Sebaiknya Dihindari, 10 Kebiasaan Tidak Sopan dalam Percakapan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
"If you want to be a good conversationalist, be a good listener. To be interesting, be interested." -Dale Carnegie
Setiap percakapan tentu menghadirkan berbagai kesan, ada kesan yang baik dan buruk. Jika ingin menghadirkan kesan yang baik tentu saja kita harus tahu bagaimana cara berbincang dengan baik dan menghindari kebiasaan buruk dalam percakapan agar tidak meninggalkan kesan yang buruk.
Ketika sudah menjadi ahli dalam berbagai percakapan, keuntungan yang bisa kita dapat adalah membuat orang lain nyaman berbincang dengan kita dan berujung pada memperluas networking. Berikut adalah hal-hal yang sebaiknya dihindari jika ingin menguasai percakapan dengan baik.
1. Menguap
Iya, memang sangat susah menghindari hasrat ingin menguap apalagi ketika kita memang kurang istirahat dan mengantuk, tapi sebaiknya tetap hindari. Jika memang harus menguap, usahakan katupkan mulut rapat-rapat, serapat mungkin hingga tidak terlalu tampak oleh lawan bicara.
Jika benar-benar akibat kurang isirahat, mungkin ini adalah pertanda bahwa sebaiknya kita mulai memperbaiki pola jam tidur kita. Nah, yang lebih tidak sopan lagi adalah ketika kita justru dengan sengaja menguap karena ingin mengisyaratkan bahwa lawan bicara sangat membosankan. Wah, selain tampak tidak sopan, ternyata kita juga belum cukup belajar dengan baik cara menghargai orang lain. Yuk mulai belajar saling menghargai dan etika bercakap-cakap!
2. Mengecek jam tangan berulang kali
Entah sadar atau tidak, kebiasaan mengecek jam tangan ketika sedang bercakap-cakap sering sekali kita lakukan. Hal tersebut merupakan tanda bahwa kita sedang bosan, tidak fokus mendengarkan lawan bicara, dan mencari-cari alasan untuk menyudahi percakapan. Mengecek jam tangan berulang kali adalah salah satu tindakan yang kasar atau tidak sopan dalam percakapan. Jika ingin menyudahi perbincangan, sebaiknya sampaikan dengan santun kepada lawan bicara.
3. Melempar pandangan ke segala arah
Ketika berbicara sebaiknya fokuskan pandangan pada lawan bicara. Sesekali melirik ke arah lain mungkin tak masalah, namun jika terlalu sering melempar pandangan ke segala arah, hal tersebut menunjukkan bahwa kita tidak fokus pada apa yang sedang dibicarakan dan sangat tidak sopan.
4. Melamun
Melamun adalah pertanda bahwa kita tidak fokus pada topik perbincangan dan pada lawan bicara. Hal ini memang sering sekali tanpa sadar kita lakukan. Ketika sadar melakukannya, segera kembalikan pikiran dan fokus ke momen saat ini dan kembali pada apa yang dibicarakan oleh lawan bicara.
5. Melakukan monolog
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, monolog adalah pembicaraan yang dilakukan dengan diri sendiri. Nah, ketika sedang berbincang dengan orang lain, hindari melakukan monolog. Maksudnya adalah kita sibuk bicara, bicara, dan terus bicara tanpa memberikan waktu pada lawan bicara untuk menimpali. Sekalipun lawan bicara dengan mengutarakan suara, kita akan langsung sibuk menimpali lagi dan lagi. Orang yang melakukan monolog akan seketika dicap menyebalkan, merasa paling tahu segalanya, dan tidak mau dikalahkan. Kita tidak ingin dicap demikian bukan?
Editor’s picks
Baca Juga: 7 Etika Menggunakan Media Sosial, Agar Berinteraksi Lebih Nyaman
6. Sibuk melihat HP
Hal ini kerap terjadi dalam berbagai perbincangan. Ketika sedang berbincang dengan orang lain, biasakan untuk meletakkan HP ke dalam tas atau saku dan gunakan mode senyap. Ketika kita fokus memperhatikan apa yang lawan bicara sampaikan, hal tersebut menunjukkan bahwa kita menghargai lawan bicara kita dan berimbas pada mereka pun akan menghargai kita.
Berulang kali mengecek HP, selain tampak tidak sopan, kita juga menunjukkan sikap tak peduli pada lawan bicara. Jika memang harus mengangkat panggilan yang masuk dari HP, sebaiknya izin pada lawan bicara terlebih dahulu agar tetap sopan terutama jika kita sedang dalam percakapan profesional.
7. Senyum sinis
Ketika lawan bicara menyampaikan hal yang menggelikan dalam artian negatif, beberapa orang sering tanpa sengaja bereaksi dengan memberikan senyum sinis atau menyeringai. Sadar atau tidak, hal tersebut sebaiknya kita hindari ketika sedang bercakap-cakap karena menunjukkan ketidaksopanan.
8. Gelisah atau tidak sabar
Sikap gelisah atau tidak sabar ini nampak dari perbuatan kita seperti menggigit jari, mengetuk-ketukkan jari ke meja atau kursi, menggerak-gerakkan kaki, memainkan rambut berulang kali, membenarkan posisi duduk berulang kali, membenarkan pakaian berulang kali, dan berbagai tanda gelisah lainnya. Hal itu menunjukkan bahwa kita sedang bosan, merasa insecure, dan gugup. Mulai biasakan untuk bersikap tenang, menguasai percakapan, dan bersabar dengan lawan bicara.
9. Menyilangkan lengan tangan
Menyilangkan lengan ketika sedang dalam percakapan adalah pertanda closed body language atau bahasa tubuh yang menunjukkan sikap defensif, tertutup, tidak nyaman, tidak tertarik, dan tidak peduli. Dengan menyilangkan lengan dalam perbincangan, menandakan bahwa kita adalah pribadi yang tidak bersahabat dan kurang ramah. Jika ingin menguasai perbincangan dan tidak ingin dianggap tidak sopan, sebaiknya hindari menyilangkan lengan saat sedang berbincang dengan orang lain dan mulai gunakan bahasa tubuh yang lebih terbuka.
10. Sering menyela pembicaraan
Ketika sedang dalam pembicaraan, hindari terlalu sering menyela pembicaraan lawan bicara dan selalu ingin didengar. Hal tersebut selain menunjukkan kita tidak sopan, juga mengindikasikan pribadi yang egois dan ingin selalu menjadi pusat perhatian. Biarkan lawan bicara menyelesaikan kisahnya lalu timpali setelah usai dengan pendapat kita.
Keahlian ini membuat orang lain nyaman berbicara dan berdiskusi dengan kita sehingga berkenan menjalin hubungan baik dengan kita. Karena zaman sekarang your network is your net worth, maka penting untuk semaksimal mungkin memperluas jaringan pertemanan demi mencapai kesuksesan.
Baca Juga: 5 Hal yang Paling Gak Ingin Dia Dengar Darimu saat Berbincang Bersama
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.