#GreenBeauty Benahi Krisis Iklim, Ini 7 Upaya Kurangi Jejak Karbon

Aktivitas keseharianmu pengaruhi masa depan bumi kita, lho! 

Sadar gak sih, kalau akhir-akhir ini bencana alam semakin sering terjadi di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Mulai dari kebakaran hutan, banjir, krisis air bersih, hingga satwa-satwa liar yang mulai punah. Hal tersebut rupanya terjadi bukan tanpa sebab, bencana-bencana yang timbul merupakan dampak dari krisis iklim yang saat ini semakin terasa saja.

Kamu juga pasti merasakan langsung jika suhu di bumi ini semakin meningkat, bahkan perubahan iklim mulai sulit untuk diprediksi. Tapi kamu tahu gak sih, penyebab terjadinya perubahan iklim? Pada dasarnya perubahan iklim terjadi akibat peningkatan konsentrasi emisi karbon. Peningkatan jumlah emisi karbon tersebut dihasilkan dari aktivitas sehari-hari manusia atau biasa disebut dengan carbon footprint (jejak karbon). 

Apa yang kita lakukan semuanya akan berdampak pada lingkungan, mulai dari energi listrik, air, hingga makanan yang kita konsumsi semuanya akan meninggalkan jejak karbon yang berbahaya untuk planet kita. Oleh karena itu, sudah tugas kita sebagai individu untuk berkontribusi langsung dalam mengurangi jejak karbon sebagai #OneGreenStep kita untuk menyelamatkan bumi.

1. Berjalan kaki atau gunakan transportasi umum

#GreenBeauty Benahi Krisis Iklim, Ini 7 Upaya Kurangi Jejak KarbonSeseorang menggunakan transportasi umum (pexels.com/@ketut-subiyanto)

Salah satu sumber emisi gas rumah kaca terbesar dari aktivitas manusia yaitu dari hasil pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan untuk alat transportasi. Selain menghasilkan jejak karbon yang tinggi, dampak yang langsung terasa yaitu meningkatnya polusi udara dari asap kendaraan yang dihasilkan.

Berjalan atau bersepeda merupakan cara yang paling ramah lingkungan dalam bepergian. Namun, jika berjalan kaki atau bersepeda tidak memungkinkan karena jarak yang ditempuh terlalu jauh, kamu bisa menggunakan transportasi umum untuk meminimalkan jejak karbon yang dihasilkan. Tak hanya baik untuk menyelamatkan bumi, kebiasaan ini juga baik untuk kesehatan kita, lho. 

2. Hemat dalam menggunakan air

#GreenBeauty Benahi Krisis Iklim, Ini 7 Upaya Kurangi Jejak KarbonSeseorang menggunakan air (pexels.com/@sora-shimazaki)

Tanpa disadari air bersih yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan banyak energi untuk memompa dan mengolah air agar bisa digunakan. Semakin banyak volume air yang digunakan, semakin banyak pula energi yang digunakan, dan akhirnya jejak karbon yang dihasilkan pun semakin besar.

Kamu bisa menghemat penggunaan air dengan cara menampung air hujan untuk menyiram tanaman, menggunakan shower untuk mandi agar air yang digunakan tidak berlebihan, dan juga pastikan air keran tertutup sempurna setelah digunakan. Jadi, dengan menghemat air sama dengan kamu sudah menghemat energi  yang dapat membantu mengurangi polusi gas rumah kaca yang dihasilkan.

3. Kurangi penggunaan energi listrik

#GreenBeauty Benahi Krisis Iklim, Ini 7 Upaya Kurangi Jejak KarbonStop kontak dan kabel (pexels.com/@markusspiske)

Alat-alat elektronik yang menyala di rumah adalah penguras energi yang sangat besar yang dapat menghasilkan jutaan ton jejak karbon. Kamu bisa bayangkan berapa banyak energi listrik yang digunakan untuk setiap rumah, tentunya hal ini sangat berdampak besar untuk bumi kita jika terus terabaikan.

Maka dari itu, kamu bisa menghemat energi listrik dengan menggunakan cahaya matahari untuk penerangan di siang hari, atau gunakan lampu LED yang hemat energi. Kurangi juga penggunaan AC, terlebih saat siang hari, dan cabut kabel-kabel yang tercolok saat tidak terpakai. 

Baca Juga: #GreenBeauty Zero Waste Beauty: Cara Bijak Gunakan Skincare Tiap Hari

4. Konsumsi makanan lokal dan kurangi mengonsumsi daging

#GreenBeauty Benahi Krisis Iklim, Ini 7 Upaya Kurangi Jejak KarbonSeseorang berbelanja sayuran (pexels.com/@sam-lion)

Mungkin beberapa orang masih belum mengetahui jika apa yang kita konsumsi sehari-hari akan berdampak juga bagi planet kita, salah satunya makanan yang berbahan dasar daging merah. Hal ini dikarenakan peternakan hewan memerlukan banyak lahan, pakan, serta air dan menjadi salah satu penyumbang utama emisi karbon (CO2). Sapi juga menghasilkan emisi metana (CH4) yang menimbulkan efek gas rumah kaca yang berbahaya untuk bumi. 

dm-player

Selain itu, mengonsumsi makanan lokal juga menjadi salah satu upaya untuk mengurangi jejak karbon dibandingkan makanan-makanan yang diimpor dari luar. Selain harganya yang lebih mahal, makanan impor juga memerlukan proses pengiriman menggunakan alat transportasi, alhasil akan ikut menyumbang jejak karbon dari energi bahan bakar yang digunakan.

Maka dari itu gak ada salahnya membiasakan untuk mengonsumsi makanan lokal dan mengganti daging dengan sayur-sayuran. Tak hanya bisa mengurangi jejak karbon, tetapi juga membuatmu menjadi lebih sehat, lho. Dan tanpa disadari kamu juga ikut mendukung pedagang-pedagang lokal.

5. Hindari virgin plastic dan gunakan barang yang dapat dipakai berulang

#GreenBeauty Benahi Krisis Iklim, Ini 7 Upaya Kurangi Jejak KarbonSeseorang menggunakan botol air minum (unsplash.com/@bluewaterglobe)

Penggunaan virgin plastic atau plastik sekali pakai memang lebih mudah dan praktis sehingga benda yang satu ini menjadi alternatif favorit banyak orang. Namun ternyata penggunaan berlebihan ini menjadi penyebab polusi plastik dan meninggalkan jejak karbon yang akhirnya mengancam bumi kita. Bahkan menurut studi, plastik sekali pakai membutuhkan hingga 3x lebih banyak energi dibandingkan plastik daur ulang.

Oleh karena itu kebiasaan penggunaan plastik sekali pakai ini harus kita hilangkan dan mulai beralih menggunakan barang yang bisa dipakai secara berulang. Kamu bisa mulai membawa botol minum seperti tumbler saat ke luar untuk untuk mengganti penggunaan gelas plastik sekali pakai, dan juga sedotan berbahan stainless atau bambu.

Namun, jika terpaksa harus membeli atau menggunakan produk yang menggunakan plastik, usahakan untuk memilih kemasan plastik hasil daur ulang atau yang bisa didaur ulang.

6. Recycle sebanyak yang kamu bisa!

#GreenBeauty Benahi Krisis Iklim, Ini 7 Upaya Kurangi Jejak KarbonRecycle botol kaca (pexels.com/@polina-tankilevitch)

Di Indonesia dapat menghasilkan lebih dari 65 juta ton sampah pada setiap tahunnya. Mirisnya dari sekian banyak sampah yang dihasilkan, hanya sekitar 7 persen dari limbah sampah yang didaur ulang, sisanya berakhir di TPA dan bahkan tak sedikit yang dibuang sembarangan. Kurangnya kesadaran dan informasi yang diketahui masyarakat Indonesia mengenai program daur ulang masih tergolong rendah.

Maka dari itu, kalau bukan dimulai dari kita maka siapa lagi yang dapat membuat perubahan pada lingkungan kita. Nah, untuk kamu yang ingin berkontribusi menyelamatkan lingkungan dengan melakukan kegiatan recycle ini bisa dimulai dengan memilah sampah yang bisa didaur ulang dan menyetornya ke bank sampah terdekat.

Namun untuk kamu yang gak punya waktu untuk melakukannya, tenang aja! karena untuk menjadi pahlawan lingkungan saat ini bisa kamu lakukan dari rumah, lho. Kamu bisa menyetor sampah yang akan didaur ulang melalui aplikasi eRecycle, nantinya sampah yang sudah kamu pilah akan dijemput oleh tim eRecycle ke rumahmu. Cukup download aplikasinya secara gratis melalui App Store dan Play Store, lalu lakukan registrasi, foto sampah yang akan dijemput, dan kamu tinggal memasukkan titik penjemputan sampah yang saat ini sudah tersedia di daerah Jadetabek. Gampang banget, kan?

7. Suarakan dan dukung organisasi atau brand yang berkomitmen dalam menjaga lingkungan

#GreenBeauty Benahi Krisis Iklim, Ini 7 Upaya Kurangi Jejak KarbonGarnier (instagram.com/garnierindonesia)

Gak perlu tunggu jadi selebriti untuk menyuarakan gerakan peduli lingkungan. Sebagai individu kita semua bisa jadi influencer yang bisa menyuarakan gerakan peduli lingkungan, mulai dari mengajak teman, keluarga, tetangga, dan orang-orang di sekelilingmu untuk ikut berkontribusi menjaga lingkungan. 

Selain ikut menyuarakan gerakan peduli lingkungan, upaya lainnya yang bisa kamu lakukan yaitu dengan mendukung brand yang peduli dan berkomitmen dalam menjaga lingkungan. Salah satunya ada brand kecantikan terkemuka, Garnier, yang gencar dalam gerakan #GarnierGreenBeauty sebagai bentuk kampanye menjaga lingkungan.

Gak cuma menyuarakan untuk menjaga lingkungan, Garnier juga fokus berkomitmen menjaga lingkungan mulai dari proses produksi yang menggunakan sumber energi yang terbarukan, menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan, serta lebih banyak proses daur ulang dan penyediaan produk dari hasil atau proses daur ulang pada packaging-nya. Kamu juga bisa mencari info lebih lengkap tentang gerakan Green Beauty di sini: htttps://www.garnier.co.id/green-beauty.

Meskipun krisis iklim saat ini sudah dalam status darurat, namun tidak ada kata terlambat untuk kembali memulihkan bumi ini menjadi lebih hijau dan sehat. Yuk, saatnya menjadi green warrior bersama GarnierxIDNTimes demi bumi yang berkelanjutan.

Baca Juga: #GreenBeauty 5 Gaya Hidup Eco-Friendly untuk para Milenial

Nursyamsi Kusuma Dewi Photo Verified Writer Nursyamsi Kusuma Dewi

The girl who has millions of dreams | Find me on Instagram : Nursyamsidewi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya