7 Cara Membatasi Ekspektasi di Usia 20-an, Santai Tapi Serius

Gak perlu memburu pencapaian muluk-muluk

Usia muda memang penuh dengan tujuan. Kamu memiliki beragam ambisi yang ingin dicapai, apalagi masih memiliki waktu dan energi penuh. Di sisi lain, juga ada keterbatasan yang tidak bisa diabaikan. Usia muda memiliki keuangan yang minim.

Jika ekspektasi tidak dikelola dengan bijaksana, kamu bisa melewatkan usia 20-an dengan keterpurukan. Rasa percaya diri memudar karena terjebak perbandingan sosial. Supaya kamu bisa membatasi ekspektasi di usia 20-an, perhatikan tujuh cara berikut. Tetap santai tapi serius, ya!

1. Mengenali diri lebih dalam

7 Cara Membatasi Ekspektasi di Usia 20-an, Santai Tapi Seriusilustrasi sosok fleksibel (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Memasuki usia 20-an, seseorang berada di tahap dewasa awal. Banyak mimpi dan ambisi yang ingin dicapai. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan dua hal tersebut, karena bisa menjadi motivasi.

Namun, mimpi dan ambisi bagian dari ekspektasi. Tetap butuh pengelolaan yang cermat dan bijaksana. Kamu bisa mengenali diri dengan lebih dalam. Termasuk menggali bakat dan minat yang bisa dikembangkan untuk mendukung keberhasilan.

2. Fokus pada ambisi yang terukur

7 Cara Membatasi Ekspektasi di Usia 20-an, Santai Tapi Seriusilustrasi perempuan muda (pexels.com/Andrea Piacqudio)

Jangan sampai kita hidup di bawah tekanan ambisi. Karena ini bisa mengakibatkan hilang kendali atas diri sendiri. Kamu menjadi orang yang menghalalkan segala cara untuk memenuhi tuntutan sesaat.

Kondisi ini kerap terjadi saat kamu memasuki usia 20-an. Untuk membatasi ekspektasi tetap sehat, fokus pada ambisi yang terukur. Di usia 20-an, kamu tidak harus memaksakan diri meraih pencapaian muluk-muluk. Berjalanlah sesuai kapasitas asal tetap berkembang.

Baca Juga: 7 Strategi Ampuh untuk Menangani Tekanan Ekspektasi, Kenali Diri!

3. Tidak memaksakan diri berjalan sesuai standar orang lain

7 Cara Membatasi Ekspektasi di Usia 20-an, Santai Tapi Seriusilustrasi mengobrol (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Sebagai dewasa muda kita kerap dihadapkan dengan kebingungan. Apalagi melihat kondisi orang sekitar lebih mapan. Prinsip dan pendirian dalam menjalani hidup mulai. Kamu tertarik dengan kehidupan yang dimiliki orang lain.

Kamu harus tahu kunci penting mengelola ekspektasi di usia 20-an. Apa pun yang terjadi, kamu tidak perlu memaksa diri berjalan sesuai standar orang lain. Jalani saja sesuai yang kamu kehendaki, asal tidak berhenti di tengah jalan dan menyerah.

4. Berusaha memberikan toleransi atas ketidaksempurnaan

7 Cara Membatasi Ekspektasi di Usia 20-an, Santai Tapi Seriusilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/Matthias Cooper)
dm-player

Usia 20-an bisa dikatakan sebagai dewasa muda. Kamu ingin mewujudkan ekspektasi sejak masa kecil. Tetapi memasuki usia dewasa muda juga tidak semudah yang terlihat. Beberapa hal membuat kamu frustrasi, termasuk menyangkut sisi perfeksionis.

Supaya ekspektasi di usia 20-an tetap terkelola, kamu harus memiliki toleransi atas ketidaksempurnaan. Sebagai manusia kita tidak bisa dipisahkan dari kesalahan dan kekurangan. Saat ada ketidaksempurnaan, langkah terbaik adalah introspeksi diri.

Baca Juga: 7 Tanda Tujuanmu Telah Menjadi Overwhelmed, Menaruh Banyak Ekspektasi

5. Mengimbangi dengan pola pikir realistis

7 Cara Membatasi Ekspektasi di Usia 20-an, Santai Tapi Seriusilustrasi perempuan muda (pexels.com/Antoni Shkraba)

Membahas ekspektasi di usia 20-an tidak pernah ada ujungnya. Selalu ada ambisi baru dan menarik. Belum lagi ide-ide segar yang menuntut agar cepat direalisasikan. Jika tidak dikelola dengan bijaksana, kamu terbebani oleh pikiran berlebihan.

Buat kamu yang menginjak fase usia 20-an, harus mengimbangi dengan pola pikir realistis. Memiliki ekspektasi dan keinginan boleh-boleh saja. Di samping itu, harus menyesuaikan dengan batas kemampuan dan kondisi di lapangan. Jangan bertindak hanya karena imajinasi.

6. Jadi orang yang fleksibel

7 Cara Membatasi Ekspektasi di Usia 20-an, Santai Tapi Seriusilustrasi bekerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Menghadapi era disrupsi digital seperti sekarang yang paling penting adalah fleksibilitas. Baik dari segi berpikir maupun bersikap. Kamu perlu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi, namun tetap tidak terbawa arus.

Belajar menjadi orang yang fleksibel bisa kamu lakukan untuk membatasi ekspektasi di usia 20-an. Ikuti saja alur yang mengalir, asal masih sesuai dengan perencanaan. Fleksibilitas bersikap maupun berpikir membuat dirimu lebih tenang dan rileks.

7. Menekankan jika hidup bukan sekadar berkompetisi

7 Cara Membatasi Ekspektasi di Usia 20-an, Santai Tapi Seriusilustrasi sosok dewasa muda (pexels.com/Aleksandar Andreev)

Jiwa kompetitif sangat tinggi saat kamu memasuki usia dewasa muda. Rasanya tidak ingin kalah dengan pencapaian orang lain. Gengsi yang besar menuntutmu agar bersaing dengan mereka walaupun di luar batas kemampuan.

Sekarang mari kita renungkan kembali. Inti dari kehidupan bukan sekedar berkompetisi, Kita juga harus memiliki empati dan sikap menghargai. Mampu memahami konsep tersebut, ekspektasi akan terkelola dengan baik.

Usia dewasa muda memang penuh dengan tekad dan keberanian. Terkadang menetapkan tujuan hidup di luar batas kemampuan. Buat kamu yang saat ini memasuki usia 20-an, tetap kontrol ekspektasi ya. Jadilah orang yang santai tapi tetap serius.

Baca Juga: 3 Tips Menghadapi Kejadian yang Tidak Sesuai Ekspektasi, No Worry!

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya