5 Tips Menghindari Burnout Akibat Kerjaan, Berikan Batasan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beban kerja berlebihan dengan berbagai tekanan di tempat kerja bisa memicu burnout, atau kelelahan mental. Jika tidak ditangani dengan baik, burnout bisa mengacu pada gangguan mental yang serius, seperti gangguan kecemasan hingga depresi.
Demi menjaga kesehatan mental, kamu perlu melakukan berbagai hal yang bisa mencegah burnout di tempat kerja. Salah satunya menciptakan batasan. Berikut tips menetapkan batasan untuk menghindari burnout akibat kerjaan. Simak sampai habis, ya!
1. Hindari menyelesaikan banyak tugas dalam waktu bersamaan
Setiap hari kamu menghadapi tumpukan pekerjaan yang menyita. Desakan untuk segera menyelesaikannya pun tumbuh dalam diri. Akhirnya, kamu mengerjakan berbagai tugas dengan multitasking. Ketahuilah, alih-alih selesai, kamu justru akan kelimpungan.
Tetapkan prioritas untuk setiap pekerjaan. Tugas yang ringan dan bisa diselesaikan pada saat itu juga bisa kamu prioritaskan terlebih dahulu. Fokus kerjakan tugas tersebut hingga selesai.
Jangan lupa juga untuk mengecek kembali agar hasilnya memuaskan. Setelah itu, baru lanjutkan mengerjakan tugas lain hingga waktu bekerja habis.
2. Matikan notifikasi usai bekerja
Demi ketenangan jiwa, cara satu ini bisa kamu coba. Setelah pulang kantor, segera matikan notifikasi aplikasi yang ada di handphone. Jangan tergoda juga untuk sengaja mengecek. Terkadang panggilan kerja tak mengenal waktu, akibatnya kamu harus menyelesaikan tugas di luar jam kerja.
Hal ini jelas mengganggu kedamaian dan memangkas waktu istirahatmu. Lebih lanjut, kekurangan tidur bikin daya tahan tubuh menurun, sehingga lebih rentan terhadap penyakit.
3. Belajar mengatakan tidak
Editor’s picks
Tips ini lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Namun, kenyataannya kita semua punya batasan tertentu. Saat workload sedang tinggi, tentu kamu merasa overwhelmed jika dibebankan tugas lain. Khususnya jika tugas tersebut berada di luar tupoksi.
Kemampuan mengatakan tidak harus mulai dikembangkan. Tipsnya adalah sampaikan dengan sopan dan berhati-hati. Berikan juga pengertian mengenai situasi kamu, contohnya seperti ini.
"Terima kasih atas pengertiannya bahwa saya tidak dapat mengecek email selepas pukul 5 sore. Saya sangat mengapresiasi bahwa Anda menghargai waktu yang saya habiskan dengan keluarga. Saya akan segera melakukan follow up semuanya besok pagi. Terima kasih."
Baca Juga: 5 Sinyal Kamu Butuh Ambil Cuti dalam Waktu Dekat, Menghindari Burnout!
4. Ambil cuti untuk jeda sementara
Jika selama ini kesulitan menghabiskan akhir pekan dengan tenang atau kamu merasa waktu libur di akhir pekan belum cukup untuk melepas stres yang sedang kamu hadapi, maka kamu bisa mengajukan cuti. Kamu patut mengambil jeda dari pekerjaan, lho.
Saat berhasil mengambil cuti, luangkan waktu untuk melakukan banyak hal yang kamu suka. Kamu bisa traveling ke tempat impian, menyaksikan film atau drama favorit, atau keliling kota sambil kulineran. Hanya ingin rebahan sepanjang hari juga boleh boleh, kok!
5. Batasi waktu bekerja
Overwork dan overtime merupakan dua hal yang acap kali dialami para pekerja. Berkat tumpukan tugas yang menggunung, mau tak mau kamu melakukan lembur agar bisa segera menyelesaikannya, terutama jika deadline semakin mendekat.
Padahal, bekerja berlebihan bisa bikin stres yang tak hanya buruk untuk kesehatan mental, tapi juga berdampak negatif terhadap kesehatan fisik. Oleh karena itu, biasakan fokus dalam mengerjakan tugas. Kurangi aktivitas yang bisa mengganggu pekerjaanmu. Gunakan waktu kerja sebaik mungkin agar kerjaan bisa cepat selesai.
Memprioritaskan kesehatan mental sangatlah penting. Sebab, dengan kondisi mental yang baik, produktivitas di tempat kerja bisa terjaga dengan maksimal. Performa kamu juga akan dinilai memuaskan.
Baca Juga: 5 Tips Mengumpulkan Semangat Setelah Cuti Melahirkan, Siap Bekerja!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.