Mengenal Rita Wulandari Wibowo, Polisi Perempuan yang Penuh Prestasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
IDN Times menyelenggarakan webinar ketiga dalam rangkaian kampanye #MenjagaIndonesia untuk memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Webinar dengan tajuk "Kisah Mereka Garda Terdepan Negeri" ini, dilaksanakan pada Selasa (11/08/2020) dengan empat sosok hebat sebagai narasumber.
Salah satu di antara sosok tersebut adalah perempuan yang menjabat sebagai Kapolres Tegal Kota, AKBP Rita Wulandari. Bagi kamu yang belum mengetahui tentang sosok hebat ini, yuk simak ulasan berikut untuk mengenalnya!
1. Rita mengawali karier di dunia kepolisian sebagai Penyidik Unit IV Sat IV (Renakta) Dit Reskrimum Polda Metro Jaya
Masuk ke dunia kepolisian, tentu tak langsung membuat Rita menjabat sebagai Kapolres Tegal Kota. Ia perlu meniti karier dengan berbagai jabatan yang ada untuk mencapai posisinya sekarang. Diketahui, pada awal meniti karier di dunia kepolisian, Rita menjabat sebagai Penyidik Unit IV Sat IV (Renakta) Dit Reskrimum Polda Metro Jaya pada 2004 silam.
Setelah itu, dirinya menjabat dalam beberapa bidang, seperti Penyidik Pratama Unit III Dit I/Kam & Trannas Bareskrim Polri, Kasubnit II Subdit III Dit Tipidum Bareskrim Polri, Pembantu Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Pangan & Energi Setkab RI, Kanit II/PPA Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri, dan Kanit IV Subdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri.
2. Sebagai penyidik, Rita pernah mendapatkan penghargaan sebagai Penyidik Siber Terbaik dari Kementerian PPPA
Sebagai Penyidik Siber, Rita Wulandari pun pernah mendapatkan penghargaan atas kerja kerasnya dalam menangani berbagai kasus terkait kekerasan dan eksploitasi yang melibatkan anak sebagai korban maupun pelaku di media sosial. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawanti, pada November 2019 lalu.
3. Rita juga menjadi salah satu polwan yang mewakili Indonesia di Konferensi Penegak Hukum Wanita Pertama se-Asia
Dalam menekuni karier di bidang kepolisian, Rita juga pernah mendapat kesempatan sebagai salah satu delegasi yang mewakili Indonesia di Konferensi Penegak Hukum Wanita Pertama se-Asia. Acara tersebut berlangsung pada tanggal 18-22 November 2019 di Quezon City, Filipina.
Selama lima hari, para delegasi menjalani pembelajaran materi, diskusi, dan survei mengenai kepemimpinan secara individu. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi potensi diri dan tantangan bersama yang dihadapi oleh perempuan dalam rangka mengoptimalkan implementasi pengarusutamaan gender, yang jadi kebijakan nasional sehingga tetap responsif terhadap perempuan dan anak yang berhadapan dengan hukum.
Editor’s picks
Baca Juga: Mengenal Teuku Nyak Arief, Orang Aceh yang Benci Koloni Belanda
4. Kini, sebagai Kapolres, Rita pun kerap mengusung program pemberdayaan perempuan guna mengantisipasi munculnya KDRT
Meski tengah menjabat sebagai Kapolres, Rita tidak serta merta menghilangkan keinginannya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi perempuan dan anak. Salah satunya adalah yang berkaitan dengan kekerasan di dalam rumah tangga atau KDRT.
Dalam hal ini, Rita mengatakan jika dirinya mengupayakan untuk memberdayakan perempuan-perempuan yang ada di rusunawa Kota Tegal. "Saya ciptakan satu program kerja dengan menggandeng pelaku-pelaku UMKM. Salah satunya dengan membuat sarung tenun goyor yang sedang kita awali dan kita kerjasamakan dengan pemerintah kota setempat," katanya.
Selain itu, terdapat pula program perlindungan bagi anak-anak dari perempuan yang sedang memproduksi sarung tenun goyor. "Untuk anak-anak mereka, saya sudah punya pemikiran untuk menempatkannya di sebuah ruangan PAUD dan saya sudah bekerja sama dengan lembaga kemasyarakatan di sini untuk memberikan edukasi kepada anak-anak yang dititipkan selama ibu menenun," terang Rita.
Dengan adanya program ini, ia berharap masalah ekonomi yang menjadi akar munculnya KDRT, dapat terselesaikan. "Ketika mereka memproduksi sarung tenun goyor, mereka bisa menambah pendapatan keluarga, membayar sewa kontrak, dan membeli makan. Dengan begitu, ini bisa jadi salah satu solusi untuk masalah ekonomi yang menjadi akar munculnya KDRT," tegasnya.
5. Ia turut berpesan kepada para millennials untuk menjaga Indonesia dengan cara mengisi media sosial dengan konten yang positif, kreatif, edukatif
Pada akhir diskusi, Rita menyampaikan pesan kepada para millennials untuk ikut menjaga Indonesia, khususnya anak-anak generasi penerus bangsa dari berbagai aspek kekerasan termasuk dalam ranah media sosial.
"Kita harus penuhi konten siber yang ada di media sosial dengan hal-hal yang positif. Tujuannya agar konten negatif hilang tertimpa dengan kreativitas, inovasi, dan edukasi positif yang disampaikan oleh para millennials. Dengan begitu, secara tidak langsung, mereka punya kiprah untuk menjaga Indonesia," tuturnya.
Memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, IDN Times meluncurkan kampanye #MenjagaIndonesia. Kampanye ini didasarkan atas pengalamanan unik dan bersejarah bahwa sebagai bangsa, kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dalam situasi pandemik COVID-19, di saat mana kita bersama-sama harus membentengi diri dari serangan virus berbahaya. Di saat yang sama, banyak hal yang perlu kita jaga sebagai warga bangsa, agar tujuan proklamasi kemerdekaan RI, bisa dicapai.
Baca Juga: Mengenal Wahidin Sudirohusodo, Dokter Rakyat Penggagas Budi Utomo