5 Batas Mengasihani Diri yang Perlu Diperhatikan, Jangan Kebablasan!

Jangan jadikan alasan untuk rapuh dan penakut 

Apakah salah jika seseorang mengasihi diri sendiri? Tentu tidak, selayaknya orang lain, diri sendiri juga patut diberi perhatian, salah satunya dalam bentuk rasa kasihan. Namu, alangkah baiknya kamu tidak mengasihani diri secara berlebihan. Apalagi sampai tumbuh jadi sosok yang rapuh dan mudah menyerah.

Kamu perlu mengenal batas mengasihani diri  agar tidak kebablasan. Jangan sampai alasan kasihan bikin kamu tumbuh jadi sosok yang lemah. Termasuk mudah tumbang saat menghadapi tantangan. Berikut lima batas mengasihani diri  yang perlu diperhatikan.

1. Kasihan pada diri sendiri jangan dijadikan alasan rapuh 

5 Batas Mengasihani Diri yang Perlu Diperhatikan, Jangan Kebablasan!ilustrasi merenung (pexels.com/Pixabay)

Tentunya kamu pernah mengamati tipe orang yang rapuh dalam menjalani kehidupan. Mereka tidak memiliki motivasi untuk bangkit dan melakukan yang terbaik. Apalagi saat menghadapi tantangan sedikit rumit, langsung putus asa tanpa mau berusaha. Mereka merasa kasihan pada diri sendiri karena harus menghadapi situasi tersulit.

Rasa kasihan pada diri sendiri seperti inilah yang harus diperhatikan. Jangan sampai kamu menjadikannya sebagai alasan rapuh. Tantangan hidup tetap harus dilewati, bukan malah menyerah. Merasa kasihan pada diri sendiri boleh, tapi bukan untuk menghilangkan sifat tangguh. Kita tercipta sebagai pejuang, bukan pecundang.

2. Jangan sampai lembek terhadap diri sendiri dengan alasan kasihan 

5 Batas Mengasihani Diri yang Perlu Diperhatikan, Jangan Kebablasan!ilustrasi mengasihani diri sendiri (pexels.com/Mikhail Nilov)

Boleh saja kamu memiliki rasa kasihan terhadap diri sendiri. Namun, rasa kasihan ini sering diekspresikan dengan cara yang salah. Ini termasuk bersikap lembek dalam mendidik diri, sehingga tumbuh jadi orang penakut dan tidak disiplin dalam menjalani kehidupan. Batasan mengasihani diri ini harus diperhatikan.

Kamu boleh saja berempati terhadap diri sendiri, termasuk memberi ruang untuk bersedih dan menangis. Namun, jangan sampai tumbuh menjadi manusia lembek. Tetap didik diri sendiri menjadi sosok yang berani menghadapi bermacam situasi sekaligus memiliki kedisiplinan tinggi. Sebab, dunia ini terlalu keras jika kamu mengandalkan sifat manja dan cengeng.

Baca Juga: 5 Cara Membangun Ketegasan Diri agar Gak Dipermainkan Lagi

3. Mengasihani diri perlu diiringi dengan ketegasan 

5 Batas Mengasihani Diri yang Perlu Diperhatikan, Jangan Kebablasan!ilustrasi bercermin (pexels.com/Min An)

Dirimu juga patut diperhatikan selayaknya orang lain, tidak terkecuali dalam hal kasih sayang. Boleh saja kamu memiliki bentuk perhatian dan rasa kasih sayang terhadap diri sendiri. Sebab, itu menjadi bentuk dari sikap mencintai diri. Namun, di sisi lain juga ada batasan yang harus diperhatikan agar tidak kebablasan.

dm-player

Tahukah kamu? Mengasihani diri juga perlu diiringi ketegasan. Sekali waktu kamu harus mendidik diri dengan keras agar tetap mampu bertahan. Ketegasan ini sangat diperlukan ketika kamu menghadapi tantangan dalam hidup. Dengan adanya ketegasan, kamu mampu mengendalikan diri apa pun yang terjadi.

4. Mengasihani diri bukan alasan bersikap boros 

5 Batas Mengasihani Diri yang Perlu Diperhatikan, Jangan Kebablasan!ilustrasi belanja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Siapa yang tidak kenal dengan sikap boros? Apalagi dengan alasan merasa kasihan pada diri sendiri jika tidak bisa mengikuti tren.

Kamu tidak bisa menahan diri ketika berbelanja. Semua barang dibeli tanpa memikirkan kegunaannya di kemudian hari. Padahal masih banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi selain belanja barang-barang sepele.

Ini bentuk rasa kasihan yang salah, dan seharusnya dihilangkan. Mengasihani diri  bukan berarti memanjakannya sampai kelewat batas. Apalagi menghambur-hamburkan uang tanpa pertimbangan matang.

Sikap demikian justru menjadi perilaku menjerumuskan. Hidup jadi berantakan saat kondisi finansial tidak stabil akibat sikap boros yang diwajarkan.

5. Mengasihani diri bukan berarti egois 

5 Batas Mengasihani Diri yang Perlu Diperhatikan, Jangan Kebablasan!ilustrasi orang egois (pexels.com/Alex Green)

Apakah sikap mengasihani diri sendiri harus ditujukan dengan membenarkan segala cara? Apalagi memaksakan kehendak sendiri tanpa mau menerima penolakan. Ingat, sikap mengasihani diri sendiri juga ada batasannya. Jangan sampai kamu kebablasan. Terlebih lagi mengorbankan orang-orang sekitar.

Mengasihani diri bukan berarti memaksakan kehendak. Sikap demikian tidak bisa diartikan rasa kasihan, namun merujuk pada sifat egois. Kamu hanya peduli pada diri sendiri tanpa mau memikirkan kepentingan bersama.

Padahal kehidupanmu tidak bisa dipisahkan dari lingkungan sosial. Mau tidak mau, harus mempertimbangkan kenyamanan banyak orang.

Setiap individu berhak mengasihani diri. Namun, juga ada batasan yang perlu diperhatikan agar tidak kebablasan. Jangan sampai rasa kasihan justru membentukmu menjadi orang yang rapuh dan penakut.

Apalagi sampai memiliki sifat boros dan egois, sikap demikian justru menjerumuskan. Supaya rasa kasihan itu tidak kebablasan, ingat lima batasan di atas, kemudian terapkan dalam hidupmu.

Baca Juga: 5 Alasan Gak Harus Bahagia Setiap Waktu, Kasihan Mentalmu!

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya