5 Suka Duka Ramadan di Negara dengan Durasi Puasa Terlama, Sudah Tahu?

Dilema buka puasa tatkala matahari tak kunjung tenggelam

Ramadan merupakan bulan yang dinanti-nantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Tak hanya di negara dengan mayoritas penduduk muslim, di negara minoritas muslim juga sama antusiasnya dalam menyambut Ramadan.

Namun, di negara minoritas muslim seperti Eropa, Ramadan akan lebih menantang karena durasi berpuasa yang terbilang lebih lama dari negara di bagian timur. Lalu bagaimana cara umat muslim mengatasai perbedaan durasi tersebut? Adakah kendala yang mereka hadapi? Mari kita simak di bawah ini.

1. Dilema menentukan waktu buka puasa karena matahari tak kunjung tenggelam

5 Suka Duka Ramadan di Negara dengan Durasi Puasa Terlama, Sudah Tahu?pexels.com/Konevi

Seperti yang telah diketahui, umat muslim mulai berpuasa sebelum matahari terbit hingga matahari tenggelam. Durasi berpuasa akan menjadi sangat lama ketika matahari tak kunjung turun ke ufuk barat untuk menenggelamkan dirinya. Seperti yang dialami umat muslim di Finlandia, salah-satu negara dengan durasi puasa terlama, yakni sekitar 21 jam.

Umat muslim di Finlandia Utara, tepatnya di Kota Rovaniemi mengaku sangat dilema menentukan waktu berbuka puasa dikarenakan matahari yang tak kunjung tenggelam, seperti yang dilansir BBC News. Tak hanya itu, mereka juga mengaku kesulitan untuk mengetahui waktu terkini karena matahari selalu berada di posisi yang sama, di atas khatulistiwa.

Lamanya durasi berpuasa juga kerap kali membuat mereka kelelahan. Akan tetapi, mereka tetap menjalankan ibadah puasa dengan penuh antusias. Wah, hebat sekali, ya!

2. Singkatnya rentang waktu antara berbuka dan sahur

5 Suka Duka Ramadan di Negara dengan Durasi Puasa Terlama, Sudah Tahu?thestar.com

Jika kamu berpuasa selama 21 jam, maka hanya akan tersisa waktu 3 jam untuk menuju sahur. Itulah yang dialami umat muslim di negara-negara dengan durasi puasa yang lama. Contohnya di London, Inggris, yang memiliki durasi puasa sekitar 18 jam.

Mengutip Have Halal Will Travel, seorang imigran muslim dari Jepang bercerita jika ia hanya memiliki waktu sekitar 6 jam untuk bebas memakan apapun sebelum sahur tiba di London. Ia juga mengaku kewalahan dalam menjalankan ibadah puasa karena serangkaian kegiatan setelah waktu berbuka tiba, seperti makan,tarawih dan tidur, harus dilakukan dalam waktu yang singkat.

Sebagian besar umat muslim di sana memilih untuk tidak tidur lagi hingga waktu sahur tiba. Namun, hal tersebut akan terasa sangat sulit dilakukan ketika mereka memiliki jadwal kegiatan yang padat keesokan harinya. Kurangnya waktu tidur jelas memengaruhi kondisi kesehatan tubuh. 

Maka dari itu, umat muslim di London dan negara dengan durasi puasa terlama lainnya harus pintar-pintar mengambil waktu tidur siang ekstra selama Ramadan berlangsung.

Baca Juga: 10 Negara dengan Durasi Puasa Paling Lama, Ada yang Lebih dari 20 Jam

3. Meningkatnya solidaritas antara sesama muslim

5 Suka Duka Ramadan di Negara dengan Durasi Puasa Terlama, Sudah Tahu?enews.hamariweb.com
dm-player

Negara-negara di Eropa merupakan negara dengan penduduk muslim yang rendah. Oleh karena itu, umat muslim di sana, baik penduduk asli maupun imigran, biasanya membuat sebuah komunitas sesama muslim sebagai wadah persatuan dan penguat silaturahmi.

Nah, selama bulan Ramadan, solidaritas komunitas umat muslim tersebut akan semakin meningkat. Sebagai contoh, mereka akan menyediakan takjil berupa buah-buahan, snack, hingga makanan pokok di masjid untuk para kerabat sesama muslim yang berkumpul di sekitaran masjid hingga waktu berbuka tiba.

Kegiatan berbagi tersebut tak hanya dilakukan di masjid, terkadang mereka turun ke jalan untuk memberi makanan berbuka puasa kepada kerabat muslim mereka yang dianggap tak berkecukupan.

4. Melonjaknya restoran dan supermarket yang menyediakan makanan halal

5 Suka Duka Ramadan di Negara dengan Durasi Puasa Terlama, Sudah Tahu?thestar.com

Dilansir Daily News Egypt, berpuasa di Rusia terkadang bisa mencapai durasi hingga 22 jam. Rusia juga menjadi negara di Eropa dengan populasi umat muslim yang cukup banyak. Oleh karena itu, Ramadan menjadi bulan yang penuh berkah dan keramaian bagi umat muslim Rusia.

Selama Ramadan, jumlah restoran dan supermarket yang menyediakan makanan halal terpantau melonjak. Hal tersebut jelas menguntungkan penduduk muslim di Rusia karena bisa dengan mudah mencari bahan pokok atau makanan cepat saji halal untuk berbuka dan sahur.

Keberadaan restoran dan supermarket halal tersebut biasanya terus berlanjut hingga bulan-bulan biasa. Jadi, walaupun Ramadan berakhir, umat muslim Rusia akan tetap mudah mencari makanan halal untuk memenuhi kebutuhan mereka.

5. Indahnya kerukunan bersama non-muslim di bulan Ramadan

5 Suka Duka Ramadan di Negara dengan Durasi Puasa Terlama, Sudah Tahu?gulfnews.com

Toleransi merupakan hal paling penting untuk menunjang kerukunan diantara umat beragama. Selama Ramadan, toleransi antar umat muslim dan non-muslin di negara-negara Eropa ternyata semakin meningkat. 

Seperti di Rusia, karena melonjaknya restoran dan supermarket halal, masyarakat non-muslim jadi sering membeli makanan halal yang nantinya akan mereka bagi kepada umat muslim yang berpuasa. Biasanya mereka akan mengundang kerabat muslim mereka untuk berbuka bersama di rumah mereka yang pastinya sudah menyediakan makanan halal.

Hal serupa juga terjadi di beberapa negara Eropa lain, seperti di Inggris, khususnya London dan Manchester. Melansir BBC News, masyarakat muslim dan non-muslim pernah mengadakan acara khusus buka puasa bersama di sepanjang jalan Kota Bristol.

Itulah beberapa suka duka Ramadan di beberapa negara dengan durasi puasa terlama. Tantangan serta kebersamaan yang hadir di sana seharusnya menjadikan kita lebih semangat dan bersyukur dalam menjalankan ibadah puasa di negara dengan waktu berpuasa yang singkat. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuanmu, ya!

 

Baca Juga: 5 Tips Memenuhi Nutrisi selama Puasa Ramadan, biar Tetap Sehat!

Mutiara Ananda Photo Verified Writer Mutiara Ananda

I write what I read, I read what I wrote.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya