5 Alasan Kamu Harus Stop Korbankan Perasaan Diri Sendiri, Sakit Kan?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
1. Hanya buang-buang kesempatan
Kamu mengorbankan perasaan kepada sebuah hal yang semestinya bisa kamu dapat? Untuk apa? Mungkin untuk beberapa kali ini perlu sebagai bentuk kemurahan hati dan keikhlasan kamu. Tetapi, jika terlalu sering, bukan hanya perasaan, tetapi juga kesempatan yang kamu korbankan. Kamu punya peluang/kesempatan, tetapi kamu sia-siakan begitu saja.
2. Mudah dimanfaatkan orang lain
Tahukah kamu, bahwa terlalu sering berkorban perasaan akan membuat kamu lebih mudah dimanfaatkan orang lain? Orang lain menilai kamu bukan sekadar dari kemurahan hatimu, tetapi juga sikap mu. Jika kamu terlihat sering mengalah, mencoba ikhlas, orang lain bisa saja memanfaatkan kemurahan hatimu itu. Lebih bijak dalam bersikap, baik itu perlu, tapi jangan sampai menyakitimu.
Baca Juga: 5 Alasan Mengorbankan Diri Sendiri Dapat Memengaruhi Hidupmu
3. Menghancurkan semangat
Editor’s picks
Kamu sudah sering mencintai sebuah hal, tapi kamu juga sering melepaskan hal-hal itu. Bukan hal mudah memang untuk mengorbankan dan mengikhlaskannya. Oleh karena itu, kamu jangan dulu berpikir untuk berhenti sebelum kamu tahu kebenarannya. Jangan patah semangat terhadap apa yang kamu mimpikan. Karena akan ada saatnya kamu juga mendapatkan apa yang kamu inginkan.
4. Tak ada yang tak mungkin
Salah satu faktor yang memengaruhi orang untuk mengorbankan perasaannya, adalah karena ia takut akan gagal dan memilih untuk mundur lebih cepat. Tapi tahukah kamu? Manusia memiliki peluang yang sama terhadap sebuah hal. Tak peduli dia siapa, tak peduli kamu siapa. Semua orang bisa mendapatkan apa yang mereka mau selagi mereka berusaha.
5. Tuhan takkan biarkan kamu menangis
Baca Juga: Menikah Bukan Berarti Harus Mengorbankan Segalanya, Kamu Masih Berhak Berkarya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.