5 Kemajuan Positif yang Terjadi Kala Berhenti Menyalahkan Keadaan

Buat apa menyalahkan kalau masih bisa diperbaiki?

Pengalaman hidup kurang mengenakkan sering tanpa sadar meninggalkan bekas berupa kekecewaan. Saking kecewanya, beberapa memilih melampiaskannya dengan cara menyalahkan keadaan. Walaupun sebetulnya tindakan tersebut kurang bijak untuk dilakukan, lantaran kamu tak akan menuai manfaatnya sama sekali. Padahal 5 progress positif ini bisa terjadi pada dirimu lho, kalau saja kamu memilih untuk berhenti menyalahkan keadaan.

1. Kamu menjadi orang yang lebih mengerti arti tanggung jawab

5 Kemajuan Positif yang Terjadi Kala Berhenti Menyalahkan Keadaanunsplash.com/Sarah McKellar

Tanggung jawab punya makna luas, termasuk ketika seseorang memilih untuk memperbaiki suatu keadaan, bukan malah mempersalahkan. Terkadang, orang menjerat diri sendiri dengan berputus asa dan mengambinghitamkan keadaan. Jelas saja tak ada gunanya sedikit pun bila melakukannya. Sementara jika lekas sadar untuk membenahi kesalahan yang dibuat pada step yang kamu lalui sebelumnya, kamu akan jadi sosok yang lebih mengerti arti dari tanggung jawab.

2. Sadar bahwa sebenarnya dunia sudah menawarkanmu kesempatan lebih dari cukup

5 Kemajuan Positif yang Terjadi Kala Berhenti Menyalahkan Keadaanunsplash.com/Nsey Benajah

Daripada waktu habis terkuras hanya demi menyalahkan keadaan, coba lihat sekeliling. Dengan pikiran yang tenang, kamu bakal lebih sanggup menyadari bahwa sebetulnya dirimu punya banyak kesempatan. Yang lalu biar saja berlalu, bagian terpentingnya adalah kamu bisa memanfaatkan kesempatan-kesempatan baru di masa mendatang. Kamu hanya perlu lebih peka dalam menyadari betapa banyak peluang yang bisa kamu pergunakan.

3. Lebih fokus belajar dari kesalahan yang telah lalu

5 Kemajuan Positif yang Terjadi Kala Berhenti Menyalahkan KeadaanUnsplash.com/Jonas Svidras
dm-player

Di balik kejadian yang tak diinginkan, ada pelajaran baru yang bakal berguna untuk hidupmu. Ketimbang makin merugi akibat sikap menyalahkan, tentu menilik kembali kesalahan dan mengambil pelajaran darinya akan lebih banyak untungnya buatmu. Makanya yuk, jauhkan dirimu dari tindakan menyesali peristiwa yang telah terjadi. Ini saatnya memahami apa saja salahnya dan mulai belajar, sehingga next time kamu bisa setidaknya meminimalisir jatuh ke lubang yang sama.

Baca Juga: 5 Pengingat untuk Halau Rasa Putus Asa Saat Hidup Dirundung Masalah 

4. Daripada mengeluh, kamu lebih banyak bersyukur

5 Kemajuan Positif yang Terjadi Kala Berhenti Menyalahkan Keadaanunsplash.com/Timur Romanov

Bukan hanya buang-buang waktu, mengeluh tak ada habisnya bisa membuat pikiran jadi makin stres. Nantinya kamu akan sulit bangkit bila terus-menerus memilih untuk hidup dengan keluhan-keluhan tersebut. Dibanding itu, kamu harus lebih banyak bersyukur atas hal baik yang selama ini datang di kehidupanmu. Rasa syukur memberikan ketenangan jiwa sekaligus mencegahmu dari tindakan-tindakan destruktif, lho.

5. Kualitas hidupmu menjadi lebih baik dari sebelumnya

5 Kemajuan Positif yang Terjadi Kala Berhenti Menyalahkan Keadaanunsplash.com/Kreated Media

Jelas kamu paham bahwa menyalahkan keadaan termasuk dalam kategori toxic. Inilah pentingnya kamu melepaskan diri dari sikap blaming. Bila racunnya sudah dibuang jauh-jauh dari dalam diri, kamu perlahan terbiasa untuk bersikap lebih positif. Dengan ini, kamu akan jadi seseorang yang lebih optimis serta produktif, yang mana akan memperbaiki kualitas hidup secara bertahap.

Lihat sendiri betapa banyak progress positif yang akan terjadi ketika berhenti menyalahkan keadaan. Buat apa memilih menyalahkan kalau nyatanya hal itu hanya membuatmu rugi waktu. Apa pun yang sudah terjadi, biarkanlah menjadi pengalaman tersendiri buatmu. 

Baca Juga: 5 Tips Agar Kamu Bisa Memetakan Masalah Hidup dengan Tepat

Nurfi Islami Photo Verified Writer Nurfi Islami

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya