik figur seperti Dian Sastro, pemeran film Cinta dalam AADC

Perjuangan Wulan Danoekoesoemo tidak berhenti sampai di sini. Beliau selalu mengadakan seminar yang berkaitan dengan kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap isu kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi di sekitar kita. Bahkan Wulan sampai membawa masalah ini ke forum international seperti MIKTA Young Professional Camp 2015 yang diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan. 

Jangan tunggu sampai kalian atau orang-orang yang kalian sayangi mengalami pelecehan seksual untuk peduli. Tidak perlu harus merasakan, cukup peka terhadap lingkungan sekitar. Jangan sampai wanita korban pelecehan seksual dipandang sebelah mata dan dikucilkan. 

Maya Ulfa Photo Writer Maya Ulfa

Today is M(a)y Day

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya