Gali Potensi, Kiat Journaling untuk Kenalan Ulang dengan Diri Sendiri

2. Tuliskan hal-hal yang kamu banggakan dari dirimu

ilustrasi orang menggambar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kebanggaan orang terhadap dirinya pasti berbeda antara satu dengan yang lain. Besar atau kecil, setiap hal yang membuat kamu bangga pada diri sendiri patut diakui dan dirayakan.

Kamu tidak perlu menjadi orang lain atau bahkan mencoba sempurna untuk menjadi berharga dan bangga. Buatlah dirimu merasa cukup dengan kelebihan dan kekurangan yang melekat padamu.

Dengan menerima diri apa adanya, itu sama artinya dengan menghargai diri sendiri. Ingatlah, tidak ada orang yang dapat menghargai dan membanggakan dirimu sebaik kamu.

Faktanya, kamulah yang selalu ada untuk dirimu sendiri baik di kala suka maupun duka. Secara tak langsung, sikap menerima dan menghargai diri sama dengan menerapkan self-worth.

Baca Juga: 5 Ide Journaling untuk Pemula, Demi Jaga Kesehatan Mental

3. Identifikasi ketakutan terbesarmu

ilustrasi perempuan menggunakan kaca pembesar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Seperti luka trauma, ketakutan pun harus diidentifikasi dan dicari akar masalahnya. Setiap benda, tragedi, dan peristiwa tak menyenangkan dapat menjadi mimpi buruk yang menghalangi langkahmu dalam berkembang.

Kamu bisa memulainya dengan menuliskan hal-hal yang selama ini menjadi ketakutan terbesarmu melalui sesi journaling. Gak perlu ditutup-tutupi, jujurlah pada dirimu sendiri.

Dengan mengenali ketakutan yang dimiliki, kamu akan lebih mudah mencari cara untuk menghadapi dan mengatasinya. Ingat, tidak ada orang yang memahamimu sebaik dirimu.

Selain ketakutan, menerima serta memahami hal yang disukai maupun tidak dan mengetahui batasan yang tepat adalah langkah dasar self-awareness. Ini merupakan landasan pertama dan utama self-love.

4. Tanya pada diri sendiri, apakah kamu bahagia dengan fase hidupmu sekarang ini

ilustrasi orang bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setiap orang punya versi bahagia sendiri. Ada yang bahagia ketika semua impian dan keinginannya tercapai. Ada pula yang bahagia ketika bisa memberi kebahagiaan kepada orang lain.

Bagi banyak orang, menemukan kebahagiaan adalah perjalanan panjang. Terlepas dari mana asal dan bentuknya, bahagia yang bersifat hakiki harus dicari mulai dari dalam diri sendiri.

Dalam mencari kebahagiaan dalam hidup, kamu perlu memegang satu hukum alam tak tertulis yang berlaku selama ini. Ketahuilah bahwa hidup yang menyenangkan belum tentu bahagia, tetapi hidup yang bahagia pasti menyenangkan.

Jadi, sudahkah kamu bahagia dengan kehidupanmu saat ini? Kamu bisa menuliskannya dalam sesi journaling. Jika jawabannya belum, segera cari versi bahagia serta hal apa pun yang memberi kebahagiaan padamu.

5. Tuliskan value terpenting dalam hidupmu

ilustrasi orang menulis buku harian (pexels.com/Vlada Karpovich)

Value adalah nilai penting yang diyakini seseorang dalam hidupnya. Nilai-nilai tersebut memotivasi serta menuntun manusia dalam bertindak dan bertutur terhadap dirinya sendiri maupun lingkungan sekitar. Ia dapat berbentuk karakter, perilaku, dan kepercayaan. Seperti kompas kehidupan, personal value atau nilai pribadi merupakan kunci maksimalnya potensi diri.

Untuk mengenal value diri, kamu bisa menuliskan semua aspek yang kamu anggap penting. Mulai dari sifat yang harus dimiliki, perilaku dan kebiasaan, hingga orang yang kamu sayangi.

Dengan mengetahui value dirimu sendiri, kamu akan fokus pada perbaikan diri dan tujuan hidup. Kamu tidak akan terpengaruh oleh orang atau hal negatif yang dapat mengganggu atau bahkan menghentikan proses pengembangan diri menuju versi terbaikmu.

Kamu harus ingat, standar atau value ditentukan olehmu, bukan label atau justifikasi orang lain dan lingkungan sosial. Kamulah satu-satunya orang yang bertanggung jawab dan berhak menilai dirimu sendiri, bukan orang lain. Maka, milikilah keyakinan akan value positif yang membuat dirimu berharga tanpa harus sempurna mengikuti tuntutan ekspektasi manusia.

Proses mengenali diri sendiri merupakan petualangan panjang dan berliku yang harus dijalani dengan penuh kesabaran. Di pertengahan jalan, terkadang kamu menemui hambatan yang membuatmu lelah dan ingin menyerah. Namun, kamu harus tetap maju dan berkembang untuk mewujudkan mimpi dan tujuan hidup. Jadi, siapkah kamu menjadi versi terbaikmu?

Baca Juga: 7 Manfaat Journaling bagi Kesehatan Mental, Jadi Kenal Diri Sendiri