5 Konsep Sederhana untuk Hidup Tenteram yang Sering Terlupakan 

Yuk, mulai perbaiki hidup!

Siapa sih yang tak menginginkan kepemilikan hidup aman, nyaman, damai, dan pastinya tenteram? Rasanya semua orang memimpikannya, ya. Sayangnya, tak banyak orang bisa mencapai taraf hidup yang seperti itu.

Mengapa bisa demikian? Sadar atau tidak, terkadang kehidupanmu itu menjadi teramat rumit bukan karena faktor eksternal, melainkan dari internal yang bahkan bersumber dari dirimu sendiri, lho. Coba simak ulasan di bawah ini untuk memahaminya lebih dalam.

1. Konsep tertawa dan menangis 

5 Konsep Sederhana untuk Hidup Tenteram yang Sering Terlupakan ilustrasi orang menangis (pixabay.com/Pexels)

Pernahkah kamu mendengarkan sebuah lelucon yang menurutmu sangat lucu? Rasanya pernah, ya. Tentu saja, pada saat itu kamu akan tertawa dengan terbahak-bahak, nih. Akan tetapi, ketika lelucon itu dilontarkan sekali lagi, lagi, dan lagi? Apakah kamu masih merasa bahwa hal terkait masih lucu? Tentu saja tidak.

Dengan begitu, ketika kamu tidak bisa tertawa untuk lelucon yang sama, lantas mengapa kamu bisa menangis untuk masalah hidupmu yang itu, itu, dan itu lagi? Nyatanya kamu tak pernah bosan untuk menangisi permasalahan yang sama, ya. Mulai sekarang, cobalah untuk tegas dalam menyederhanakan hidupmu, pertahankan sesuatu yang masih bisa diperbaiki, dan lepaskan sesuatu yang tak bisa dipertahankan lagi.

2. Konsep meminta maaf dan memaafkan 

5 Konsep Sederhana untuk Hidup Tenteram yang Sering Terlupakan ilustrasi susah move on (pixabay.com/darksouls1)

Pernahkah hidupmu berasa tidak tenteram karena kamu menunggu ia yang telah menyakitimu untuk meminta maaf kepadamu? Terlebih bertanggung jawab atas apa yang telah ia perbuat. Ya, perbuatannya itu begitu melukaimu hingga tak sadar kamu menaruh kebencian yang begitu luar biasa. Jika dibiarkan, kamu yang awalnya menjadi korban atas kesalahannya terhadapmu, bisa berbalik kamu yang menjadi tersangka dengan menyimpan dendam yang begitu besar.

Coba pikirkan baik-baik, bukankah temanmu yang menyakitimu juga kesalahanmu karena telah lalai dalam memilih teman yang baik? Bukankah pasanganmu yang selingkuh juga kesalahanmu karena telah mencintai orang yang salah? Daripada fokus pada kesalahannya, lebih baik memaafkan dirimu yang salah memasuki sebuah situasi dan kondisi, nih.

Baca Juga: Menjalani Hidup dengan Konsep Hidup ala Orang Jepang, Ikigai

3. Konsep mencintai dan dicintai 

dm-player
5 Konsep Sederhana untuk Hidup Tenteram yang Sering Terlupakan ilustrasi pasangan (pixabay.com/Takmeomeo)

Jatuh cinta memang sejuta rasanya, nih. Sayangnya, tak semua rasa cinta yang ada bisa berbalas. Ya, kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan itu berhasil membawamu pada luka atas cinta tulus yang kamu miliki. Lantas, apakah kamu harus menyerah karena ia tak mungkin merespons perasaanmu? Tapi, nyatanya kamu tak sanggup melupakannya dan tetap menemukan dirimu masih mencintainya lagi, lagi, dan lagi? Pilihan terbaik ialah dengan tetap mencintainya sendirian, nih.

Mengapa demikian? Tentu saja karena kamu  berhak untuk mencintainya, sekalipun ia orang yang salah. Selagi rasa cintamu itu tak mengganggu kehidupannya, kamu berhak untuk terus mencintainya, lho. Sebaliknya, ketika ada sosok yang begitu mencintaimu, namun kamu tak menaruh rasa padanya, maka biarkan dia mencintaimu selagi hidupmu tak terganggu olehnya, ya.

4. Konsep ikhlas atau jangan memberi 

5 Konsep Sederhana untuk Hidup Tenteram yang Sering Terlupakan ilustrasi bersama teman (pixabay.com/user1505195587)

Contoh sederhananya, ketika kamu bertemu seseorang yang membutuhkan bantuanmu dan ia berhutang padamu. Sebelum kamu memberinya pinjaman, lebih baik pastikan terlebih dahulu, apakah kamu ikhlas untuk memberinya dengan risiko terbesar bahwa apa yang kamu pinjamkan itu tak bisa kembali lagi? Jika kamu belum mampu untuk menerima risikonya, alangkah lebih baiknya untuk tidak memberi sedari awal.

Namun, jika kamu tidak enak untuk menolaknya karena melihat situasi dan kondisi bahwa ia sangat membutuhkan bantuanmu, maka bantulah semampumu saja. Berikan bantuan yang sekiranya kamu ikhlas, tak harus membantu dengan nominal yang sama dengan kebutuhannya. Pun kalau tak bisa membantu secara finansial, maka kamu bisa memberinya dukungan supaya segera menemukan jalan keluar yang terbaik.

5. Konsep membahagiakan diri atau membahagiakan orang lain 

5 Konsep Sederhana untuk Hidup Tenteram yang Sering Terlupakan ilustrasi aku dan orang lain (pixabay.com/NoName_13)

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kita tak mungkin bisa menyenangkan semua orang. Jika terus dipaksakan, tentu saja kamu sendiri yang akan kelelahan. Ingat dan percayalah konsep bahwa orang yang menyayangimu agar selalu bahagia dengan kehadiranmu dalam situasi dan kondisi apa pun itu. Sebaliknya, sebaik apa pun perbuatanmu, di mata orang yang tidak menyukaimu akan tetap buruk hasilnya. Pun dengan orang yang tidak mengenalmu, ia tak akan peduli dengan hal apa pun yang kamu lakukan.

Jadi, mulai sekarang seharusnya kamu bisa fokus untuk membahagiakan dirimu sendiri dengan mewujudkan semua keinginanmu yang positif tanpa memikirkan orang lain. Tak perlu memikirkan kebahagiaan orang lain, orang yang menyayangimu tentu saja akan berbahagia saat melihat kebahagiaan dalam hidupmu, ya.

Bagaimana, konsep mana yang seharusnya mudah untuk diwujudkan? Sayangnya, kamu belum melakukan hal sederhana itu padahal semuanya demi ketenteraman dalam hidupmu. Coba untuk mengevaluasi dirimu sendiri, ya!

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Suasana Hati Tetap Stabil, Inspirasi Hidup Damai

Melinda Fujiana Photo Verified Writer Melinda Fujiana

Instagram : @melindaf__ Wish ur day always shine as a star!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya