5 Alasan Tidak Ada Standar Bahagia untuk Dijadikan Patokan

Kebahagiaan bisa bersumber dari banyak hal

Mungkin kamu masih melirik orang lain untuk dijadikan standar kebahagiaan. Atau terpaku dengan ketentuan sosial. Jika tidak bisa mengikuti kebahagiaan sebagaimana yang ditetapkan mereka, langsung merasa terpuruk. Kamu merasa jadi orang menderita dan tidak berhak merasakan kebahagiaan sama sekali.

Padahal tidak ada standar khusus yang bisa dijadikan patokan kebahagiaan. Apalagi mengukurnya dari segi kebahagiaan yang dirasakan orang lain. Bagi kamu yang masih belum memahami tentang kebahagiaan, mari renungkan lima alasan berikut. Jangan sampai standar orang lain mengacaukan kebahagiaan yang seharusnya kamu rasakan.

1. Setiap orang memiliki versi kebahagiaan masing-masing 

5 Alasan Tidak Ada Standar Bahagia untuk Dijadikan Patokanilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Semua orang tentu menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Tapi sayangnya, justru terpaku pada standar kebahagiaan yang ditetapkan oleh orang lain. Kamu menganggap bahagia itu jika memiliki harta benda berlimpah. Atau bahagia harus memiliki karir dan jabatan tertentu. Padahal kebahagiaan tidak hanya ada satu macam.

Hal ini jadi alasan tidak ada standar kebahagiaan yang bisa dijadikan patokan. Setiap orang memiliki versi masing-masing yang pastinya berbeda satu sama lain. Satu standar kebahagiaan seseorang belum tentu membawa kebahagiaan untukmu. Begitu pun sebaliknya, bahagia versimu belum tentu membahagiakan bagi orang lain.

2. Kebahagiaan itu kamu yang mengukur dan merasakan 

5 Alasan Tidak Ada Standar Bahagia untuk Dijadikan Patokanilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mencari kebahagiaan sebenarnya tidak susah. Kuncinya dengan mengenali diri sendiri secara utuh. Termasuk mengetahui apa yang menjadi tujuan dan keinginanmu. Tadi banyak orang justru belum mampu merasakan kebahagiaan. Salah satunya karena terpaku pada standar yang ditetapkan orang lain.

Padahal tidak ada satu pun standar kebahagiaan yang bisa dijadikan patokan. Baik dari segi kekayaan, prestasi dan pencapaian, maupun dari segi jabatan. Kebahagiaan itu kamu yang mengukur dan merasakan. Tidak diukur dari seberapa banyak kekayaan dan pencapaian yang kamu miliki. Bahagia dalam pandangan orang lain hanya bahagia dari segi luar, belum mencerminkan kebahagiaan sejati.

Baca Juga: 5 Hal yang Bikin Kita Mengikuti Standar Kebahagiaan Orang Lain

3. Kenyamanan yang dirasakan orang lain belum tentu nyaman buatmu 

dm-player
5 Alasan Tidak Ada Standar Bahagia untuk Dijadikan Patokanilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/Tim Douglas)

Banyak dari kita berusaha meniru orang lain dengan alasan ingin memperoleh kebahagiaan. Kamu mengharuskan diri sendiri tumbuh dan berkembang sebagaimana mereka. Padahal setiap orang memiliki karakter dan keunikan masing-masing. Kamu tidak akan pernah bisa memaksa diri untuk tumbuh sama persis seperti orang lain.

Singkat saja alasan mengapa tidak ada standar yang bisa dijadikan patokan kebahagiaan. Kenyamanan yang dirasakan orang lain belum tentu nyaman buatmu. Mungkin seseorang merasa bahagia menjalani hidup yang demikian. Tapi saat ikut-ikutan menirunya, kamu justru merasa tertekan dan terbebani.

4. Kebahagiaan tidak berasal dari satu definisi saja 

5 Alasan Tidak Ada Standar Bahagia untuk Dijadikan Patokanilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/Ruslan Alekso)

Meraih kebahagiaan merupakan salah satu impian hidup. Tapi kesalahan terbesar yang kerap terjadi, kamu menganggap kebahagiaan berasal dari satu definisi. Contohnya mendefinisikan kebahagiaan dengan memiliki banyak harta berlimpah. Atau kebahagiaan itu ketika memiliki karier dan jabatan cemerlang. Padahal Kebahagiaan tidak berasal dari satu definisi saja.

Tentu ini jadi alasan tidak ada satu pun standar kebahagiaan yang bisa diterapkan. Karena kebahagiaan itu bisa bersumber dari banyak hal. Tidak harus memiliki kekayaan berlimpah atau jabatan cemerlang. Kebahagiaan bisa berasal dari rasa syukur atas keberuntungan kecil yang sudah dimiliki.

5. Ada orang yang bahagia cukup dengan hal-hal sederhana 

5 Alasan Tidak Ada Standar Bahagia untuk Dijadikan Patokanilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kesalahan terbesar ketika kamu terpaku pada satu standar kebahagiaan. Jika tidak mampu mengikuti standar yang ditetapkan, maka menganggap diri sendiri gagal dan menderita. Konsep ini terus berlanjut sampai kamu tidak pernah merasakan kebahagiaan dalam hidup. Perlu diketahui, kebahagiaan tidak hanya berasal dari satu standar.

Pada faktanya banyak orang yang bahagia cukup dengan hal-hal sederhana. Contohnya dikelilingi orang-orang berhati tulus. Atau sudah merasa bahagia karena dikaruniai kesehatan. Kamu tidak bisa menilai kebahagiaan seseorang hanya berasal dari satu standar. Kemudian menilai yang lain menderita hanya karena tidak mengikuti standar tersebut.

Standar kebahagiaan seseorang tidak berasal dari satu definisi. Walaupun mereka tidak memiliki harta berlimpah atau jabatan cemerlang, nyatanya tetap mampu merasakan kebahagiaan. Entah merasa bersyukur karena sudah dikaruniai kesehatan, atau bahagia dikelilingi orang-orang berhati tulus. Lima alasan di atas menjadi bukti tidak ada standar kebahagiaan yang bisa dijadikan patokan.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Kamu Gak Perlu Meniru Standar Kebahagiaan Orang Lain

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya