5 Strategi Menghindari Social Loafing dalam Kelompok, Praktikkan!

Jangan jadi beban kelompok ya

Social loafing merupakan keadaan ketika individu dalam kelompok memberikan performa yang tidak optimal, karena menganggap bahwa pekerjaan dapat diselesaikan oleh orang lain dalam grup tersebut. Hal ini dapat terjadi di mana saja, baik itu di tempat kerja maupun sekolah, ketika diberikan sebuah tugas atau project yang perlu diselesaikan secara bersama-sama.

Orang-orang yang melakukan hal ini sering kali berpikir, bahwa pekerjaannya tidak akan dinilai secara individu. Mereka juga menganggap, bahwa kontribusinya tidak begitu penting atau dibutuhkan.

Alhasil, mereka akhirnya menjadi abai dan tidak memberikan performa yang baik di dalam kelompoknya. Padahal, dalam sebuah tim kita hendaknya bekerja bersama-sama demi memudahkan satu sama lain. Nah, agar kamu tidak terjebak pada kondisi social loafing, yuk praktikkan lima strategi berikut ini.

1. Bentuk kelompok kecil bukan yang besar

5 Strategi Menghindari Social Loafing dalam Kelompok, Praktikkan!ilustrasi kelompok kecil (pexels.com/fauxels)

Pada umumnya, semakin besar sebuah kelompok akan makin besar pula kemungkinan terjadinya social loafing. Seseorang akan lebih mudah bersembunyi di balik kinerja temannya, bila berada pada kelompok besar dan terdiri dari banyak orang, dibanding pada kelompok kecil. 

Untuk itu, apabila kamu adalah seorang supervisor atau seorang atasan yang biasanya memberikan group project kepada orang lain. Maka sebisa mungkin bentuklah kelompok kecil yang hanya terdiri dari tiga hingga lima orang saja.

2. Tingkatkan visibilitas anggota tim

5 Strategi Menghindari Social Loafing dalam Kelompok, Praktikkan!ilustrasi mengawasi kinerja anggota kelompok (pexels.com/Yan Krukov)

Kalau kamu adalah ketua tim, pastikan untuk mengenal setiap anggota dalam kelompol dengan baik serta kontribusi yang telah mereka lakukan. Kalau kamu adalah supervisor dari sebuah tim, sesekali coba ikut dalam rapat mereka. Lalu, perhatikan anggota-anggota yang aktif memberikan kontribusi atau idenya. 

Kamu juga perlu secara rutin melihat dan mengamati secara langsung progres setiap kelompok di lapangan. Alhasil, setiap anggota di dalamnya akan lebih aktif dalam bekerja karena merasa diawasi. Jadi, rajin-rajinlah untuk turun langsung ke lapangan, ya.

Baca Juga: 5 Ciri Kamu Tidak Bekerja Sepenuh Hati, Sering Menganggap Beban!

3. Rangkul seluruh anggota tim tanpa pandang bulu

dm-player
5 Strategi Menghindari Social Loafing dalam Kelompok, Praktikkan!ilustrasi membangun kedekatan dalam kelompok (pexels.com/fauxels)

Salah satu penyebab social loafing ialah adanya anggapan bahwa performa diri sendiri tidak dibutuhkan dan tidak penting bagi grupnya. Tak jarang beberapa orang merasa, bahwa dirinya tidak begitu kompeten dalam menyelesaikan tugas kelompok dibanding teman yang lain. Alhasil, tanpa sadar ia tidak mampu berkontribusi secara optimal. 

Oleh karena itu, ketua kelompok perlu memerhatikan setiap anggota dalam kelompoknya, agar tidak merasa demikian. Bangun hubungan positif antar satu sama lain. Yakinkan setiap anggota kelompok, bahwa kontribusi mereka akan sangat penting dan berpengaruh pada tugas yang ada.

4. Berikan tanggung jawab pada masing-masing anggota kelompok

5 Strategi Menghindari Social Loafing dalam Kelompok, Praktikkan!ilustrasi diskusi kerja (pexels.com/ Moe Magners)

Meski tugas kelompok sejatinya perlu dikerjakan secara bersama-sama, tidak ada salahnya membuat penanggung jawab atau PJ pada setiap agenda. Ketua kelompok juga bisa membagikan tugas kepada setiap anggota untuk menghindari adanya social loafing

Selain menganggap diri tidak kompeten, orang-orang dapat melakukan social loafing karena ia merasa ada teman kelompok yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik, tanpa bantuan dirinya. Oleh karena itu, membentuk PJ dalam kelompok bisa jadi salah satu strategi untuk menghindari hal ini.

5. Terapkan sistem reward-punishment

5 Strategi Menghindari Social Loafing dalam Kelompok, Praktikkan!ilustrasi malas bekerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kamu juga bisa menerapkan sistem reward punishment untuk mencegah terjadinya social loafing, lho. Berikan penghargaan bagi anggota tim yang dapat menyelesaikan sebuah misi kelompok dengan baik. Lalu, berikan hukuman bagi anggota kelompok yang sering bermalas-malasan. 

Hal ini dapat dijadikan sebagai pemantik kesadaran bagi anggota lainnya, bahwa setiap kinerja yang diberikan sesungguhnya akan dilihat dan dinilai oleh atasan. Pastikan pula para anggota tim mengetahui, bahwa setiap kontribusi yang mereka lakukan dapat dilihat oleh para atasan.

Nah, itulah lima strategi yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terjadinya social loafing dalam kelompok. Tugas kelompok merupakan tanggung jawab bersama, sehingga melakukan social loafing hanya akan membebani kelompokmu sendiri. Jangan jadi beban kelompok ya!

Baca Juga: 6 Cara Meringankan Beban Orang yang Berutang pada Kita

Nur Tazkiyah Sejati Photo Verified Writer Nur Tazkiyah Sejati

rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya