5 Alasan Jangan Bandingkan Kesedihan Teman dengan Kisah Sedih Lain

Stop bilang, "Itu sih belum seberapa!"

Sebagai teman baik, kamu pasti pernah dijadikan tempat curhat. Baik itu curhat perasaan berbunga-bunga, ataupun curhat tentang kesedihan mendalam. Kadang saat teman curhat kepiluannya, masih banyak dari kita yang membandingkan kisahnya dengan kesedihan yang menimpa orang lain, atau mungkin kisah sedihnya sendiri. 

Masih mending kalau bahasanya enak didengar. Beberapa bahkan terkesan menyepelekan curhat sedih teman yang dianggap lebih ringan dari pengalamannya. "Itu sih belum seberapa dibanding...", nah ini yang keliru! Kalau sudah membandingkan seperti ini, apa bakal dapat solusi? Selengkapnya, inilah alasan supaya berhenti membandingkan kesedihan orang lain.

1. Teman ingin kesedihannya dirangkul dan divalidasi, bukan dibandingkan

5 Alasan Jangan Bandingkan Kesedihan Teman dengan Kisah Sedih Lainilustrasi teman sedang ngobrol (Pexels.com/Tim Douglas)

Kadang teman yang curhat hanya butuh didengar. Meski gak bisa memberinya solusi, kamu sudah mampu meringankan bebannya dengan jadi pendengar yang baik. Validasi kesedihannya dengan ikut merasakan berada di posisi berat itu.

Daripada menimpali curhatnya dengan kisah sedih lain, lebih baik tawari teman bantuan semampumu untuk keluar dari masalahnya. Cara ini lebih fokus dalam menyelesaikan satu masalah yang ada.

2. Gak ada alat ukur yang pasti untuk tahu seberapa besar sedihnya seseorang

5 Alasan Jangan Bandingkan Kesedihan Teman dengan Kisah Sedih Lainilustrasi teman lagi sedih (Pexels.com/Liza Summer)

Kekuatan setiap orang menanggung kesedihan itu gak sama, satuan tolak ukur tiap orang berbeda. Karena itu, kamu gak bisa membandingkan besarnya kesedihan layaknya menghitung barang yang terukur seperti berat bantal dan kasur. 

Mungkin masalah teman yang curhat tampak ringan di matamu, padahal dia terlihat begitu kalut dan terpukul. Kisah pilu teman lain yang kamu anggap lebih berat, boleh jadi bisa diatasi dengan baik oleh teman tersebut. Besar kecilnya rasa sedih memang gak bisa diukur.

Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Lebih Suka Memendam Kesedihan dalam Diam, Pahami!

3. Bersaing siapa yang paling sedih itu gak tepat kalau waktu tragedinya berbeda

dm-player
5 Alasan Jangan Bandingkan Kesedihan Teman dengan Kisah Sedih Lainilustrasi seseorang bersedih (Pexels.com/Daniel Reche)

Sebenarnya apa sih gunanya menunjukkan siapa yang paling sedih dan berat penderitaannya? Padahal jelas-jelas waktu kejadiannya berbeda dan kekuatan setiap orang juga berbeda. Oke, kisahmu memang pilu, tapi itu sudah terjadi tiga tahun lalu dan sekarang kamu sudah 'sembuh'. 

Boleh saja membagikan kisah pilumu, dengan syarat kamu harus validasi dulu kesedihannya dan rangkul dia. Barulah kamu ceritakan hikmah yang kamu dapat dari pengalamanmu. Bukan menyepelekan kesedihan teman dengan bercerita betapa dulu kamu jauh lebih sedih darinya.

4. Dengan membandingkan, kamu dianggap kurang empati pada kisah sedihnya

5 Alasan Jangan Bandingkan Kesedihan Teman dengan Kisah Sedih Lainilustrasi teman berbagi ponsel (Pexels.com/Tim Douglas)

Saat teman membagikan kisah sedihnya, gak bijak kalau kamu timpali dengan kisah sedih orang lain yang kamu anggap lebih berat. Menaruh kesedihanmu pada rasa sakit orang lain bisa menciptakan kesan kalau kamu kurang empati sebab gak memvalidasi rasa sakit yang diderita teman pada saat ini.

Lebih parah lagi kalau kamu sampai bilang respon yang menyepelekan, "Alaah.. segitu aja nangis!" Bukan hanya kurang empati, responmu bisa sangat menyakiti.

5. Hadirnya rasa bersalah pada orang yang kesedihannya tak seberapa

5 Alasan Jangan Bandingkan Kesedihan Teman dengan Kisah Sedih Lainilustrasi wanita bersedih sendirian (Pexels.com/Austen Guevara)

Kondisi ini bisa terjadi saat seseorang curhat di tengah teman-teman yang sedang berkumpul. Alih-alih ikut berempati dan memvalidasi kesedihan teman yang curhat, mereka seolah bersaing menceritakan pengalaman sedihnya masing-masing. Yang namanya teman kalau sudah kumpul, memang selalu jadi ajang curhat.

Tapi tanpa disadari, kondisi ini bisa memunculkan perasaan bersalah pada teman yang kesedihannya gak seberapa. Apalagi kalau respon sekeliling terkesan menganggap enteng karena sibuk dengan kisah sedihnya masing-masing.

Intinya, hal pertama yang harus kamu lakukan pada teman yang curhat adalah memvalidasi rasa sedihnya, merangkulnya dan menawarkan bantuan semampumu. Karena bisa berdampak negatif, lebih baik hindari kebiasaan membandingkan kesedihan orang lain, ya!

Baca Juga: 5 Cara Keliru Menghibur Orang yang Sedang Berduka, Bikin Tambah Sedih

Nita Nurfitria Photo Verified Writer Nita Nurfitria

Hai !

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya