Cerita Eka Mufie Pelajari Ilmu Babywearing, Cara Gendong yang Baik

Dirinya juga ikut dirikan komunitas Indonesian Babywearers

Jskarta, IDN Times - Banyak ragam ilmu parenting yang memang musti dipelajari saat kamu ingin menjadi orangtua. Salah satu yang mungkin jarang terdengar adalah teknik menggendong anak atau yang lebih dikenal dengan istilah babywearing.

Meski gak semua orang mengetahui tentang ini, namun cara menggendong anak gak boleh dilakukan sembarangan. Hal tersebut agar pihak penggendong dan yang digendong merasa aman dan nyaman.

Mendukung perwujudan keluarga inklusif, Indonesian Babywearers (IBW) hadir guna mengedukasi masyarakat soal ilmu babywearing. Eka Mufie atau yang bernama lengkap Eka Siti Rosidah Azhariah, Co-Founder sekaligus Educator dan Consultant Babywearing, menceritakan pengalamannya mempelajari ilmu tersebut kepada IDN Times, Jumat (12/5/2023) secara daring. Untuk kisah lengkapnya, mari simak ulasan di bawah ini!

1. Memiliki anak spesial menjadi awal bagi Eka untuk terjun ke dunia babywearing

Cerita Eka Mufie Pelajari Ilmu Babywearing, Cara Gendong yang BaikEka Siti Rosidah Azhariah, sebagai Co-Founder sekaligus Educator dan Consultant Babywearing di Indonesian Babywearers (instagram.com/ekamufie)

Sesuai dengan namanya, babywearing merupakan ilmu, metode, teknik, atau cara menggendong anak dengan alat tertentu. Meski istilah ini asing di telinga, namun kegiatan menggendong pada dasarnya sudah menjadi budaya yang lekat bagi orang Indonesia. 

Terlebih, Indonesia sendiri memiliki kain khas untuk menggendong anak yang biasa disebut dengan jarik. Oleh karena itu, konsep babywearing lebih fokus diadopsi oleh negara-negara yang gak memiliki budaya menggendong dalam proses pengasuhan anak. 

"Babywearing itu sebenarnya menggendong tapi pakai alat. Sebetulnya budaya gendong itu sudah kuat di Indonesia karena kita bisa lihat orangtua yang sehari-hari pakai jarik. Nah, ilmu babywearing ini diadopsi dari negara yang gak mengenal istilah dan budaya menggendong," kata Eka.

Meski demikian, masih banyak orang yang kerap melakukan kesalahan dalam menggendong anak. Hal ini disebutkan oleh Eka, yang dibuktikan dengan banyaknya orangtua yang kerap merasa pegal saat menggendong anaknya.

Itu pula yang dirasakan oleh Eka. Dalam ceritanya kepada IDN Times, ia menjelaskan bahwa alasan dirinya mempelajari ilmu babywearing atau bahkan terjun ke dunia babywearing adalah berkat dari anak bungsunya yang spesial.

"Saya dikasih amanah anak yang spesial. Anak saya tuli, yang ketiga ini, tapi dia juga yang membukakan pintu untuk saya belajar banyak soal babywearing. Kebetulan waktu itu, fisioterapi gak ada di Cianjur dan saya harus ke Sukabumi. Pakai kendaraan umum dan harus berdiri lama menunggu bus, sekali dua kali gak masalah, tapi beberapa bulan setelahnya saya divonis cedera bahu sehingga gak boleh menggendong lagi. Karena kebetulan saya beli ring sling di salah satu produsen alat menggendong, dikenalkanlah untuk masuk ke komunitas Indonesian Babywearers," ujarnya.

2. Kini, ia pun giat memperkenalkan babywearing kepada masyarakat lewat komunitas IBW

Cerita Eka Mufie Pelajari Ilmu Babywearing, Cara Gendong yang BaikEka Siti Rosidah Azhariah, sebagai Co-Founder sekaligus Educator dan Consultant Babywearing di Indonesian Babywearers (instagram.com/ekamufie)

Setelah tergabung menjadi anggota IBW pada 2017 silam, Eka mulai mempelajari cara menggendong yang baik dan benar. Dari pengalamannya tersebut, ia bertekad untuk menyebarkan ilmu yang dimilikinya kepada orang-orang sekitar, terutama para ibu. 

Menariknya, saat anniversary yang kedelapan pada Desember 2022 lalu, IBW pun melebarkan visi yang sebelumnya hanya fokus pada masalah menggendong, kini menjadi cara membangun keluarga yang kompak. Dengan begitu, harapannya akan tumbuh keluarga yang saling bahu membahu dalam kepengurusan anak.

"Sekarang ini, kita sedang berusaha membangun sebuah iklim bagaimana keluarga, antara suami dan istri, bisa saling membantu dalam mengasuh anak. Gak hanya dibebankan pada ibu saja. Apalagi, dengan ilmu babywearing, bisa lebih aman dan nyaman, sehingga ayah bisa terlibat dan memberi kesempatan untuk ibu memberdayakan dirinya," ungkap ibu tiga anak tersebut.

3. Gak harus beli alat terbaru, babywearing merupakan metode untuk mengoptimalkan alat gendong yang sudah dimiliki

Cerita Eka Mufie Pelajari Ilmu Babywearing, Cara Gendong yang BaikEka Siti Rosidah Azhariah, sebagai Co-Founder sekaligus Educator dan Consultant Babywearing di Indonesian Babywearers (instagram.com/ekamufie)
dm-player

Menjadi sebuah metode untuk menggendong anak, babywearing gak serta merta mengharuskan penggunanya membeli alat yang modern. Sebab, Eka pun menuturkan bila cara ini pada dasarnya hanya bersifat mengoptimalkan alat gendong yang sudah dimiliki.

Bahkan, kamu pun bisa tetap menggunakan kain jarik untuk menggendong anak. Kain jarik yang digunakan bisa yang masih baru atau yang sudah diturunkan dari generasi ke generasi. 

"Kalau orang Indonesia, bisa pakai kain jarik. Itu paling murah dan paling cocok dengan budaya Indonesia. Punya uang Rp50-100 ribu sudah bisa beli dan gendong anak, yang kemudian bisa dipakai dengan teknik agar lebih optimal lebih aman dan nyaman," jelasnya.

Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Etika Makan pada Anak, Biar Anak Terbiasa!

4. Menariknya, tujuan dari komunitas ini juga berpusat pada perubahan pandangan pria atas prinsip pengasuhan

Cerita Eka Mufie Pelajari Ilmu Babywearing, Cara Gendong yang BaikEka Siti Rosidah Azhariah, sebagai Co-Founder sekaligus Educator dan Consultant Babywearing di Indonesian Babywearers (instagram.com/ekamufie)

Menggendong dan mengasuh anak bukan hanya tugas seorang ibu. Sebab, dalam kepengurusan anak, ayah pun berperan penting untuk tumbuh kembang buah hati ke depannya. Hal ini pula yang kemudian dijadikan arah baru bagi komunitas IBW.

"Kita coba mengajak ayah, ibu, mertua, anak yang lebih besar untuk dilibatkan dalam pengasuhan. Proses saling membantu itulah yang coba kita bangun dan kembangkan. Makanya, IBW kini lebih fokus bagaimana membangun sebuah keluarga yang kompak agar masing-masing bisa berkembang," ucapnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, IBW punya satu cara efektif yang sudah dilakukan sejak lama. Ketika para ibu berkumpul, sosok ayah yang ikut akan diajak kumpul bersama hingga akhirnya ayah yang datang malah punya komunitas sendiri. Dari situ, gak ada istilah kalau seminar, anak atau ayahnya gak boleh ikut, semua boleh ikut.

"Ayah bisa memberikan ibu me time, tapi dengan ayah terlibat di situ secara sukarela. Ayah mengantar, istri belajar, anak gak ada yang pegang, ayah yang pegang," imbuhnya.

5. Eka pun turut menjelaskan manfaat dan tips belajar babywearing

Cerita Eka Mufie Pelajari Ilmu Babywearing, Cara Gendong yang BaikEka Siti Rosidah Azhariah, sebagai Co-Founder sekaligus Educator dan Consultant Babywearing di Indonesian Babywearers (instagram.com/ekamufie)

Bukan hanya bisa lebih hemat, babywearing juga memiliki manfaat yang cukup banyak bagi sang buah hati. Salah satu yang paling besar menurut Eka adalah mampu mempererat bonding antara orangtua dan anak.

"Gendongan ini punya manfaat yang luar biasa. Salah satunya untuk mempererat bonding. Supaya lebih menyenangkan, aman, dan nyaman, akhirnya muncullah ilmu babywearing guna mengoptimalkan menggendong anak dalam kondisi aman dan nyaman bagi kedua belah pihak, bukan hanya untuk anak, tetapi penggendongnya juga. Bisa mendukung perkembangan tulang hingga emosional anak," terangnya.

Lalu pada akhir perbincangan, Eka juga memberikan sejumlah tips jika kamu ingin mempelajari ilmu menggendong ini. Menurutnya, yang terpenting adalah menemukan gendongan terbaik dengan mengetahui kebutuhan pribadi terlebih dahulu.

"Kita kebutuhannya apa, gak hanya segi penggendong, tapi juga yang digendong. Lalu, ketahui kemampuannya gimana dan kalau sudah punya, maksimalkan yang sudah ada. Saya pun menemukan gendongan terbaik itu setelah tahu kebutuhan saya," pungkasnya.

Itu dia sedikit cerita Eka Siti Rosidah Azhariah dalam mempelajari dan menyebarkan ilmu babywearing agar menggendong anak jadi terasa lebih menyenangkan, aman, dan nyaman. Karena sudah melekat sebagai budaya bangsa, kamu juga perlu nih mempelajarinya lebih dalam supaya dapat merasakan manfaatnya.

Baca Juga: 8 Ilmu yang Kamu Pelajari Jika Kuliah Jurusan Ilmu Politik

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto
  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya