5 Alasan Kadang Merasa Bosan Itu Bagus Buatmu, Kok Bisa Gitu?

Yuk, kita lihat dari perspektif yang berbeda!

Selama ini rasa bosan identik dengan sebuah kondisi yang gak menyenangkan. Ketika kebosanan hinggap, rasanya ingin teriak seolah-olah kondisi itu memang pantas untuk diteriaki. Tapi kalau kamu mau merenung sejenak, apa benar rasa bosan sepenuhnya adalah hal yang negatif? Apa perlu kita merutuki si bosan?

Rasa bosan memang aneh, sebab ia tak hanya dirasakan oleh orang yang gak ada kerjaan, mereka yang punya segunung aktivitas pun bisa merasa bosan dengan sibuknya rutinitas. Nah, sekarang coba deh kita lihat rasa bosan dari perspektif yang berbeda. Apa benar kebosanan gak ada gunanya? Simak uraian berikut, ya!

1. Rasa bosan bisa jadi pengingat kalau aktivitasmu kurang stimulus

5 Alasan Kadang Merasa Bosan Itu Bagus Buatmu, Kok Bisa Gitu?freepik.com/freepik

Kondisi ini terjadi misalnya ketika kamu mengotak-atik pekerjaan yang sama selama tiga jam tanpa selingan. Rasa bosan inilah yang jadi alarm kalau kamu butuh jeda dan istirahat. Educational Psychology Review pada 2012 menjelaskan bahwa rasa bosan merupakan kondisi psikologis yang tidak puas, kurangnya kebahagiaan neurologis dan semua yang terkait minimnya stimulasi. 

2. Rasa bosan punya peran untuk mendorongmu melakukan eksplorasi yang lebih kreatif

5 Alasan Kadang Merasa Bosan Itu Bagus Buatmu, Kok Bisa Gitu?freepik.com/svetlanasokolova

Manoush Zomorodi menuliskan argumen menarik dalam bukunya yang berjudul Bored and Brilliant. Menurutnya, seseorang bisa kehilangan momen penting yang bisa memicu pengembangan diri dan kreatifitas, jika tidak mengizinkan diri sendiri untuk merasakan kebosanan. Artinya, rasa bosan cenderung menjadi stimulus bagi otak untuk mengilhami imajinasi.

3. Kebosanan bisa jadi alarm kalau kamu sedang melakukan sesuatu yang gak kamu inginkan

5 Alasan Kadang Merasa Bosan Itu Bagus Buatmu, Kok Bisa Gitu?freepik.com/cookie-studio
dm-player

Misalnya kamu dipaksa untuk mengikuti seminar oleh teman supaya dia gak pergi sendirian. Karena kegiatan itu bukan atas kemauan diri, boleh jadi kamu pun kurang fokus dan gak terlibat didalam acara tersebut. Samarnya tujuan dari aktivitas yang kamu lakukan, pada akhirnya akan lebih cepat menggiringmu pada rasa bosan.

Akan sulit meraih manfaat dari hal yang hanya kamu lakukan setengah hati. Untuk itu, rasa bosan jadi pengingat kalau kamu mungkin gak seharusnya memaksakan diri.

4. Rasa bosan adalah emosi yang wajar terjadi, sifatnya berbeda dengan putus asa atau depresi

5 Alasan Kadang Merasa Bosan Itu Bagus Buatmu, Kok Bisa Gitu?freepik.com/freepik

Sebagaimana kamu merasakan kesal, marah dan senang, rasa bosan juga salah satu emosi diri yang wajar terjadi. Asisten profesor pendidikan pengembangan dari Texas State University, Taylor Acee, berpendapat bahwa kebosanan berasal dari perasaan negatif yang muncul karena minimnya rangsangan dari luar. Sedangkan putus asa atau depresi berhubungan dengan pemikiran terpuruk yang berasal dari dalam diri.

Baca Juga: 5 Alasan Pacaran Rasa Teman Lebih Asyik daripada Teman Rasa Pacar

5. Rasa bosan juga menghindarkanmu dari melakukan sesuatu yang berlebihan

5 Alasan Kadang Merasa Bosan Itu Bagus Buatmu, Kok Bisa Gitu?freepik.com/user18526052

Adanya rasa bosan membuat seseorang termotivasi untuk mengakhiri kebosanannya. Entah itu pekerjaan serius, atau sekedar hiburan seperti maraton drama Korea. Aktivitas apapun, jika dilakukan terlalu lama atau berlebihan, pasti berdampak buruk bagi pelakunya. Kebayang kan kalau rasa bosan itu gak ada? Kamu bisa terjebak dalam rutinitas yang berlebihan karena merasa baik-baik saja.

Nah, dilihat dari perspektif yang berbeda, itulah kelima alasan kadang rasa bosan itu bagus buatmu. Jadi jangan membenci lagi kebosanan, ya! Siapa tahu ide kreatifmu muncul setelah terjebak dalam rasa bosan.

Baca Juga: 5 Alasan untuk Jangan Bosan Mengingatkan Kebaikan kepada Orang Lain

Nita Nurfitria Photo Verified Writer Nita Nurfitria

Hai !

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya