5 Anggapan Keliru Self Reward yang Jarang Disadari, Perlu Diluruskan!

Meski self reward, harus tetap dikontrol 

Tuntutan kerja memang bikin kondisi fisik dan mentalmu jadi kelelahan. Apalagi kalau projek dan tanggungan yang kamu kerjakan memiliki tingkat kerumitan yang tinggi, bisa dipastikan sebagian besar waktu dan pikiranmu akan tersita untuk hal tersebut sehingga tidak jarang akan mengabaikan diri sendiri.

Mengingat tuntutan kerja yang sedemikian rupa, tidak ada salahnya kamu melakukan self reward sebagai bentuk apresiasi terhadap diri sendiri.

Namun sayangnya, masih banyak orang yang keliru dalam menafsirkan apa itu self reward. Berikut ini lima anggapan keliru tentang self reward yang perlu diluruskan.

1. Self reward sama dengan membebaskan dirimu melakukan apapun

5 Anggapan Keliru Self Reward yang Jarang Disadari, Perlu Diluruskan!ilustrasi berbelanja (pexels.com/Tim Douglas)

Tuntutan kerja memang mengekang sebagian besar waktu, tenaga, dan pikiranmu. Semua hal kamu curahkan agar semua dapat terselesaikan dengan baik.

Namun demikian, tidak jarang dirimu sendiri justru terabaikan, bahkan untuk waktu istirahat saja seolah tidak sempat. Seringkali hal tersebut membuatmu balas dendam di akhir. Kamu menebus seluruh waktu, pikiran, dan tenagamu yang telah tersita dengan membebaskan dirimu melakukan apapun setelah pekerjaan tuntas. P

adahal ini bukan perilaku yang tepat, lho. Kamu harus tetap bisa mengontrol diri dan memilah mana aktivitas yang sekiranya bermanfaat dan mana yang sekiranya malah merugikan diri sendiri.

2. Membiarkan waktu lama terjeda untuk bermalas-malasan

5 Anggapan Keliru Self Reward yang Jarang Disadari, Perlu Diluruskan!ilustrasi tertidur (pexels.com/Miriam Alonso)

Beban kerja yang menggunung memang bikin waktu istirahat jadi terganggu. Waktu tidurmu jadi berkurang bahkan tidak jarang untuk makan pun kamu tidak sempat. Bagimu me time adalah hal yang mustahil dilakukan selama dirimu masih terkungkung dengan setumpuk beban kerja tersebut.

Memanjakan diri dengan larut dalam kemalasan merupakan keinginan terbesarmu ketika semua pekerjaan sudah selesai. Namun sayangnya, hal ini seringkali malah membuatmu terlena. Memang sih bermalas-malasan itu boleh dilakukan, tapi bukan berarti kamu dapat lupa waktu. Masih ada deretan beban kerja ke depan yang mengantri untuk diselesaikan.

Baca Juga: Tidak Perlu Berlebihan, 5 Kegiatan Ini Juga Merupakan Self Reward, lho

dm-player

3. Memberi penghargaan kepada diri sendiri dengan membeli apapun yang diinginkan

5 Anggapan Keliru Self Reward yang Jarang Disadari, Perlu Diluruskan!ilustrasi berbelanja (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Selepas menjalani rutinitas kerja yang sungguh padat, tentu salah satu hal yang kamu inginkan adalah memanjakan diri sendiri. Kamu ingin menebus waktu dan perhatian terhadap dirimu sendiri yang sempat terabaikan dengan membeli apapun barang yang diinginkan.

Namun sayangnya, seringkali kamu malah terjebak dalam perilaku boros sehingga keuanganmu berantakan. Kamu membeli sesuatu hanya atas dasar keinginan sekilas dan tidak mempertimbangkannya secara matang. Bahkan bisa jadi barang yang kamu beli pada akhirnya tidak memiliki manfaat apapun.

4. Memanjakan sifat konsumtif

5 Anggapan Keliru Self Reward yang Jarang Disadari, Perlu Diluruskan!ilustrasi memilih sepatu (pexels.com/Alexandra Maria)

Sifat konsumtif memang selalu menarik untuk dibahas. Bagaimana tidak?>eskipun sudah banyak nasihat yang bertebaran namun masih juga banyak orang yang secara tidak sadar melakukannya. Padahal sifat ini jika tidak segera dihentikan pasti akan merugikan diri sendiri, lho.

Perilaku konsumtif masih seringkali disalah artikan sebagai bentuk self reward. Kamu memanjakan diri dengan menghambur-hamburkan uang untuk pengeluaran yang tidak penting. Padahal perilaku seperti itu cepat atau lambat pasti akan membuat kestabilan finansialmu jadi terganggu.

5. Memuaskan diri mengonsumsi junk food

5 Anggapan Keliru Self Reward yang Jarang Disadari, Perlu Diluruskan!ilustrasi makan junk food (pexels.com/Freestocks.org)

Beban kerja yang menggunung seringkali bikin gerak-gerikmu jadi terbatas. Ingin bersantai sebentar, kamu tidak bisa. Ingin menikmati waktu me time sejenak, namun banyak tanggungan kerja yang muncul dan mengantri untuk segera diselesaikan.

Ketika sudah terbebas dari tuntutan kerja tersebut, seringkali dirimu akan lepas kendali sehingga melakukan apapun yang menjadi kesenangan, salah satunya adalah memesan banyak junk food. Padahal ini bukan perilaku yang tepat, lho. Jika terlalu berlebihan, tentu malah akan membahayakan kesehatanmu sendiri.

Self reward memang cara ampuh yang dapat dilakukan untuk mengapresiasi diri selepas menjalani tuntutan kerja yang melelahkan. Namun demikian, kamu jangan sampai terjebak dalam pengertian self reward yang salah, lho ya. Jika kamu termasuk orang yang masih memegang anggapan di atas, yuk segera ubah pandangan tersebut.

Baca Juga: 5 Ide Self Love dengan Teori The Five Love Language, Ada Memijat Tubuh

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya