9 Prosesi Nikah Adat Jawa Usai Ijab, Ritual Panjang tapi Bermakna

Tertarik untuk menikah pakai adat Jawa? #LokalIDN

Penikahan dengan menggunakan adat Jawa memang sudah banyak dipakai oleh para pengantin. Namun sayangnya, beberapa ritual kerap ditinggalkan karena dianggap terlalu panjang dan gak praktis. Padahal mulai dari jelang nikah hingga usai ijab, setiap prosesi pernikahan adat Jawa punya makna dan serentetan doa baik.

Biar makin paham, berikut beberapa prosesi adat dalam pernikahan adat Jawa usai ijab yang dikenal rumit tapi penuh makna.

1. Panggih manten

9 Prosesi Nikah Adat Jawa Usai Ijab, Ritual Panjang tapi Bermaknainstagram.com/jackharyanto_mc

Prosesi panggih disebut juga upacara dhaup atau temu, yang mengawali sederet acara dalam tradisi pernikahan adat Jawa. Panggih manten adalah upacara pertemuan adat antara mempelai pria dan wanita setelah resmi menikah secara agama alias ijab.

Oleh karenanya, panggih hanya boleh dilaksanakan setelah pernikahan sah dan bukan sebaliknya. Biasanya prosesi ini juga dihadiri oleh para tamu undangan dam kerap jadi hiburan tersendiri.

2. Balang gantal

9 Prosesi Nikah Adat Jawa Usai Ijab, Ritual Panjang tapi Bermaknainstagram.com/xta_photo

Balang gantal menjadi prosesi berikutnya dalam pernikahan adat Jawa yang menjadi kelanjutan dari upacara panggih manten. Kalau kalian pernah mengikuti prosesi panggih, di dalamnya pasti ada momen saat kedua mempelai saling melempar daun sirih.

Inilah yang disebut dengan balang gantal. Sebenarnya, gantal sendiri dibuat dari daun sirih yang diisi dengan bunga pisang, kapur sirih, gambir dan tembakau hitam. Ritual ini dilakukan sebagai perlambang bahwa kedua mempelai saling melempar kasih sayang.

3. Ngidak endhog

9 Prosesi Nikah Adat Jawa Usai Ijab, Ritual Panjang tapi Bermaknainstagram.com/mar_photography_

Sesuai bahasanya, ngidak endhog berarti menginjak telur. Setelah balang gantal, kedua mempelai masuk ke ritual yang satu ini. Pengantin pria akan menginjak telur yang kemudian kakinya akan dibersihkan oleh pengantin wanita.

Prosesi ini dimaksudkan bahwa pengantin baru diharapkan bisa mendapatkan keturunan yang merupakan tanda cinta kasih mereka. Selain itu, prosesi ini juga dilambangkan sebagai bentuk kesetiaan dan pengabdian istri kepada suami.

Baca Juga: 6 Prosesi Pranikah dalam Rangkaian Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya 

4. Sikepan sindur

9 Prosesi Nikah Adat Jawa Usai Ijab, Ritual Panjang tapi Bermaknainstagram.com/mamiehardo

Prosesi selanjutmya yang gak kalah bermakna adalah sikepan sindur. Kain sindur yang identik dengan warna merah dan putih disebut-sebut sebagai asal usul manusia. Kepada kedua mempelai, sindur dibentakan oleh ibu di belakang dan bersama-sama dituntun sang ayah di depan untuk berjalan menuju pelaminan.

Prosesi yang lekat dengan cara nggendong anak ini diartikan bahwa kehidupan rumah tangga anak ditanggung orangtuanya. Maksudnya, kedua orangtua memberikan panjurung donga pangestu atau doa restu kepada kedua anaknya tersebut.

5. Bobot timbang

dm-player
9 Prosesi Nikah Adat Jawa Usai Ijab, Ritual Panjang tapi Bermaknainstagram.com/mamiehardo

Dalam ritual bobot timbang kembali menyertakan kedua orang tua dari pihak pengantin wanita. Sang ayah akan duduk di depan petanen atau krobogan yang diikuti pengantin pria duduk dipangku di lutut kanan dan pengantin wanita di lutut kiri.

Kemudian ibu pengantin wanita akan maju dan bertanya "abot endi pakne?" (berat yang mana pak?). Dan sang ayah akan menjawab "podo wae" (sama beratnya). Dari prosesi ini terkandung makna bahwa antara anak sendiri dengan anak menantu bagi orangtua itu tidak ada bedanya.

6. Kacar kucur

9 Prosesi Nikah Adat Jawa Usai Ijab, Ritual Panjang tapi Bermaknainstagram.com/ismi_weddingsolo

Dalam ritual kacar kucur, pengantin pria akan menuangkan ubarampe ke pangkuan pengantin wanita yang diberi alas kain sindur. Ubarampe sendiri berisi biji-bijian dan uang receh yang disimbolkan sebagai penghasilan.

Menariknya, ritual ini akan dibarengi dengan ucapan "kacar kucur rukune kaya sedulur kacang kawak, dele kawak, rakete kaya sanak". Ritual ini juga menjadi simbol tanggung jawab dari pengantin pria untuk menafkahi keluarganya.

7. Ngombe rujak degan

9 Prosesi Nikah Adat Jawa Usai Ijab, Ritual Panjang tapi Bermaknabridestory.com

Meski sering dilewati, tapi masih ada yang tetap menyertakan prosesi ngombe rujak degan dalam ritual pernikahan adat yang diselenggarakan. Dalam prosesi ini ada tata cara minum rujak degan satu gelas untuk satu keluarga.

Rujak degan yang ada di dalam gelas diminum oleh bapak diteruskan diminum ibu dan diberikan kepada kedua pengantin. Makna ritual ini dimaksudkan untuk membersihkan dan menyegarkan tubuh serta jiwa.

8. Dulangan

9 Prosesi Nikah Adat Jawa Usai Ijab, Ritual Panjang tapi Bermaknainstagram.com/mar_photography_

Punya arti suap-suapan, dalam prosesi dulangan ini kedua pengantin akan saling menyuapkan nasi. Terkesan penuh dengan keromantisan, ada makna yang gak kalah mendalam dari ritual kali ini, lho. 

Jadi perlambang cumbana atau saling bercumbu rayu dan memadu kasih, pasangan pengantin baru diharapkan agar selalu hidup rukun dan saling ada pengertian dalam membina rumah tangga. 

9. Ngabekten

9 Prosesi Nikah Adat Jawa Usai Ijab, Ritual Panjang tapi Bermaknainstagram.com/mar_photography_

Sesuai dengan arti kata, ngabekten maksudnya berbakti. Prosesi ngabekten dimulai dengan pengantin wanita sungkem pada pengantin pria. Lalu, dilanjutkan dengan kedua pengantin sungkem pada kedua orang tua masing-masing. 

Makna dari prosesi ini adalah untuk menunjukkan bakti kedua pengantin pada kedua orangtuanya. Biasanya momen haru kerap mewarnai ritual adat yang satu ini.

Prosesi pernikahan adat Jawa memang dikenal rumit dan punya sederet ritual yang panjang. Namun, di dalam setiap prosesi dipenuhi dengan limpahan doa agar kehidupan pengantin baru selalu diberi keberkahan dan kemudahan.

Baca Juga: 7 Makanan dalam Upacara Pernikahan Adat Minangkabau, Harus Ada!

T y a s Photo Verified Writer T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya