5 Insight Berharga dalam Novel Selamat Tinggal Karya Tere Liye

Mengangkat tema tentang menghargai sebuah karya seni

Novel berjudul Selamat Tinggal karya Tere Liye merupakan novel kesekian yang diterbitkan pada tahun 2020 silam. Novel ini menceritakan tentang seorang lelaki pantang menyerah yang berkecimpung di dunia jual beli buku bajakan. Menyadari bahwa apa yang dilakukannya adalah hal yang keliru, ia bersusah payah keluar dari lingkaran tersebut meski harus menemui banyak rintangan dan kesulitan. 

Buku ini disajikan dengan gaya bahasa Tere Liye yang ringan, mengalir, sekaligus menyenangkan. Tak heran kalau buku ini akhirnya laris sampai berkali-kali dicetak. Seperti biasanya, selain menyajikan alur yang menyenangkan, Tere Liye menyelipkan beberapa pelajaran berharga yang bisa dipetik oleh para pembaca. Yuk, simak beberapa di antaranya!

1. Menghargai sebuah karya

5 Insight Berharga dalam Novel Selamat Tinggal Karya Tere Liyeilustrasi orang menikmati karya seni (pexels.com/Snow White)

Mengambil topik tentang penjual buku bajakan, Tere Liye seakan-akan ingin mengingatkan para pembaca bahwa sebuah karya entah itu buku, lukisan, novel, dan sebagainya adalah hal yang telah dibuat dengan penuh perjuangan dan ketekunan. Banyak hal yang dikeluarkan demi membuat sebuah karya indah nan mempesona yang dapat menghibur banyak orang.

Sebagai bentuk penghargaan, kita diajak untuk senantiasa menggunakan karya-karya yang orisinal di tengah gempuran karya-karya jiplakan yang dijual dengan harga miring. Kita diajak untuk menyadari bahwa sesuatu yang dibuat dengan ilegal sejatinya adalah sesuatu yang keliru dan hendaknya tidak dinormalisasikan. 

2. Stop membeli karya bajakan

5 Insight Berharga dalam Novel Selamat Tinggal Karya Tere Liyeilustrasi membaca buku orisinal (pexels.com/igra)

Menjiplak, mencontek, membuat copy-an secara ilegal baik dalam bentuk fisik maupun online, termasuk membuat bajakan adalah bentuk tidak menghargai sebuah karya yang telah dibuat oleh pemiliknya. Selain merugikan secara finansial, hal tersebut juga akan membuat para pemiliknya merasa sakit hati dan tidak dihargai. 

Bayangkan ketika dirimu membuat sebuah tugas sekolah, lalu dicontek secara cuma-cuma oleh teman kelasmu tanpa persetujuan mu terlebih dahulu. Lalu, mereka yang mencontek mendapat keuntungan yang lebih besar dibanding dirimu sebagai pemilik orisinal dari tugas tersebut, apa yang kamu rasakan?

Baca Juga: 5 Pesan Moral dari Novel Anak Rantau Karya Ahmad Fuadi, Penuh Insight

3. Berani memilih kebenaran

5 Insight Berharga dalam Novel Selamat Tinggal Karya Tere Liyeilustrasi memilih kebenaran (pexels.com/Antoni Shkraba)
dm-player

Sintong, pemeran utama dalam buku ini digambarkan sebagai sosok yang selalu berani dalam menyampaikan pendapat-pendapatnya. Sayangnya, hal ini justru berkebalikan ketika ia berhadapan dengan sang paman, sekaligus bos-nya dalam dunia jual beli buku bajakan tersebut. 

Meski sempat ragu ketika memutuskan untuk keluar dari lingkungan yang keliru itu, Sintong akhirnya berhasil meski hubungan dengan sang paman menjadi renggang. Dari sini, kita belajar bahwa seringkali kebenaran memang sulit untuk ditegakkan apalagi ketika lingkungan sekitar seolah-olah menganggap suatu kekeliruan adalah hal yang wajar dan biasa. 

4. Tangguh dan memiliki daya juang yang tinggi

5 Insight Berharga dalam Novel Selamat Tinggal Karya Tere Liyeilustrasi mengejar mimpi (pexels.com/RF._.studio)

Selain menyampaikan tentang toko buku bajakan yang nampaknya marak terjadi di masa kini, buku Selamat Tinggal ini juga mengajarkan kita untuk memiliki semangat yang besar dalam menjalani hidup, seperti Sintong, sang tokoh utama dalam cerita didalamnya.

Kita diajak untuk senantiasa berusaha meski harus melewati berbagai rintangan yang tidak mudah, kita juga diajak untuk mencoba 1001 cara meski 1000 kali telah gagal. Karena sesungguhnya perjuangan itulah yang kelak akan membentuk diri menjadi pribadi yang hebat di keesokan harinya. 

5. Ada harga yang harus dibayar

5 Insight Berharga dalam Novel Selamat Tinggal Karya Tere Liyeilustrasi makan yang tidak sehat (pexels.com/Andres Ayrton)
"Empat tahun aku berhenti menulis, kehilangan kemampuan, menguap semua. Itu bukan semata-mata karena kisah cintaku. Mungkin salah satunya adalah hukuman. Harga yang aku bayar karena menjadi penjaga Toko Buku Berkah. Itu ironis sekali, bukan? Karena betapa tidak berkahnya semua yang kudapatkan. Tuhan menghukumku," ucap Sintong.

Sama seperti hukum karma, segala hal yang kita peroleh dalam hidup, baik itu hal-hal yang menyenangkan maupun yang memilukan sejatinya adalah harga yang harus kita bayar dari perilaku kita di masa lampau. 

Kalau dulu kita suka menerapkan pola hidup tidak sehat, jangan heran jika di masa tua kita akan mudah jatuh sakit. Kalau di masa lampau kita suka menyakiti hati orang lain, jangan heran jika suatu saat itu justru kitalah yang akan disakiti kembali. 

Kelima poin di atas hanyalah segelintir dari banyaknya insight yang ada dalam buku Selamat Tinggal karya Tere Liye ini. Kalau kamu penasaran dan ingin menambah insight baru, jangan ragu untuk membaca buku tersebut. Tapi, ingat ya kamu harus baca buku orisinalnya!

Baca Juga: 13 Novel Series Bumi Karya Tere Liye, Terbaru Bibi Gill dan Sagaras

Nur Tazkiyah Sejati Photo Verified Writer Nur Tazkiyah Sejati

rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya