Asyiknya Makeup Class dengan Teman Tuli, Berbagi Kosmetik buat Latihan

Percaya diri itu sangat penting!

Lipstick untuk Difabel (LUD) kembali menggelar makeup class untuk penyandang disabilitas. Setelah makeup class untuk tuna daksa dan tuna netra, kali ini LUD bekerja sama dengan pandulisane dalam makeup class untuk teman tuli.

Makeup class ini diadakan dalam acara Marketibility di Atrium Plaza Semanggi, Jakarta (9/2). Kira-kira, apa ya alasan acara ini digelar dan bagaimana keseruannya? Yuk kita simak!

1. Insecure dimiliki oleh semua orang

Asyiknya Makeup Class dengan Teman Tuli, Berbagi Kosmetik buat LatihanLaninka (beauty vlogger) saat selfie dengan salah satu pengunjung Marketibility. 9 Februari 2020. IDNTimes/Nadin Azani

Walau acara makeup class ini ditujukan pada teman tuli, sebenarnya ada tujuan lain bagi Laninka Siamiyono selaku beauty vlogger dan penggagas Lipstick untuk Difabel.

Banyak wanita di luar sana yang non-disabilitas. Meskipun begitu, mereka masih tetap merasa insecure terhadap dirinya sendiri.

Dengan acara ini, Laninka berharap bisa mengubah pola pikir wanita yang merasa insecure. Karena pada dasarnya, semua wanita itu cantik dengan caranya masing-masing.

2. Tingginya antusiasme teman tuli

Asyiknya Makeup Class dengan Teman Tuli, Berbagi Kosmetik buat LatihanSuasana makeup class Marketibility. 9 Februari 2020. IDNTimes/Nadin Azani

Makeup class dalam event Marketibility ini, hanya menyediakan kuota peserta sebanyak 15 orang. Namun, tak disangka antusiasmenya sangat besar. Pendaftar sendiri mencapai lebih dari 50 orang.  

"Untuk menarik pesertanya, gak ada kesulitan karena bagus sekali antusiasmenya. Yang daftar lebih dari 50 orang, bahkan hampir 100. Mungkin, perlu dibikin kelas lagi ke depannya," ujar Laninka.

3. Mencari fasilitas yang ramah difabel

Asyiknya Makeup Class dengan Teman Tuli, Berbagi Kosmetik buat LatihanBuddy saat membantu peserta untuk mengaplikasikan makeup. 9 Februari 2020. IDNTimes/Nadin Azani
dm-player

Hal yang terpenting ketika mengadakan kelas makeup untuk penyandang disabilitas adalah fasilitas dari lokasi penyandang dan adanya relawan yang dapat membantu teman-teman disabilitas.

Relawan pun harus mengerti masalah makeup dan tahu cara menangani orang-orang penyandang disabilitas. Dengan begitu, relawan dapat meneruskan informasi dengan tepat.

Baca Juga: Cerita Alia, Penyandang Disabilitas Berjuang Ikuti Seleksi CPNS 2020

4. Pemberian makeup gratis

Asyiknya Makeup Class dengan Teman Tuli, Berbagi Kosmetik buat LatihanPeserta saat persiapan makeup class dalam acara Marketibility. 9 Februari 2020. IDNTIMES/Nadin Azani

Kosmetik yang dipakai saat makeup class dapat dibawa pulang oleh peserta. Pemberian makeup ini, diharapkan dapat mengasah kemampuan dan membuat peserta terus berlatih menggunakan makeup.

"Karena kan sekarang, mereka belajar makeup secara teori. Ya, gimana caranya mereka praktik dan latihan kalau alatnya gak diberikan?" sambung perempuan yang lahir bulan Januari tersebut.

5. Wadah interaksi tanpa batas penyandang disabilitas dan non disabilitas

Asyiknya Makeup Class dengan Teman Tuli, Berbagi Kosmetik buat LatihanFebi (peserta makeup class) setelah mengikuti acara. 9 Februari 2020. IDNTimes/Nadin Azani

Selain menjadi tempat berkumpulnya teman tuli, acara ini juga menjadi wadah interaksi antara penyandang disabilitas dan non disabilitas atau pun sesama disabilitas dan non disabilitas.

Teman tuli dan relawan yang datang dari berbagai wilayah, memperbesar lingkaran pergaulan mereka dengan menambah teman baru.

Makeup juga dipercaya dapat menambah rasa percaya diri dan terapi bagi seorang wanita. Itu pula yang dirasakan oleh Febby, salah satu teman tuli yang mengikuti makeup class ini.

"Seneng banget bisa bertemu teman-teman yang lain dan belajar makeup. Kita (difabel) gak usah malu sama kekurangan. Kita pede aja dan terus belajar makeup!" ujar perempuan yang sehari-harinya bekerja di kafe itu.

Baca Juga: Potret Cewek Disabilitas Jadi Model, Bukti Fashion Itu Gak Eksklusif

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya