7 Sebab Seseorang Kecanduan Cari Validasi dari Aspek Eksternal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tentu kamu sudah tidak asing keberadaan orang-orang yang haus validasi. Jika mereka mencari pengakuan karena prestasi yang sudah diraih tentu tidak masalah. Tapi sayangnya, orang-orang tersebut mencari pengakuan dengan memanfaatkan lingkungan sekitar.
Contohnya menjatuhkan orang lain agar terlihat buruk. Mereka ingin mencari nama baik namun tidak diimbangi dengan kualitas diri. Upayanya dalam mencari pengakuan kerap mengganggu kenyamanan. Mengapa seseorang kecanduan cari validasi dari aspek eksternal? Simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.
1. Pengaruh dari lingkungan toksik
Ketika seseorang mencari pengakuan dengan prestasi, tentu masih bisa diwajarkan. Hal tersebut mencerminkan dirinya memiliki kemampuan berkualitas tinggi. Tapi dalam lingkungan sosial, tidak jarang seseorang mencari pengakuan dari aspek eksternal.
Mereka cenderung memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi. Tidak akan demikian bisa dipengaruhi oleh lingkungan toksik. Seperti budaya kerja yang tidak sehat, atau sikap saling menjatuhkan yang dianggap normal.
Baca Juga: 5 Aturan Nyata Bila Kamu Gak Mau Jadi Pribadi yang Menyebalkan
2. Tidak mampu mengontrol jiwa kompetitif
Apakah kita boleh memiliki jiwa kompetitif? Sebenarnya tidak ada yang salah dengan sikap berikut. Jika dikelola dengan baik, coba kompetitif menjadikan seseorang terpacu meningkatkan kualitas diri. Tapi di era sekarang yang terjadi justru sebaliknya.
Ketika seseorang tidak mampu mengontrol jiwa kompetitif, ia akan haus pengakuan dari aspek eksternal. Mereka ingin menjatuhkan orang lain agar dirinya terlihat unggul. Pola kehidupan yang dijalani sudah terpaku pada ukuran kompetisi. Orang-orang tersebut ingin menang dengan segala cara.
3. Kebutuhan akan penerimaan sosial
Sebagai makhluk sosial, tentu kita ingin diterima di lingkungan masyarakat. Bahkan mampu menciptakan kontribusi nyata dan bermakna. Tapi tidak semua orang mampu memenuhi ekspektasi tersebut. Bahkan tidak jarang tersisih dari lingkungan tempat ia berinteraksi.
Di sinilah sebab seseorang cenderung mencari pengakuan dari aspek eksternal. Mereka ingin diterima dan diakui oleh lingkungan masyarakat. Pada situasi tertentu, orang-orang tersebut ingin dianggap paling berjasa.
4. Keinginan mendominasi lingkungan sekitar
Editor’s picks
Terkadang kita heran dengan orang-orang yang kecanduan pengakuan dari aspek eksternal. Mereka ingin dikenal unggul namun tidak diimbangi kualitas diri. Bahkan dalam mencari pengakuan cenderung merugikan dan menjatuhkan orang lain. Apa yang membuat mereka termotivasi melakukan tindakan demikian?
Salah satunya ambisi ingin mendominasi lingkungan sekitar. Sebagai contoh, orang-orang tersebut ingin menduduki jabatan hierarkis tertinggi. Dengan membuat orang lain terlihat buruk, ia beranggapan dapat memuluskan rencananya meraih ambisi yang diinginkan.
5. Sadar memiliki kemampuan yang terbatas
Setiap orang tentu memiliki keterbatasan kemampuan. Tapi apakah kita memilih pasrah dalam situasi seperti ini? Jawabannya tentu tidak. Di samping keterbatasan, kita juga memiliki kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri.
Permasalahan terjadi pada orang-orang yang kecanduan pengakuan dari aspek eksternal. Mereka sadar memiliki kemampuan yang terbatas, tetapi tidak memiliki motivasi berbenah. Dengan mencari pengakuan dari aspek eksternal, mereka tidak harus repot memperbaiki sisi kelemahan diri.
6. Tenggelam dalam perbandingan sosial yang tidak sehat
Lingkungan sekitar tidak selalu ideal. Apalagi dikelilingi orang-orang inspiratif dengan pola pikir bijaksana. Terkadang, kita justru dihadapkan dengan perbandingan sosial yang tidak sehat. Sikap saling menjatuhkan dan menyalahkan dianggap wajar.
Jangan heran dengan tipe orang yang kecanduan pengakuan dari aspek eksternal. Mereka sudah tenggelam dalam perbandingan sosial yang tidak sehat. Pengakuan eksternal dapat memberikan gambaran yang menunjukkan bagaimana seseorang berdiri dibandingkan dengan yang lain.
7. Kebutuhan akan identitas dan status
Setiap individu seharusnya memiliki ciri khas dan karakter masing-masing. Hal ini tercermin dari identitas dan status. Tapi apakah setiap orang sudah mampu mengenali dirinya secara jelas? Atau justru menjadi individu yang kebingungan arah?
Perlu diketahui, kebutuhan akan identitas dan status menjadi sebab seseorang haus validasi dari aspek eksternal. Contohnya keinginan dikenal sebagai orang terhormat dan berwibawa. Ia memanfaatkan situasi sosial yang kacau untuk membentuk citra diri positif.
Kebiasaan orang yang kecanduan cari validasi dari aspek eksternal terkadang merugikan. Terlebih disertai sikap manipulatif dan tidak bisa dipercaya. Apalagi dengan adanya keinginan menjatuhkan orang lain agar dirinya terlihat unggul. Menghadapi orang-orang seperti mereka tentu butuh ketegasan dan keberanian.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Kamu Sering Merasa Cemas dan Haus Validasi Orang Lain
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.