5 Tips Ampuh Berhemat untuk Anak Kos, Jangan Sampai Boros!

Yuk, terapkan mulai sekarang

Saat pertama kali merantau dan jauh dari orangtua, kita terpaksa menjadi mandiri dan melakukan segala hal seorang diri. Agar bisa bertahan selama satu bulan penuh, kita harus bisa mengelola keuangan dengan baik. Sayangnya, bukan tak mungkin kita tergoda banyak hal sehingga berakhir kesulitan di tanggal tua.

Di sisi lain, menjalani kehidupan sebagai anak kos bisa menjadi cara untuk melatih kedisiplinan dan manajemen keuangan. Kedua hal ini tentu merupakan kunci kesuksesan finansial di masa mendatang. Karenanya, yuk, cermati dan terapkan tips berhemat berikut ini.

1. Menentukan tujuan keuangan

5 Tips Ampuh Berhemat untuk Anak Kos, Jangan Sampai Boros!ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sejatinya, kita perlu memiliki tujuan dalam menjalani hidup. Sebab tujuanlah yang akan menentukan ke mana kita akan melangkah. Nah, hal yang sama harus diterapkan ketika kamu mengelola keuangan. Kamu perlu menetapkan tujuan yang jelas terlebih dahulu.

Tujuan ini biasanya dibagi menjadi dua jenis, yakni tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Sesuai namanya, tujuan jangka pendek merupakan tujuan yang akan kamu capai dalam waktu dekat, misalnya kewajiban membayar uang kos di bulan selanjutnya. Berbeda dengan tujuan jangka panjang. Ini bisa berupa keinginan membeli rumah 10 tahun ke depan dan rencana masa depan lainnya.

Ketika sudah memiliki tujuan, kamu dapat menentukan metode menabung yang tepat agar bisa mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Misalnya, untuk tujuan jangka panjang, kamu bisa memilih instrumen investasi seperti saham guna melindungi nilai aset yang kamu miliki saat ini.

2. Menyusun budget bulanan

5 Tips Ampuh Berhemat untuk Anak Kos, Jangan Sampai Boros!ilustrasi menghitung budget (pexels.com/Karolina Grabowska)

Ini merupakan rutinitas yang gak boleh dilewatkan. Begitu mendapat transferan, kamu harus segera menyusun budget untuk satu bulan ke depan. Untuk memudahkan alokasi, kamu bisa menggunakan metode 50-30-30 saat melakukan budgeting.

Alokasikan 50 persen total pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok, mulai dari makanan dan transportasi. Selanjutnya, gunakan 30 persen pendapatan untuk keperluan tambahan, seperti membeli buku penunjang, kebutuhan fotocopy, atau bahkan hiburan.

Nah, kamu bisa menyisihkan 20 persennya untuk tabungan dan investasi. Ingat, kamu perlu memiliki dana darurat untuk situasi genting yang tak terduga. Besaran dana darurat harus bisa mencakup pengeluaran bulanan selama setidaknya enam bulan.

Baca Juga: 11 Ide Furnitur dan Perlengkapan Kamar Kos Bergaya Korea, Estetik!

3. Disiplin dalam berbelanja

dm-player
5 Tips Ampuh Berhemat untuk Anak Kos, Jangan Sampai Boros!ilustrasi transaksi keuangan (pexels.com/energepic.com)

Sejatinya, budget harus dijadikan satu-satunya patokan dalam membelanjakan uang. Jangan sampai kamu menggunakan uang melebihi anggaran yang sudah disusun.

Saat mulai goyah, pikirkan skenario terburuk yang akan terjadi jika kamu bersikap boros dan tak memiliki tabungan sedikit pun. Kamu tentu gak mau kelaparan di akhir bulan, kan?

4. Melakukan tracking pengeluaran

5 Tips Ampuh Berhemat untuk Anak Kos, Jangan Sampai Boros!ilustrasi menulis pengeluaran (pexels.com/Judit Peter)

Untuk menilai seberapa sehat kondisi keuanganmu, kamu perlu menuliskan pengeluaran secara detail. Dengan memiliki catatan pengeluaran, kamu bisa melihat apakah keuanganmu sudah seimbang, mengalami surplus, atau justru mengalami defisit.

Melakukan tracking pengeluaran bisa dilakukan dengan bantuan aplikasi atau menulisnya secara manual di sebuah jurnal. Pilihlah metode yang sesuai dengan preferensi. Yang penting, kamu mencatat semuanya dengan detail.

5. Mencari dana tambahan

5 Tips Ampuh Berhemat untuk Anak Kos, Jangan Sampai Boros!ilustrasi mengamati pasar saham (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Jika kebutuhanmu semakin meningkat sedangkan pendapatanmu masih stagnan, kamu bisa mencari income tambahan alih-alih mengerem pengeluaran. Jika kamu merupakan mahasiswa, kamu bisa mencari peluang sebagai asisten dosen. Income tambahan juga bisa didapat melalui kegiatan freelance, seperti penulis, MC atau host, dan lain sebagainya.

Contoh-contoh yang telah disebutkan sebelumnya termasuk dalam active income, di mana kamu perlu bekerja untuk memperoleh pendapatan. Kabar baiknya, kamu juga bisa mendapat income tanpa bekerja. Ini dikenal juga dengan istilah passive income. Untuk mendapat pendapatan pasif, kamu bisa mulai berinvestasi.

Namun, pastikan kamu memahami prinsip investasi dengan baik. Jangan sampai kamu mengalami fear of missing out (FOMO) dan mengikuti tren tanpa memahami konsepnya dengan jelas. Sebab berbagai risiko menanti di depan mata. Alih-alih memanen keuntungan, kamu malah berakhir merugi.

Setiap orang perlu memiliki kemampuan mengelola uang dengan baik, tak terkecuali anak kos. Momen sebagai anak kos justru harus dimanfaatkan untuk belajar menerapkan manajemen keuangan agar bisa mencapai financial freedom atau kebebasan finansial di masa mendatang.

Baca Juga: 5 Alasan Anak Kos adalah Calon Manusia Tangguh di Masa Depan

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya