5 Kebiasaan yang Bikin Kualitas Hidup Menurun, Capek!

Kamu tidak perlu memprioritaskan orang lain terus-menerus

Hidup hanya sekali. Kamu harus mengisinya dengan aktivitas berkualitas. Tapi kebanyakan orang masih jauh dari ini. Kehidupan malah diisi dengan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Sudah pasti ini bisa menurunkan kualitas hidup yang kamu jalani. Tentunya kamu juga semakin jauh dari kebahagiaan. Sebagai peringatan bagi kita semua, berikut ini lima kebiasaan hidup yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Bikin kualitas hidup menurun!

1. Membandingkan diri sendiri dengan standar pencapaian orang lain 

5 Kebiasaan yang Bikin Kualitas Hidup Menurun, Capek!ilustrasi orang berkacamata (pexels.com/Yuri Adriel)

Kebiasaan kita selalu membandingkan diri sendiri dengan standar pencapaian orang lain. Kamu menganggap satu-satunya standar kesuksesan itu ya mereka. Saat tidak sesuai dengan standar orang-orang tersebut, rasanya minder dan tertinggal.

Padahal ini tidak seharusnya dilakukan dalam hidup. Kamu harus paham setiap orang memiliki standar pencapaian masing-masing. Mengikuti tuntutan mereka tidak akan ada habisnya. Kamu harus memiliki standarmu sendiri.

2. Mendedikasikan hidup hanya untuk menyenangkan seseorang 

5 Kebiasaan yang Bikin Kualitas Hidup Menurun, Capek!ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Sudah berapa kali kamu melupakan diri sendiri untuk kebahagiaan seseorang? Jika hanya sekali melakukan hal ini mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi jika terus-menerus tentu ada kesalahan yang harus diperbaiki.

Perlu dicatat, kamu tidak harus menghabiskan hidup hanya untuk membahagiakan seseorang dan melupakan diri sendiri. Hidup hanya sekali, perlakukan dirimu dengan sebaik mungkin. Bukan terus mengorbankan kebahagiaan demi orang lain.

Baca Juga: 5 Manfaat Kebebasan Finansial dalam Meningkatkan Kualitas Hidup

3. Mengorbankan diri untuk mereka yang sebenarnya tidak peduli 

5 Kebiasaan yang Bikin Kualitas Hidup Menurun, Capek!ilustrasi orang-orang serius (pexels.com/Tima Misroshnichenko)
dm-player

Menolong antar sesama memang perilaku mulia. Namun demikian, kamu harus bisa membedakan antara menolong atau dimanfaatkan. Terkadang seseorang senang saat dibantu namun setelahnya tidak peduli denganmu.

Menjalani hidup yang singkat ini, kamu harus selektif. Bukan kewajibanmu mengorbankan diri untuk mereka yang sebenarnya tidak peduli. Apalagi setelah susah payah menolong justru dilupakan begitu saja, bahkan tidak dihargai.

4. Menaruh ekspektasi tinggi untuk hal-hal yang sudah jelas mustahil 

5 Kebiasaan yang Bikin Kualitas Hidup Menurun, Capek!ilustrasi melamun (pexels.com/Karolina Grabowska)

Melambungkan harapan memang boleh. Berekspektasi atas suatu cita-cita juga tidak salah. Kamu berhak memiliki keinginan tersebut. Tapi kamu juga harus paham, ada hal-hal tertentu yang tidak bisa diraih.

Tak seharusnya kamu menurut ekspektasi tinggi untuk hal-hal yang sudah jelas mustahil. Menaruh harapan terlalu tinggi hanya akan menyakiti dirimu sendiri. Berpikirlah realistis agar kehidupan semakin mudah dijalani.

5. Memaksa diri bekerja keras sampai tidak ada waktu istirahat 

5 Kebiasaan yang Bikin Kualitas Hidup Menurun, Capek!ilustrasi bekerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Tidak ada yang salah ketika kamu memutuskan menjadi seorang pekerja keras. Tapi yang jadi peringatan ketika kamu menggunakan seluruh waktu untuk bekerja tanpa istirahat. Apalagi memaksakan diri meskipun sudah kelelahan.

Hal seperti ini tidak seharusnya kamu lakukan dalam hidup. Kerja keras sampai membuat diri sendiri tersakiti tidak menjamin kebahagiaan. Bekerja keras boleh, tapi kamu juga harus paham batas wajarnya.

 

Kehidupan yang singkat ini tidak bisa diisi dengan hal-hal merugikan. Kamu harus menjalani hidup dengan sebaik mungkin. Termasuk dengan berhenti melakukan lima kebiasaan hidup di atas karena bisa merusak kualitas hidupmu sendiri.

Baca Juga: 7 Afirmasi Positif untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Kamu

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya