Makna Hari Pahlawan Bagi Kalangan Millennial Aceh

Bisakah kamu menjadi pahlawan?

Banda Aceh, IDN Times - Kemerdekaan Indonesia tidak lahir dari pemberian bangsa asing. Kemerdekaannya tidak lahir tanpa adanya persiapan sehingga berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankannya. Tentunya juga, kemerdekaan bangsa ini tidak lahir tanpa adanya pengorbanan.

Ntah berapa banyak bulir darah yang membasahi bumi Pertiwi dan ntah berapa banyak nyawa para pejuang melayang usai ditebus peluru maupun ditebas pedang penjajah.

Mengenang jasa para pejuang yang telah gugur mempertahankan setiap senti kedaulatan negeri ini, pemerintah pun mengeluarkan suatu penetapan melalui Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 silam.

Keputusan itu berisi tentang penetapan Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November. Tanggal tersebut dipilih karena terdapat sebuah peristiwa besar yang terjadi di Surabaya dan menggugurkan belasan ribu pejuang Indonesia.

61 tahun telah berlalu sejak 10 November ditetapkan sebagi Hari Pahlawan pertama kali. Lalu bagaimana generasi bangsa saat ini memaknai hari penting tersebut? Berikut sejumlah pernyataan dari generasi millennial Indonesia di Aceh yang dihimpun IDN Times.

1. Berani mengatakan kebenaran, itulah pahlawan

Makna Hari Pahlawan Bagi Kalangan Millennial AcehAfriyansyah, warga Aceh (IDN Times/Istimewa)

Di era milenial seperti saat ini, makna pahlawan menurut Afriyansyah, adalah seseorang yang berani menyampaikan suatu kebenaran. Seseorang yang berani jujur dan tidak menjilat kepada siapapun maupun menelan ludah sendiri.

“Pahlawan di era melenial ini menurut hemat saya berkaitan dengan keberanian mengatakan kebenaran dan idealis,” kata Afriyansyah.

2. Pahlawan itu kreatif, inovatif, dan bisa mendidik anak dengan akhal yang mulia

Makna Hari Pahlawan Bagi Kalangan Millennial AcehAyi warga Aceh (IDN Times/Istimewa)

Makna Hari Pahlawan menurut seorang mompreneur dan ibu milenial, Ayi Andaresta, merupakan seseorang yang bisa mendidik anak dengan akidah Islam. Selain itu, pahlawan bukan orang yang harus menunggu untuk melakukan sesuatu namun harus aktif, kreatif, dan inovatif.

“Saya merasa bangga jika anak-anak saya jago menghafal Alquran dibandingkan pintar ilmu dunia,” kata Ayi.

3. Orang yang benar-benar berjuang itu adalah pahlawan

Makna Hari Pahlawan Bagi Kalangan Millennial AcehAlan, warga Aceh (IDN Times/Istimewa)

“Pahlawan bukanlah suatu sebutan yang diberikan secara pribadi melainkan kemasyhurannya telah diakui oleh khalayak ramai,” kata Muhammad Alan.

Menurutnya, kata pahlawan berasal dari dua kata yakni ‘Pah (Pas -bahasa Aceh)’ dan ‘Lawan’. Kata Pah diartikan oleh pemuda ini sebagai orang yang benar-benar berjuang bukan untuk mengharapkan perkataan agar disebut sebagai pejuang. Sementara kata Lawan, diartikan untuk melawan orang yang mengaku diri sebagai pahlawan.

“Tindakan -pahlawan- bisa dilihat dari konstribusi apa yang telah anda berikan untuk Aceh secara khusus dan Indonesia umumnya,” kata Muhammad Alan.

4. Pahlawan bukan hanya yang ikut berperang melawan penjajah

Makna Hari Pahlawan Bagi Kalangan Millennial AcehEva warga Aceh (IDN Times/Istimewa)
dm-player

Bagi Eva Suwirda, makna pahlawan bukan hanya sekedar orang yang ikut berperang melawan penjajah, terutama di era milenial seperti saat ini. Menurutnya, pahlawan adalah sosok yang berani melantangkan tentang keadilan, kebenaran dan memperjuangkan kesejahteraan di negeri ini. 

“Poin penting makna hari pahlawan bagi saya adalah keikhlasan, keberanian dan kebenaran,” kata Eva Suwirda.

5. Merefleksi perjuangan para pejuang untuk membangun bangsa

Makna Hari Pahlawan Bagi Kalangan Millennial AcehYusrizal warga Aceh (IDN Times/Istimewa)

Niat tulus dan tanpa pamrih, sikap itulah yang harus dimiliki generasi milenial saat ini dalam memaknai Hari Pahlawan menurut M Yusrizal. Sifat dan sikap yang dimiliki para pejuang bangsa menjadi pelajaran berharga untuk membangun Indonesia menjadi ini lebih baik.

“Sebab tanpa niat tulus membangun Indonesia, maka akan lahir pemerintahan yang oligarki, kapitalis, serta korupsi,” ujar M Yusrizal.

6. Mereka yang telah berjuang tanpa pamrih hanya dianggap ada ketika seremoni

Makna Hari Pahlawan Bagi Kalangan Millennial AcehFariz warga Aceh (IDN Times/Istimewa)

Fariz Fidhiansyah, momentum Hari Pahlawan bukan hanya sekedar menghargai jasa para pejuang yang telah mengabdi tanpa pamrih untuk negeri ini. Sebagai generasi milenial para penerus masa depan bangsa seharusnya belajar dari ketulusan pahlawan.

Sehubungan dengan itu, pemuda ini juga berharap jika pemerintah tidak hanya menjadi veteran atau para pejuang yang masih hidup sebagai pajangan ketika merayakan hari kemerdekaan saja, namun juga harus memperhatikan kehidupan mereka.

“Tapi seharusnya petinggi negera memberikan kehidupan yang layak bagi para veteran yang kini hidupnya kurang sejahtera,” ungkap Fariz Fidhiansyah.

7. Menjadi sosok yang berperan penting dalam hal positif dan menginspirasi

Makna Hari Pahlawan Bagi Kalangan Millennial AcehAris warga Aceh (IDN Times/Istimewa)

Semangat rela berkorban dan nilai-nilai perjuangan yang dimiliki para pejuang negeri ini di masa lalu, dikatakan Muhammad Arista Ramadhani, harus menjadi cikal bakal generasi milenial Indonesia saat ini dalam menghadapi tantangan di masa depan untuk membangun dan memajukan bangsa.

Tindakan-tindakan beserta niat kecil yang dijalani di kehidupan nyata, sangat dibutuhkan untuk melahirkan keharmonisan dalam bermasyarakat. Peran aktif dalam perbuatan-perbutan positif dan menginspirasi, serta tidak memecah belah bangsa.

8. Komitmen dan keyakinan yang dimiliki para pejuang harus ditanam dalam diri

Makna Hari Pahlawan Bagi Kalangan Millennial AcehSibgha warga Aceh (IDN Times/Istimewa)

Keutuhan Indonesia di awal kemerdekaan tidak mungkin mudah dipertahankan jika tidak ada komitmen dan keyakinan yang dimiliki para pejuang dalam mempertahankannya dari para penjajah.

Kesabaran dalam berjuang untuk menggapai cita-cita bangsa dan agama yang ada dalam diri para pahlawan, menurut Sibghatullah Arrasyid harus ditiru generasi milenial Indonesia.

“Fokus pada cita-cita agar masa depan pribadi maju, yang mana secara tidak langsung negara juga akan maju karena rakyatnya memiliki prinsip, optimis serta berusaha semampu tenaga dan tentunya tetap berdoa kepada Allah,” kata Sibghatullah Arrasyid.

Baca Juga: Sah! Presiden Jokowi Beri Gelar Pahlawan Nasional pada 6 Tokoh Ini

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya