5 Tips Agar Terhindar dari Toxic Positivity, Kelola Emosi Negatif!

Kamu boleh merasa sedih, marah, dan khawatir

Selalu memandang segala hal dari sisi positif memang cukup baik untuk menjaga kesehatan mental agar tetap optimis. Namun, hal tersebut akan berdampak buruk jika kamu selalu menggeneralisasi pikiran positif tersebut ke arah yang ekstrem.

Sebab, gak semua hal dalam hidup selalu berdampak positif. Terkadang, kamu akan menemukan kegagalan, rasa sakit, kesedihan, dan sebagainya. Seseorang dengan pola pikir yang selalu positif, cenderung akan membuang dan menyangkal emosi-emosi negatif yang dihadapinya, juga menciptakan berbagai narasi palsu tentang realitas.

Supaya gak terjebak dalam pola pikir toxic positivitykamu bisa ikuti lima hal di bawah ini. Apa saja itu? Yuk, simak!

1. Bersikaplah realistis tentang apa yang dirasakan

5 Tips Agar Terhindar dari Toxic Positivity, Kelola Emosi Negatif!ilustrasi perasaan sedih (pexels.com/Andrew Neel)

Terkadang, hidup berjalan gak sesuai dengan rencana. Kamu mungkin akan menemukan kegagalan, peristiwa yang menyedihkan, dan situasi sulit lainnya. Rasanya pasti sangat menyakitkan dan bisa membuatmu stres. 

Mengutip Verywell Mind, Kendra Cherry, penulis buku psikologi, menjelaskan, saat menghadapi situasi sulit, wajar jika kamu merasa stres, khawatir, bahkan takut. Jangan paksakan dirimu untuk menyangkalnya.

Biarkan dirimu bersedih untuk meluapkan emosi. Jika sudah merasa lebih tenang, cobalah bangkit dan mulai kembali rencanakan sesuatu yang bisa memperbaiki kegagalan tersebut. 

2. Jangan takut untuk menentang orang yang mengarahkanmu pada pemikiran toxic positivity

5 Tips Agar Terhindar dari Toxic Positivity, Kelola Emosi Negatif!ilustrasi mengabaikan menentang pendapat (pexels.com/Monstera)

Mungkin, sebagian orang akan menyarankan untuk selalu sabar dan jangan bersedih ketika kamu menghadapi sesuatu yang buruk. Meskipun pesan tersebut memiliki maksud baik agar kamu tetap optimis, tapi hal tersebut seolah mengarahkanmu untuk membungkam emosi yang tengah dirasakan.

"Meskipun sering bermaksud baik, toxic positivity bisa berdampak negatif pada seseorang, karena menolak dukungan yang otentik. Hal tersebut menjadikan seseorang menghindari emosi yang sebenarnya dan dapat membuatnya merasa gak nyaman dan bersalah, yang mengarah pada pengabaian atau penyangkalan terhadap apa yang dirasakan sebenarnya," kata Janette Marsac, psikoterapis, dikutip Sunday Edit.

Untuk menghindari dampak buruk itu, kamu berhak buat gak mendengarkan atau mengikuti saran-saran yang bisa berdampak negatif. Berikan dirimu waktu untuk merasa sedih dan kecewa, serta terima perasaan tersebut untuk bisa bangkit lebih baik lagi.

3. Kelola emosi negatif dan jangan menyangkalnya

5 Tips Agar Terhindar dari Toxic Positivity, Kelola Emosi Negatif!ilustrasi mengelola emosi negatif (pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)
dm-player

Selain menerima emosi negatif yang dirasakan, kamu juga harus bisa mengelolanya dengan baik. Jangan hanya karena menghindari toxic positivity, malah membuatmu terjebak dan larut dalam kesedihan hingga lupa untuk bangkit.

Cherry menjelaskan, emosi negatif dapat menyebabkan stres yang gak terkendali. Akan tetapi, ini juga bisa memberikan informasi penting yang dapat membawa perubahan bermanfaat dalam hidup.

Jadi, saat kamu tengah dalam emosi negatif, cobalah tanya pada dirimu hal-hal apa yang membuatmu sedih, kecewa, dan stres. Coba rangkul dan terima fakta bahwa kamu merasakannya. Cherry menambahkan, emosi tersebut bisa membawakan pesan untuk memberi tahu kamu sesuatu yang sangat berharga agar bisa bangkit kembali.   

Baca Juga: 5 Tips Membangun Imej Positif di Tempat Kerja, Pasti Bisa!

4. Curhat kepada orang yang kamu percaya

5 Tips Agar Terhindar dari Toxic Positivity, Kelola Emosi Negatif!ilustrasi curhat (pexels.com/SHVETS production)

Tips untuk menghindari toxic positivity berikutnya, cobalah cari seseorang yang kamu percaya dan bisa memahami perasaanmu. Bisa berupa teman, keluarga, atau seorang terapis. Curhat tentang apa yang kamu rasakan tanpa harus berpura-pura atau menutupi kesedihan bisa membuat kamu melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda.

Cherry mengungkapkan, saat mengalami sesuatu yang sulit, pikirkanlah cara untuk menyuarakan emosimu dengan cara yang produktif. Salah satunya berbicara dengan teman. Curhat dengan seseorang yang dipercaya bisa membantu kamu agar gak terjebak dalam toxic positivity, lho!

5. Ungkapkan semua perasaan dalam buku harian

5 Tips Agar Terhindar dari Toxic Positivity, Kelola Emosi Negatif!ilustrasi menulis di buku harian(pexels.com/Pixabay)

Jika kamu merasa kurang nyaman saat harus bercerita kepada orang lain, menulis di buku harian bisa dijadikan opsi. Saat kamu merasakan emosi negatif, cobalah untuk ambil pena dan buku, lalu tuliskan segala hal yang dirasakan ke dalamnya. Cara ini mungkin klise, tapi dinilai cukup efektif agar kamu gak terjebak dalam toxic positivity.

"Menulis jurnal harian sama seperti pos pemeriksaan antara emosimu dengan dunia," ungkap Beth Jacobs, penulis buku topik emosi, dilansir theshineapp.

Saat memutuskan untuk curhat di buku harian, kamu gak perlu khawatir akan penghakiman orang lain. Kamu bisa berterus terang tentang apa yang telah terjadi dan apa yang dirasakan setelahnya.

Gak ada yang salah dengan melihat sesuatu dari sisi positif, karena itu akan menumbuhkan perasaan optimis. Namun, itu akan jadi buruk jika kamu terus mengabaikan emosi negatif yang dirasakan, sehingga penting untuk belajar membiarkan dirimu bisa menerima kedua emosi tersebut.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Memicu Sikap Toxic Positivity

Nurkorida Aeni Photo Verified Writer Nurkorida Aeni

Mari berteman!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya