#GreenBeauty Bermakna, 7 Aktivitas Simpel Ini Bantu Rawat Bumi

Hal besar bermula dari sebuah langkah kecil

Di balik gencarnya pemanfaatan serta pengembangan industri teknologi yang dilakukan manusia, ada bumi yang tersakiti. Tempat yang kita huni ini sama dengan manusianya itu sendiri. Menua dan kehilangan sumber daya yang dikandungnya. Perlahan namun pasti, bumi mengalami defisit sumber daya seiring dengan populasi yang terus bertambah.

Ketidakseimbangan tersebut mulai disadari oleh manusia. Dengan memahami pentingnya bumi, kita semakin gencar melakukan berbagai hal untuk merawat, menyelamatkan, dan mempertahankan tempat kita tinggal. Salah satu yang sedang ramai menjadi perhatian adalah penggunaan plastik yang dapat mengancam ekosistem darat hingga laut..

Sampah-sampah plastik tersebut membutuhkan waktu penguraian yang panjang, sekitar 50-100 tahun. Demi menanggulangi pencemaran plastik, kita dapat beralih ke barang-barang reusable yang dapat dipakai berulang. Gak hanya itu, kita bisa melakukan aktifitas-aktifitas simpel namun bermakna dalam merawat bumi seperti berikut ini!

1. Selektif dalam memilih parfum

#GreenBeauty Bermakna, 7 Aktivitas Simpel Ini Bantu Rawat BumiIlustrasi: Beberapa botol parfum (pexels.com/Valeria Boltneva)

Parfum telah digunakan sejak ribuan tahun lalu. Dari yang awalnya digunakan hanya pada acara keagamaan, lalu menjadi barang ekslusif kaum bangsawan, dan kini sebagai kebutuhan wajib setiap orang untuk melengkapi penampilan. Namun, semerbak wanginya berpotensi mengancam lingkungan, makhluk hidup, hingga lapisan ozon!

Pewangi terutama semprot mengandung CFC (chlorofluorocarbon). Zat yang juga terdapat dalam Air Conditioner (AC) dan lemari pendingin ini gabungan dari klorin, fluoro, dan karbon. Saat bereaksi dengan oksigen di ozon, klorin dan karbon akan mengikat dan merubahnya menjadi karbondioksida. Bak sel kanker, 1 molukel CFC dapat mengikat 100.000 molekul oksigen.

Dalam satu semprotan, parfum setidaknya melepaskan 40% zat CFC. lho! Banyaknya karbondioksida di ozon, dapat mengakibatkan penipisan lapisan dan peningkatan suhu bumi. Sebagai langkah pencegahan serta penanggulangan, kita dapat menggunakan parfum oles dan parfum spray yang mengandung sedikit etanol atau alkohol.

Beberapa jenis pewangi mengandalkan tumbuhan dan organ tubuh hewan langka sebagai bahan baku utama. Seperti atsiri dari cendana dan ambergris dari muntahan paus. Hal ini tentunya dapat mengancam keberlangsungan hidup mereka. Menggunakan parfum secara bijak serta memilih bahan yang mudah terbarukan, menjadi langkah kecil untuk melestarikan makhluk hidup tersebut.

2. Memilah dan memilih sampah rumah tangga 

#GreenBeauty Bermakna, 7 Aktivitas Simpel Ini Bantu Rawat BumiIlustrasi: Pemisahan tempat sampah sesuai jenis sampah (unsplash.com/Nareeta Martin)

Gak perlu menunggu orang lain atau langkah besar. #OneGreenStep dapat dimulai dari hal-hal ringan yang dapat kita lakukan sehari-hari. Kita dapat memilah sekaligus memilih sampah yang dihasilkan dari rumah dengan prinsip 3R, nih! Yaitu: Reuse atau penggunaan kembali, Reduce yang berarti mengurangi, dan Recycle atau dikenal sebagai mendaur ulang.

Dengan menyediakan tempat sampah khusus untuk organik dan anorganik di rumah, kita dapat memilah sampah dengan mudah. Sampah organik yang terdiri dari sisa makanan, sayuran, buah-buahan, daun kering, dan sejenisnya mudah membusuk serta terurai. Kita dapat memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Selain dilakukan sendiri, saat ini sudah ada komunitas yang bersedia mengolahnya.

Sementara sampah anorganik berbahan material plastik, kaca, hingga kertas memerlukan daur ulang khusus. Kabar baik untukmu yang tinggal di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, saat ini sudah ada aplikasi antar jemput sampah bernama eRecycle. Kamu hanya perlu mengunduh dan mendaftar aplikasi melalui ponsel, lalu mengisi alamat penjemputan serta jumlah sampah, dan menunggu tim eRecycle mengambilnya.

Selain menyalurkan sampah ke tempat pengolahan, kita dapat memanfaatkannya kembali, lho! Contohnya menggunakan botol plastik bekas menjadi pot tanaman atau hiasan. Gak hanya plastik, kita pun harus mengurangi sampah organik. Memasak makanan seperlunya dan selalu menghabiskan makanan yang ada di piring merupakan salah satu cara dalam mengurangi sampah sekaligus menghemat persediaan makanan.

3. Memperhatikan pembuangan peranti elektronik bekas

#GreenBeauty Bermakna, 7 Aktivitas Simpel Ini Bantu Rawat BumiIlustrasi: Limbah gawai/ Electronic waste (pixabay.com/INESby)

Di era serba canggih saat ini, penggunaan alat-alat teknologi menjadi hal wajib di segala aspek kehidupan. Dengan tingginya permintaan pasar, perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan peranti tersebut semakin gencar berinovasi agar dapat bersaing dengan yang lainnya. Konsumen pun dimanjakkan dengan sistem pembayaran yang semakin fleksibel.

Kita dengan mudah mengganti alat elektronik bila mengalami kerusakan atau bahkan bosan. Maka gak heran, fenomena komputer, laptop, lemari pendingin, televisi, mesin cuci, hingga ponsel bekas yang terbengkalai ada dimana-mana. Belum banyak jadi perhatian dan cenderung disepelekan, barang-barang elektronik tersebut masuk ke dalam kategori limbah B3 karena mengandung bahan berbahaya dan beracun.

Limbah yang dikenal sebagai electronic waste (e-waste) memiliki komponen serta material yang merusak. Seperti merkuri, timbal, kadmium, kromium, Polivinil klorida (PVC), Polybrominated biphennyls (PbB), hingga Polybrominated diphennylethers (PBDE). Bahan-bahan itu dapat mengakibatkan kerusakan berbagai organ tubuh dan DNA, cacat bawaan, memperparah resiko kanker, hingga meracuni tanaman, hewan, dan mikroorganisme.

Beruntungnya, pemerintah daerah terutama di kota besar sudah peka dengan hal ini. Memanfaatkan laman resmi Dinas Lingkungan Hidup, kita dapat melakukan #onegreensteep dengan mendaftar untuk menikmati layanan jemput e-waste. Dinas terkait pun mengusahakan agar setiap kecamatan mempunyai sarana penampungan memadai. Nantinya, setiap minggu akan ada petugas yang mengambil e-waste lalu mengumpulkan dan mendaurnya di gudang khusus.

Baca Juga: #GreenBeauty 5 Tips Memilih Produk Kecantikan yang Ramah Lingkungan

4. Menghentikan pembakaran sampah secara mandiri

#GreenBeauty Bermakna, 7 Aktivitas Simpel Ini Bantu Rawat BumiIlustrasi: Orang membakar sampah (pexels.com/Lisa)
dm-player

Sudah jadi rahasia umum, sebagian besar masayarakat kita masih melakukan ritual pembakaran sampah secara mandiri di ruang terbuka. Seperti di halaman rumah. Padahal, sudah ada pelarangan tegas yang tertuang dalam Undang-undang nomor 18, tahun 2008, pasal 29, ayat 1 butir g, Tentang Pengelolaan Sampah, berbunyi:

(1) Setiap orang dilarang: (g) membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah.

Gak hanya sampah organik berupa daun kering, terkadang sampah anorganik seperti plastik turut dibakar. Meski praktis, kegiatan membakar sampah dapat membahayakan kesehatan serta lingkungan. Apapun jenis sampahnya, pembakaran dapat menyumbang polutan berbahaya berupa arsenik, furan, karbonmonoksida, formaldehida, hingga dioksin.

Selain masalah organ pernapasan, paparan zat berbahaya dalam asap dapat memperparah resiko kanker, gangguan hati, reproduksi, hingga sistem kekebalan tubuh. Abu sisa pun gak kalah merusak, ia dapat meracuni tanah dan air. Tumbuhan dan hewan dapat menyerap zat berbahaya tersebut melalui tanah dan air.

Tumbuhan dan hewan yang terkontaminasi otomatis merugikan manusia, karena keduanya merupakan sumber bahan pangan. Salah satu zat bernama dioksin yang biasanya ditimbulkan secara alami dari letusan gunung berapi dapat meningkatkan efek rumah kaca. Hal itu tentunya akan membuat suhu bumi semakin panas.

5. Menutup kran air saat tidak digunakan

#GreenBeauty Bermakna, 7 Aktivitas Simpel Ini Bantu Rawat BumiIlustrasi: Orang mencuci tangan (pexels.com/Burst)

Selain masalah sampah yang terus menggunung, Indonesia pun dihadapkan dengan krisis air bersih terutama di pulau padat penduduk. Para peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bahkan telah memperkirakan Pulau Jawa akan mengalami defisit air bersih pada tahun 2040.

Bak sembako, air bersih merupakan kebutuhan vital bagi manusia. Namun gak disadari, kita menyepelekan ketersediaan air. Dengan semakin banyaknya penduduk yang terpusat di satu wilayah, area resapan air beralih fungsi menjadi pemukiman hingga kawasan industri. Hal tersebut makin diperparah dengan penggalian sumur dan eksploitasi air secara besar-besaran.

Suhu bumi yang meningkat akibat aktifitas manusia menjadi faktor lain penyebab kelangkaan air. Temperatur tinggi menjadikan air mudah menguap dan mengakibatkan ketidakseimbangan neraca air. Maka gak heran, ada sebagian daerah mengalami kekeringan namun sebagian lain justru kelebihan air hingga terjadi bencana.

Di masa pandemik, penggunaan air semakin meningkat. Berbagai ruang publik menyediakan sarana untuk mencuci tangan. Untuk menghemat air bersih, kita bisa mematikan kran air saat sedang menggunakan sabun. Air bekas cucian beras, sayuran, dan buah yang kita tampung pun dapat digunakan kembali untuk menyiram tanaman.

6. Mencabut steker hingga charger setelah selesai digunakan

#GreenBeauty Bermakna, 7 Aktivitas Simpel Ini Bantu Rawat BumiIlustrasi: Stopkontak, steker, dan charger ponsel (pexels.com/Markus Spiske)

Kendati gak sedang digunakan, steker alat elektronik dan charger ponsel atau laptop yang tetap tertancap di stopkontak masih memakan daya listrik, lho! Selain memperbesar resiko korsleting, hal yang kelihatannya sepele ini akan merugikan kita. Gak banyak disadari, daya listrik tersebut terbuang percuma dan tentunya membuat tagihan listrik membengkak.

Di Tanah Air, pembangkit energi listrik masih mengandalkan gas alam, minyak bumi, batu bara, dan air sebagai sumbernya. Bahan yang berasal dari bumi tersebut dikenal sebagai bahan bakar fosil dan tidak dapat diperbaharui. Karena ia terbentuk dari pembusukan organisme yang mengendap di dalam tanah selama jutaan tahun.

Saat ini, pemerintah bersama organisasi terkait sudah mencari cara untuk menggunakan energi terbarukan sebagai pembangkit listrik. Selain persediaannya yang mulai menipis, penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan masalah lingkungan. Proses pengolahannya menjadi bahan siap pakai seperti listrik menimbulkan pencemaran air, tanah, hingga udara.

Selain mencabut steker alat elektronik yang stand-by dan charger ketika sedang tidak digunakan, kita dapat menggunakan lampu hemat energi untuk meminimalisir penggunaan daya listrik. Menghemat listrik sama saja dengan merawat bumi, agar terhindar dari kelangkaan sumber daya alami serta kerusakan yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan bakar fosil.

7. Cermat dalam memilih produk kecantikan dan perawatan tubuh

#GreenBeauty Bermakna, 7 Aktivitas Simpel Ini Bantu Rawat BumiIlustrasi: Produk Garnier (instagram.com/garnierindonesia)

Laiknya parfum, produk kecantikan dan perawatan tubuh sama pentingnya bagi manusia terutama kaum hawa. Namun, sebagai generasi muda yang bijak dan sadar lingkungan, kita harus cermat dalam memilih make-up maupun skincare. Gak hanya soal kandungan yang cocok di kulit, namun kita harus selektif dengan produk sekaligus produsennya.

Sebelum berada di tangan konsumen, produk melalui uji klinis kelayakan. Pihak produsen kecantikan dan perawatan tubuh gak segan menggunakan hewan sebagai objek percobaan. Animal testing tersebut tentunya dapat mengakibatkan kematian hewan. Gak hanya merusak populasinya dan ekosistem, jutaan hewan mati yang mengalami proses pembusukan akan mencemari lingkungan seperti tanah dan air.

Maka dari itu, kita harus beralih ke produk yang memiliki label cruelty free. Label tersebut berupa simbol kelinci. Salah satu produk kecantikan yang hits di kalangan muda, Garnier sudah memilikinya, lho! Gak hanya label bebas uji hewan, Garnier pun memperhatikan kemasan serta formula yang ramah lingkungan. Mereka menggunakan bahan yang mudah terurai.

Bagi pengguna setia Garnier terutama yang berdomisili di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, kamu bisa, nih jadi agen perubahan bersama produk kesayanganmu. Melalui gerakan #GarnierGreenBeauty, #GarnierXIDNTimes menggandeng eRecycle untuk mengatasi limbah plastik, kaca, hingga kertas. Dengan mendaur ulang sampah di aplikasi eRecycle, kamu dapat menyelamatkan bumi sekaligus mengumpulkan uang, lho! Yuk, ikutan!

Baca Juga: #GreenBeauty 5 Kebiasaan untuk Wujudkan Hidup Hemat Ramah Lingkungan 

Aqeera Danish Photo Verified Writer Aqeera Danish

edith

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya