5 Mindset tentang Healing yang Wajib Diluruskan, Bukan Jalan-jalan! 

Yakin butuh healing?

Healing sebenarnya merupakan langkah penyembuhan mental yang diambil saat mengalami luka batin. Gak heran kalau istilah ini kemudian banyak dipakai oleh ahli kesehatan mental, salah satunya psikolog. Namun, belakangan ini, istilah healing justru diasumsikan dengan kebutuhan untuk mendapat kebahagiaan lewat konsep liburan.

Gak heran kalau banyak orang menyangka healing sebagai jeda dari rutinitas sehari-hari yang sudah sampai di level penat. Wajib diluruskan, berikut beberapa hal tentang healing yang banyak disalahpahami orang. 

1. Healing dijadikan solusi instan saat hadapi masalah

5 Mindset tentang Healing yang Wajib Diluruskan, Bukan Jalan-jalan! ilustrasi merasa cemas (Unsplash.com/Nik Shuliahin)

Seharusnya, masalah yang datang segera dicarikan solusi agar cepat selesai dan gak terus-terusan membebani pikiran. Sayangnya, kebanyakan orang justru memilih menepikan masalah dengan alasan butuh healing sejenak untuk me-refresh pikiran.

Alhasil, konsep healing semacam ini kemudian kerap dijadikan solusi instan saat sedang diterpa permasalahan hidup. Bahkan gak jarang saat kondisi sedang burnout, banyak orang memilih solusi healing versi sekarang sebagai cara ampuh yang dipercaya mampu jadi "obat".

2. Ada masalah sedikit, auto butuh healing

5 Mindset tentang Healing yang Wajib Diluruskan, Bukan Jalan-jalan! ilustrasi bersedih (Unsplash.com/Sinitta Leunen)

Gak heran kalau kemudian setiap ada masalah orang lantas berpikiran pada kebutuhan akan healing. Ada masalah bukannya segera cari solusi tapi malah asyik cari waktu untuk rekreasi berkedok sedang menjalani healing.

Padahal, mentalnya masih sehat dan tidak ada luka batin hingga butuh penyembuhan. Masalah yang ada pun masih dalam kategori lumrah dialami kebanyakan orang di dunia ini. Katanya, gak hidup kalau gak ada masalah. Namun sekarang justru gak menikmati hidup kalau belum healing dan jalan-jalan.

Baca Juga: 5 Penyebab Burnout di Tempat Kerja, Kelola Stresmu!

3. Salah paham dengan makna liburan

5 Mindset tentang Healing yang Wajib Diluruskan, Bukan Jalan-jalan! ilustrasi liburan (Unsplash.com/nine koepfer)
dm-player

Seharusnya, kalau benar butuh healing, datangilah tempat praktik ahli kesehatan mental demi mendapat penyembuhan dengan cara yang tepat. Namun, alih-alih mendatangi psikolog, orang justru mempercayakan proses healing-nya pada rencana liburan.

Healing diartikan sebagai kebutuhan akan liburan dan jalan-jalan ke tempat wisata. Kalau usai pergi wisata bisa jadi lebih bahagia, artinya kamu gak sedang "sakit" hingga butuh healing. Kamu cuma butuh cuti dari rutinitas dan merencanakan liburan, itu saja.

4. Sering dipahami sebagai bentuk self-care

5 Mindset tentang Healing yang Wajib Diluruskan, Bukan Jalan-jalan! ilustrasi perempuan muda (Unsplash.com/sean Kong)

Saat pemahaman tentang healing sudah mendarah daging dengan persamaan liburan, gak heran kalau orang mulai beranggapan cara ini sebagai bentuk self-care. Pasalnya, tujuan dari healing versi mereka memang membidik pada proses memberi perhatian dan kasih sayang pada dirinya sendiri.

Termasuk self-reward pun sekarang dimasukkan dalam kategori healing. Padahal, semua ini hanya bentuk kepedulian pada kebahagiaan dan penghargaan demi kepuasan batin, bukan penyembuhan yang seharusnya mengarah pada kondisi trauma atau luka dalam jiwa.

5. Seolah jadi kebutuhan primer     

5 Mindset tentang Healing yang Wajib Diluruskan, Bukan Jalan-jalan! ilustrasi pria melompat (unsplash.com/Andre Hunter)

Mengherankannya lagi, konsep healing kian populer hingga mulai masuk dalam kebutuhan primer dan sejajar dengan kebutuhan akan pangan. Kalau fisik butuh konsumsi makanan agar tubuh tetap sehat, maka healing dianggap sebagai "makanan" bagi jiwa agar kembali waras.

Padahal konsep healing tidak seperti itu. Jika tubuh yang sakit butuh ke dokter untuk berobat, maka konsep healing yang tepat adalah datang ke ahli kesehatan mental saat jiwa yang "sakit".

Healing bisa jadi kebutuhan penting dan mendesak saat kesehatan mentalmu yang terganggu. Namun healing juga bisa jadi kebutuhan sekunder jika itu berkaitan dengan keinginan untuk liburan atau sekadar jalan-jalan ke lokasi wisata.

Konsep healing yang banyak dipahami orang belakangan ini memang belum mengarah pada makna yang sebenarnya. Saat mulai paham kesalahan dalam kelima mindset tadi, masih yakin kalau kondisimu saat ini benar-benar butuh healing

Baca Juga: 5 Tips Self Healing yang Baik dan Benar Buat Cowok, Catat!

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya