Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura Serta Keutamaannya di Bulan Muharam

Kedua puasa sunah ini memiliki keistimewaan masing-masing

Bulan Muharam merupakan bulan yang sangat mulia karena kita bisa memperbanyak macam-macam amal saleh dengan melakukan berbagai ibadah puasa sunah. Ada puasa yang hanya ada di bulan Muharam dan sangat dianjurkan, yakni puasa Tasua dan Asyura.

Namun, sebelum kamu melaksanakan ibadah sunah yang satu ini, simak terlebih dahulu bacaan niat puasa Tasua dan puasa Asyura serta keutamaan menjalankannya berikut ini. 

1. Dalil puasa Tasua

Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura Serta Keutamaannya di Bulan MuharamIlustrasi Al-Qur'an (IDN Times/Besse Fadhilah)

Puasa Tasua berasal dari kata tis'a yang berarti sembilan. Oleh karena itu, puasa ini dilaksanakan pada setiap tanggal 9 Muharam. Selain itu, tanggal 9 Muharam juga merupakan tanggal yang sangat diagungkan.

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:

“Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasalam melakukan puasa Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa Asyura, maka para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, ia adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani.” Maka beliau bersabda, “Jika begitu, pada tahun mendatang kita juga akan berpuasa pada hari kesembilan, insya Allah.” Ternyata tahun berikutnya belum datang, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasalam telah wafat.” (HR. Muslim no. 1134)

2. Dalil puasa Asyura

Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura Serta Keutamaannya di Bulan MuharamIlustrasi Al-Qur'an (IDN Times/Besse Fadhilah)

Puasa Asyura merupakan salah satu puasa sunah di bulan Muharam yang dianjurkan. Ini karena puasa Asyura dapat menghapus dosa selama satu tahun bagi siapa pun umat muslim yang menjalankannya. 

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Adapun puasa Asyura, aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya,” (Hadis Riwayat Muslim no. 1976)

Dalam Fatwa Islam (no. 21785) dinyatakan:

قال الشافعي وأصحابه وأحمد وإسحاق وآخرون : يستحب صوم التاسع والعاشر جميعا ; لأن النبي صلى الله عليه وسلم صام العاشر , ونوى صيام التاسع

Imam As-Syafii dan pengikut mazhabnya, imam Ahmad, Ishaq bin Rahuyah, dan ulama lainnya mengatakan: Dianjurkan puasa di hari kesembilan dan kesepuluh (Muharam) secara berurutan. Karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah melaksanakan puasa di tanggal 10 dan beliau telah meniatkan puasa tanggal 9 (Muharram).

3. Niat puasa Tasua dan Asyura

Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura Serta Keutamaannya di Bulan Muharamfreepik.com/vichie81

Niat menjadi hal yang wajib diucapkan sebelum menjalankan macam-macam puasa sunah. Termasuk saat akan menjalankan puasa Tasua dan puasa Asyura. Berikut ini bacaan niat puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghadin ‘an ada’i sunnatil asyura lillahi ta‘ala

Artinya:

Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."

Bacaan niat puasa Tasua:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatit Tasu‘a lillahi ta‘ala

Artinya:

dm-player

"Aku berniat puasa sunah Tasua esok hari karena Allah SWT."

Baca Juga: Puasa Tetap Langsing? Ikuti 8 Tips Memilih Menu Berbuka Puasa Ini

4. Keutamaan puasa Asyura

Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura Serta Keutamaannya di Bulan Muharampixabay.com/Ahmad Ardity

Berikut ini tiga keutamaan puasa Asyura yang terdapat dalam hadis:

1. Puasa Asyura (juga puasa Tasua) merupakan puasa yang paling utama untuk dilakukan setelah puasa Ramadan.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjelaskan keutamaan puasa Muharram dengan sabda beliau:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa paling utama setelah Ramadan adalah (puasa bulan) Muharram dan salat yang paling utama setelah salat fardu adalah salat malam.” (HR. Muslim)

سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ditanya, “Salat manakah yang lebih utama setelah salat fardu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadan?”

Beliau bersabda, “Salat yang paling utama setelah salat fardu adalah salat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)

2. Puasa yang diutamakan oleh Nabi Muhammad SAW

Puasa Asyura merupakan puasa yang istimewa bagi Rasulullah dan sangat diutamakan beliau. Ibnu Abbas menerangkan, tidak ada puasa sunah yang lebih diutamakan Rasulullah melebihi Puasa Asyura.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, "Saya tidak pernah melihat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari Asyura dan bulan Ramadan." (HR. Bukhari)

3. Menghapus dosa setahun sebelumnya

Inilah keutamaan Puasa Asyura yang paling banyak diketahui. Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura, beliau menjawab, “Dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)

5. Hikmah puasa Tasua

Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura Serta Keutamaannya di Bulan Muharampinterest.com/kristenelsby

Imam Nawawi rahimahullaah menyebutkan ada tiga hikmah disyariatkannya puasa pada hari Tasua:

1. Untuk menyelisihi orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.

2. Untuk menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jumat saja.

3. Untuk kehati-hatian dalam pelaksanaan puasa Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari kesembilan dalam penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh.

Itulah ulasan mengenai niat dan keutamaan dari puasa Tasua dan puasa Asyura. Saatnya tiba, kita jalankan yuk!

Baca Juga: 5 Hal yang Membatalkan Puasa dan Membuat Puasa Tidak Sah, Wajib Tahu!

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto
  • Febriyanti Revitasari
  • Septi Riyani
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya