5 Alasan Media Sosial Kurang Baik Dijadikan Acuan Hidupmu
unsplash.com/@beccatapert
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa kamu sering merasa iri saat melihat postingan orang lain di sosial media, khususnya Instagram? Atau bahkan kamu berusaha untuk meniru postingan orang-orang yang kamu ikuti biar bisa ikutan populer dan gak ketinggalan zaman? Termotivasi dan menjadikan orang lain sebagai inspirator adalah hal yang wajar, tapi itu akan berakhir buruk jika kamu terlalu memaksakan diri untuk bisa menjadi seperti orang yang kamu idolakan di sosial media. Berikut ini ada beberapa hal yang jadi alasan mengapa kamu tidak perlu terlalu menjadikan sosmed sebagai acuan kehidupan yang bahagia.
1. Apa yang diperlihatkan bukanlah realitas yang sepenuhnya
unsplash.com/@jxndreasDisadari atau tidak, setiap foto atau hal yang semua orang unggah di sosial media tentunya adalah hal terbaik dari kehidupan mereka atau sesuatu yang bisa memimbulkan perhatian. Ada perjuangan atau pengorbanan dibalik sebuah foto liburan yang di-posting seseorang, misalnya dia harus menabung dan menahan keinginan lain untuk bisa berlibur. Rela meminjam baju hanya demi postingan #OOTD yang terlihat fashionable. Postingan kebahagian yang mungkin juga dilakukan sebagai sugesti diri dari permasalahan yang sedang dialami.
2. Jangan memaksakan diri untuk sebuah pertemanan
unsplash.com/@kate_torlinePertemanan di sosial media terkadang memang terlihat sempurna. Tapi pada kenyataannya tidak demikian. Sudah hal biasa ketika kamu bertemu dengan orang baru lalu berfoto bersama dan mempostingnya di sosial media. Meskipun caption yang kamu tuliskan sangat akrab, toh pada kenyataannya kamu dan dia tidak sedekat yang terlihat. Jadi berhenti menganggap seseorang begitu mudah dan banyak memiliki teman hanya karena dia sering memposting foto bersama banyak orang, toh pada kenyataannya mungkin hanya ada satu atau dua orang yang ada untuk dia saat dia mengalami kesulitan.
3. Yang terlihat baik belum tentu tulus
unsplash.com/@bayleejadegramlingEditor’s picks
Di era digital komunikasi dan perkembangan teknologi yang pesat sekarang ini, modal relasi memang sangat dibutuhkan. Itulah mengapa orang-orang baru yang kamu temui terkadang bisa begitu ramah seolah sudah lama mengenalmu. Langsung menanyakan nama akun instagram-mu dan menyuruh kamu mem-followback-nya. Memberikan like pada setiap postingan-mu agar kamu juga me-like juga postingannya. Pertemanan seperti ini bukanlah hal yang sehat, jadi lebih baik kamu fokus pada teman-temanmu di dunia nyata yang selalu ada untuk kamu.
Baca Juga: 7 Tipe Orang Berdasarkan Cara Berkomunikasi di Media Sosial
4. Terlalu banyak orang yang mengumbar hubungan
pixabay.com/id/users/rawpixelSeperti apa yang sudah dikatakan sebelumnya, foto di dunia maya dan realitas dunia nyata tidak serta merta sesuai dan relevan. Seseorang bisa saja memposting tentang kekesalannya saat itu lalu kemudian dia berbaikan dengan orang yang dikesalinya. Sayangnya ia lupa menghapus postingannya di medsos. Orang-orang yang terlanjur melihat postingan tersebut mungkin saja berpikir bahwa hubungan pertemanan mereka sedang tidak baik, mulai ikut menghakimi dan mengomentari yang justru akan semakin memperparah hubungan yang sudah baik. Atau bahkan sebaliknya terlihat baik-baik saja tetapi jenyakenyata mereka sedang bersitegang satu sama lain.
5. Hanya membuat stess
unsplash.com/@vheathKarena kamu memfollow akun-akun fashion atau travel kamu jadi ingin mengikuti apa yang mereka posting. Sayangnya kamu tidak memiliki budget untuk itu, ini membuat kamu jadi tertekan karena keinginan yang bukan menjadi kebutuhan kamu sebenarnya. Lama-lama kamu jadi stress sendiri, sering membandingkan hidup kamu dengan hidup mereka yang terlihat sempurna ditambah rasa iri yang semakin menjadi.
So guys, mulai sekarang gunakan sosmed secukupnya saja ya. Gak usah terlalu memandangnya sebagai realitas hidup yang nyata!
Baca Juga: 5 Kerugian Ini Akan Diterima Bila Selalu Umbar Masalah di Media Sosial
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
