5 Jenis Istirahat yang Baik untuk Psikologismu, Bukan Sekadar Tidur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kalau bicara tentang istirahat, biasanya pemahaman orang gak akan jauh dari menghentikan aktivitas sejenak dan membiarkan tubuh rehat dengan rebahan atau malah tidur dalam beberapa waktu. Namun, sebenarnya istirahat bukan melulu tentang jeda untuk tubuh lewat cara-cara rehat fisik saja, lho.
Tubuh kita, baik fisik maupun mental sama-sama butuh istirahat secara menyeluruh agar terbebas dari tekanan atau masalah hidup. Bukan cuma tidur, berikut beberapa jenis istirahat yang baik untuk psikologismu.
1. Istirahat fisik
Meski bukan satu-satunya, tapi mengistirahatkan fisik menjadi hal yang kerap dianggap sebagai cara utama untuk melepas lelah usai beraktivitas. Hal ini dikarenakan istirahat fisik memang mampu mempengaruhi tubuh secara keseluruhan agar kembali bugar.
Jadi gak heran kalau dengar kata istirahat, pasti akan langsung diasumsikan dengan rehat tubuh secara fisik, seperti tidur. Selain tidur, fisik bisa diistirahatkan dengan cara rebahan, pijat refleksi, atau sekadar duduk santai demi meregangkan ketegangan tubuh.
2. Istirahat sensori atau panca indera
Gak bisa dimungkiri bahwa padatnya pekerjaan dan aktivitas seseorang mampu membuat tubuhnya merasa lelah. Apalagi jika aktivitas tersebut membuat kita memberi beban lebih pada panca indra, tentunya kelelahan fisik juga makin terasa.
Misalnya, saat bekerja di depan laptop hingga mata jadi capek atau saat seharian harus mendengar suara yang tinggi dan berat. Gak ada salahnya untuk rehat dengan memejamkan mata sebentar dan memberi suplai musik favorit yang menentramkan pendengaran.
Baca Juga: 5 Alasan Perlunya Istirahat dari Pekerjaan untuk Produktivitas
3. Istirahat mental
Editor’s picks
Selain fisik, istirahat mental juga gak kalah penting demi mengembalikan kebugaran tubuh, terlebih saat down atau kehilangan semangat. Biasanya penat akibat beban masalah yang dialami akan membuat tubuh menyampaikan 'sinyal' untuk mendapat jeda.
Kalau kamu mulai merasa gak bersemangat, pikiran gak jernih, hati terasa sesak, mungkin ini saatnya memberi waktu bagi mentalmu berisitirahat. Gak ada salahnya untuk berbagi cerita dengan curhat agar bebanmu jadi lebih ringan dan mendapat insight solusi atas permasalahan yang dialami.
4. Istirahat emosi
Emosi erat kaitannya dengan perasaan yang sering kali bisa menimbulkan beban untuk tubuh, terlebih jika mengarah pada hal negatif. Sebab, saat kita mulai terlalu banyak memendam perasaan karena marah atau sakit hati juga gak kalah melelahkan, lho.
Jangan dibiarkan saja, usahakan untuk mencari penyaluran yang tepat. Kamu bisa belajar mengungkapkan perasaan agar lelah itu perlahan berkurang. Jika butuh curhat, gak ada salahnya untuk mencari teman yang dipercaya dan berbagi cerita demi meringankan beban emosimu.
5. Istirahat sosial
Hubungan sosial ternyata juga butuh jeda untuk beristirahat jika mulai mengarah pada kelelahan. Apalagi jika kamu sering berhadapan dengan lingkungan dan orang-orang toksik, rasanya jeda dari hubungan semacam itu sangat layak diupayakan.
Kita gak bisa mengatur mereka, jadi aturlah dirimu sendiri agar tidak makin teracuni. Kamu bisa mengambil waktu rehat dengan cara merencanakan me time. Sejenak meninggalkan mereka dan menikmati duniamu sendiri bisa jadi senjata ampuh me-recharge fisik dan mentalmu.
Dengan mengenal kelima cara istirahat tadi, kita jadi makin paham cara mana yang paling ampuh di setiap situasi yang dialami. Jangan cuma taunya tidur saja, ya. Sebab gak semua rasa lelah bisa hilang hanya dengan dengan memejamkan mata.
Baca Juga: 5 Alasan untuk Tetap Produktif Meski sedang Berpuasa, Semangat!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.