7 Kenyataan Pahit yang Harus Diterima saat Usia Makin Dewasa, Hadapi!

2. Beberapa hubungan bersifat sementara dan singkat

ilustrasi persahabatan (unsplash.com/Jametlene Reskp)

Siap atau tidak, akan ada saatnya bagi kita semua menyadari bahwa gak semua hubungan bisa langgeng. Baik itu hubungan asmara atau persahabatan, semua akan mencapai batas waktu masing-masing yang tidak kita ketahui waktu jatuh temponya.

Orang akan datang dan pergi silih berganti di luar kehendak kita hingga ada momen di mana kehilangan bisa terasa sangat menyakitkan. Solusinya cuma satu, belajarlah untuk menerima kondisi ini sebab setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing.

3. Dunia gak akan berhenti mengujimu

ilustrasi merasa cemas (Unsplash.com/Nik Shuliahin)

Kalau ada yang bilang dunia ini penuh ujian, pernyataan ini gak sepenuhnya salah. Pasalnya, jalan menuju kedewasaan memang akan penuh dengan lika-liku, masalah silih berganti, dan tantangan yang akan makin meningkatkan level diri.

Secerdik apa pun akal mencari cara menghindar, dunia akan punya beragam cara baru menemukanmu. Jadi, hadapi saja semua lengkap dengan perubahan emosi yang dirasakan. Jangan lupa untuk tetap berpikiran positif agar tidak kehilangan motivasi hidup.

Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Kamu Sudah Memiliki Cara Berpikir yang Dewasa

4. Gak semua jawaban yang dicari bakal ketemu

ilustrasi merasa bersalah (Unsplash.com/Anh Nguyen)

Semua yang terjadi dan kita alami dalam hidup ini sering kali menimbulkan berbagai macam pertanyaan yang berkecamuk di pikiran. Dalam kondisi seperti ini, normalnya kita akan berusaha mencari jawaban atas semua pertanyaan tersebut.

Sayangnya, semakin dewasa, kita justru semakin disadarkan bahwa gak semua jawaban yang dicari dapat ditemukan. Rasa penasaran yang seolah belum terobati pun harus kita terima sebagai bagian dari kenyataan pahit dalam hidup.

5. Setiap orang punya karakter yang beda-beda

ilustrasi pertemanan (Unsplash.com/Matheus Ferrero)

Satu lagi fakta dalam hidup yang meski diketahui tapi tetap menyisakan kepahitan tersendiri, yaitu kenyataan bahwa orang lain bisa sangat berbeda dengan kita. Padahal sebenarnya kita tahu kalau setiap orang punya karakter masing-masing yang jadi keunikan mereka.

Perbedaan karakter inilah yang membuat mereka punya selera dan kesukaan yang tidak sama dengan kita. Terima saja fakta ini dengan lapang dada dan terus fokus menjadi pribadi yang makin baik setiap waktu.

6. Meraih kesuksesan gak semudah membalik telapak tangan

unsplash.com/Thought Catalog

Punya impian meraih kesuksesan biasanya jadi bagian dari rencana masa depan yang ingin segera diwujudkan. Gak heran kalau semua orang akan melakukan yang terbaik demi tercapainya tujuan tersebut. Semangat juang pun seolah meningkat dari waktu ke waktu saat muda.

Saat dewasa kita justru dihadapkan pada kenyataan bahwa perjuangan tersebut gak semudah membalik telapak tangan. Bahkan peluang gagal seolah terus mengintai di sepanjang jalan. Namun, saat kita konsisten, semua akan ada jalannya di waktu yang tepat. 

7. Jadi dewasa itu prosesnya gak mudah

ilustrasi terkejut (Unsplash.com/Brooke Cagle)

Saat masih muda, kita selalu ingin cepat menjadi orang dewasa. Namun, saat sudah di usia dewasa, justru semua jadi terasa menakutkan karena banyak pengalaman hidup yang gak sesuai harapan hingga gak jarang muncul rasa tidak puas.

Saat menyadari proses mendewasa tidaklah mudah, sudah seharusnya kita mulai berkompromi dengan terus berusaha menjalani hidup seutuhnya. Kalau tidak, hidup hanya akan dipenuhi dengan penyesalan karena dihabiskan tanpa menikmati proses yang ada. 

Meski kenyataan saat usia makin dewasa bisa terasa pahit, tapi semua proses itu justru makin memperbaharui diri kita jadi pribadi yang semakin berkualitas. Jangan cuma melihat pahitnya saja, rasakan juga hikmah dan manfaat dari kepahitan yang dialami.

Baca Juga: 5 Alasan Manusia Menyesal Ingin Cepat Dewasa, Pernah Mengalaminya?