7 Pelajaran yang Dapat Diambil dari Buku Dunia Sophie
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dunia Sophie merupakan salah satu buku bergenre filsafat karya Jostein Gaarder yang cukup populer. Buku ini berisi banyak hal tentang pemikiran para filsuf di zaman dahulu yang dibalut menjadi sebuah cerita hidup seorang gadis bernama Sophie.
Meski tampak populer, tak jarang orang-orang yang membaca buku ini mengeluhkan tentang isi buku yang cukup rumit dan kompleks untuk dipahami. Hal itu akhirnya membuat beberapa orang memutuskan untuk tidak melanjutkan membaca novel tersebut. Padahal, kalau dibaca secara saksama, ada banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik loh!
1. Jangan sombong
Di dalam novel ini, kita akan disajikan sebuah konsep yang dikenal dengan Mitos Gua. Mitos Gua mengajarkan kita bahwa pemahaman yang dimiliki manusia sesungguhnya hanya sebagian kecil dari segala pengetahuan yang ada di dunia ini. Oleh karena itu, kita tidak perlu merasa tinggi hati atau sombong hanya karena ilmu yang telah dimiliki.
Mitos tersebut juga mengingatkan para manusia untuk senantiasa mencoba berbagai peluang yang ada di sekitar, mengembangkan diri, keluar dari zona nyaman, dan berusaha melakukan yang optimal. Hal ini karena sesungguhnya masih banyak hal menarik yang dapat dipelajari di luar zona nyaman tersebut.
2. Jangan berkecil hati
Seorang filsuf bernama Aristoteles di dalam buku ini menjelaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi pasti memiliki alasan dan tujuan tertentu. Contoh sederhananya, hujan turun untuk menyiram tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan yang nantinya akan dijadikan makanan oleh manusia. Tuhan senantiasa menciptakan sesuatu bukan tanpa alasan, termasuk menciptakan manusia itu sendiri, diri kita sendiri.
Dengan demikian, bukankah kita hendaknya tidak merawat rasa rendah diri dan berkecil hati hanya karena tidak mampu memperoleh banyak prestasi seperti orang-orang di luar sana? Yang perlu kita lakukan sesungguhnya adalah mengenal diri sendiri lebih dalam, lalu menggunakan segala fasilitas yang telah Tuhan berikan berupa akal untuk berpikir, mata untuk membaca, dan lain sebagainya demi mencapai diri yang sesuai fitrah.
Baca Juga: 12 Pelajaran Hidup yang Bisa Diambil dari Komika Nopek Novian
3. Berpegang teguh pada Tuhan
Meski filsafat seringkali dikaitkan dengan proses berpikir yang panjang dan mendalam serta memerlukan akal yang sehat, namun buku ini juga tak lepas untuk mengingatkan pentingnya agama dan Tuhan sang Pencipta. Meski Tuhan tidak dapat kita lihat sosok dan wujudnya secara nyata, namun alam semesta dan segala isinya sesungguhnya adalah bukti bahwa Tuhan itu nyata.
Seperti halnya kita dapat mengetahui kepribadian atau pemikiran seorang penulis melalui karya-karyanya, kita dapat percaya kebesaran dan keagungan Tuhan dengan melihat keindahan yang telah Dia ciptakan. Kebesaran dan keagungan-Nya membuat Ia mampu mengontrol segalanya termasuk tempat tinggal ini dengan mudah. Oleh karena itu, hendaklah kita senantiasa berpegang teguh pada ajaran-ajaran yang telah Dia wahyukan pada orang-orang pilihan agar dapat selamat sampai akhir hayat.
4. Terus belajar dan berusaha
Editor’s picks
Tingkatkan rasa ingin tahu dan gemar belajar untuk mencapai kebahagiaan sejati. Di dalam buku ini, kita didorong untuk terus meningkatkan semangat belajar dan memperluas wawasan sebab hal tersebut merupakan panggilan hidup.
Dengan terus belajar, kita artinya telah menggunakan akal yang telah Tuhan berikan sebagaimana mestinya. Jadi, jangan cepat puas ya!
5. Menghargai perbedaan
“Manusia itu unik dan berbeda-beda satu sama lain”, ungkapan ini sepertinya sudah sangat familiar di telinga kita. Meski demikian, lagi-lagi buku Dunia Sophie ini seakan-akan perlu mengingatkan kita (just in case you guys forget) bahwa setiap manusia sejatinya membawa kelebihan dan kekurangan di dalam diri masing-masing. Tidak ada yang lahir dengan kesempurnaan.
Setiap manusia pun memiliki pandangan, pendapat, dan persepsi yang tidak selalu sama yang membuat kita akhirnya berbeda antar satu sama lain. Namun, alih-alih menjadikannya sebagai suatu pembatas atau alasan untuk bertikai, hal tersebut merupakan fasilitas bagi setiap kita untuk senantiasa belajar saling menghargai, saling memahami, dan saling memanusiakan antar satu sama lain.
6. Hati-hati dalam bertindak
Manusia adalah makhluk yang bebas dan terikat. Artinya, ia bebas melakukan segala sesuatu tanpa paksaan dari mana pun. Ia bebas menentukan pilihan dan jalan untuk hidupnya sendiri.
Namun, perlu dipahami bahwa kebebasan tersebut tidak dapat digunakan semena-mena sebab ada aturan dan etika sosial yang mengikat dan perlu dipatuhi. Perlu dipahami bahwa setiap pilihan yang diambil akan dipertanggungjawabkan kelak, sehingga kita perlu berhati-hati dalam bertindak. Jangan gegabah, ya!
7. Gunakan akal dan hati nurani
Akal dan hati nurani merupakan dua hal yang membuat manusia berbeda dengan makhluk lainnya, seperti hewan maupun tumbuhan. Namun, ia tetap saja akan sama derajatnya ketika akal dan hati nurani itu tidak dipergunakan sebagaimana mestinya. Di dalam buku ini, kita senantiasa diingatkan untuk tidak menerima sesuatu begitu saja dan menganggapnya benar sebelum dipikir dan didalami secara matang.
Kita diminta untuk tidak memilih sesuatu yang keliru maupun sesuatu yang instan hanya demi kesenangan sesaat. Kita diminta untuk terus berpikir sebagaimana kodrat kita sebagai manusia, yakni makhluk yang berpikier. Kita diingatkan bahwa untuk sampai pada kesuksesan hidup, kita perlu memanfaatkan akal dan hati nurani yang telah Tuhan anugerahkan.
Nah, poin di atas merupakan sedikit dari banyaknya pembelajaran yang bisa kita ambil dari buku Dunia Sophie. Kalau kamu mau tahu lagi, temukan sendiri dalam buku tersebut. Yakin deh, pemikiranmu akan jauh lebih mendalam setelah itu. Selamat membaca!
Baca Juga: Tertarik Filsafat? 5 Alasan Buku Dunia Sophie Wajib Kamu Baca
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.