8 Kebenaran Keras tentang Hidup yang Cenderung Kita Abaikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masa kanak-kanak adalah masa saat kita masih diperlakukan sebagai orang yang rapuh dan rentan sangat berbeda ketika dewasa. Sebagai orang dewasa, kita mulai mengikuti serangkaian aturan baru dan memahami seiring waktu bahwa kita hanya menarik bagi diri kita sendiri.
Tidak ada yang mendorong kita menuju kesuksesan, memberi kita pundak mereka untuk menangis, atau memuji kita ketika kita telah melakukan sesuatu yang baik. Dan pada akhirnya, akan selalu ada orang yang lebih pintar, lebih baik, dan lebih menarik daripada kita. Kenyataannya, banyak realita kehidupan yang mulai kita semua pahami bahwa hidup tidaklah sesederhana yang dibayangkan. Seperti beberapa realita berikut ini.
1. Tidak ada gunanya mengorbankan diri sendiri untuk orang lain
Pernahkah kamu melakukan sesuatu demi seseorang namun kamu justru mendapat jawaban yang dingin, bahkan orang tersebut berkata bahwa dia tidak pernah meminta kamu melakukan apapun untuknya. Terkadang memang orang-orang di sekitar kita tidak membutuhkan pengorbanan kita. Paling sering, mereka merasa canggung dan menjadi jengkel oleh keganjilan ini. Satu-satunya pengecualian untuk situasi ini adalah perilaku individualis ketika kedua orang mendapatkan keuntungan dan kepuasan dari hubungan seperti itu.
2. Pada akhirnya tidak ada yang bisa mendapatkan penghargaan semua orang
Istilahnya adalah kuda yang paling banyak bekerja di desa, tetapi masih belum pernah menjadi kepala desa. Cepat atau lambat kamu akan menghadapi kebenaran yang tidak menyenangkan serupa. Bos dan kolega kamu akan memahami bahwa kamu siap untuk melakukan pekerjaan apa pun, sementara kamu menyakiti kesehatanmu dengan memberi terlalu banyak tekanan pada diri sendiri. Mereka akan dengan tenang memeriksa umpan berita mereka di media sosial atau bergosip sambil menyeruput secangkir kopi lagi.
3. Masalah penampilan
Kamu bisa terus-menerus berbicara tentang dunia batin dan keindahan jiwamu yang bagus, tetapi ungkapan orang menilai buku dari sampulnya masih berlaku. Bukan hanya keterampilan profesional seseorang yang mereka nilai saat wawancara tetapi juga penampilan calon, serta kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu, orang yang percaya diri dan berpenampilan rapi memiliki lebih banyak kesempatan untuk pergi pada kencan yang sukses daripada yang tidak rapi.
Baca Juga: Penting! 5 Cara Agar Kehidupan Karier dan Keluarga Bisa Seimbang
4. Kita bukanlah pusat alam semesta
Editor’s picks
Pernahkah kamu menyelesaikan semua tugasmu dengan baik dan cepat tetapi merasa sedih setelah rekan kerja tidak memberimu cukup pujian? Pernahkah kamu menghabiskan setengah dari gaji kamu untuk membeli setelan baru dan tidak ada yang menyadarinya? Jangan merasa kesal tetapi sebaliknya, cobalah untuk mengingat kapan terakhir kali kamu merasa sangat bahagia setelah melihat bahwa temanmu mendapatkan pakaian baru. Kamu mungkin juga sering mengabaikannya, tidak heran jika orang lain pun sangat cuek dan apatis. Berita baiknya adalah tidak ada yang akan melihat lubang di kaus kakimu atau celana ketat kamu yang sobek.
5. Jika kamu sering tidak menghadiri acara, orang akan berhenti mengundangmu
Trik tersinggung, cemberut, dan menunggu orang lain memanggil kamu untuk bermain dengan mereka lagi hanya bekerja di taman kanak-kanak. Tidak ada yang tertarik bermain game seperti itu di masa dewasa. Cepat atau lambat kamu akan menghadapi situasi di mana teman-temanmu akan berpikir kamu tidak tertarik untuk berkomunikasi lagi dengan mereka dan mereka akan melupakan semua tentangmu secara perlahan.
6. Kamu harus belajar hingga usia pensiun atau bahkan lebih lama
Teknologi modern berkembang dengan cepat sehingga profesi kamu mungkin tidak ada lagi sepuluh hingga lima belas tahun dari sekarang. Itu berarti kamu harus selalu siap untuk belajar sesuatu yang baru dan untuk meningkatkan kualifikasimu agar bisa menjadi spesialis di bidang pekerjaanmu.
7. Orangtua tidak selalu benar
Seiring waktu, kita akan berhenti menganggap kata-kata dan perilaku orangtua kita sebagai kebenaran yang abadi dan tidak dapat dibantah. Ideologi masa kecil kita digantikan oleh pemahaman bahwa seorang ibu dan ayah adalah orang biasa yang memiliki kelemahan, kebiasaan buruk, dan pikiran yang tidak selalu bijak dan benar. Mereka bisa membuat banyak kesalahan dalam bagaimana mereka bereaksi terhadap perilaku kamu juga. Ini mungkin terdengar menyedihkan, tetapi cepat atau lambat anak-anakmu sendiri akan menjadi kecewa pada kamu juga.
8. Akan selalu ada orang yang lebih lebih baik darimu
Mungkin pukulan terbesar pada harga diri seseorang adalah pemahaman bahwa ada orang yang jauh lebih baik daripada dirinya di dunia ini. Kita dapat terus-menerus menggoda dan merayakan ulang tahun ke-18 berulang-ulang, tetapi ingatlah bahwa kita menjadi semakin tua setiap tahun dan kerutan pada kulit kita menjadi lebih dalam. Pria akan mulai menyembunyikan kepala botak dan perut buncit mereka, sementara wanita akan belajar cara mengikat saputangan di leher untuk menyembunyikan kulit mereka yang tidak sempurna,m dan sudah tidak begitu muda.
So guys, itu tadi beberapa realita hidup yang cukup keras, yang harus kita lakukan adalah menerima fakta-fakta ini dan menenangkan diri dengan pikiran bahwa setiap orang adalah unik dengan caranya sendiri.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Gak Boleh Terlalu Ikut Campur Kehidupan Pasanganmu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.