Usia Boleh Muda Tapi 5 Pahlawan Muda Ini Punya Pengalaman Luar Biasa

Masih muda aja sudah jadi pahlawan, mantap!

Dalam rangka Hari Pahlawan, biasanya kita diajak untuk mengingat deretan nama pahlawan Indonesia yang sudah berjasa dalam memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia. Agar lebih dekat dengan kita, kali ini IDN Times mau kasih tau kamu 5 sosok yang diam-diam punya jiwa sosial yang tinggi dan patut disematkan gelar pahlawan. Ada yang kenal?

1. Nila Tanzil: meningkatkan minat baca di Indonesia bagian timur

Usia Boleh Muda Tapi 5 Pahlawan Muda Ini Punya Pengalaman Luar Biasaindonesiaexpat.biz

Masih ingat nggak sih bagaimana pengalaman membacamu di perpustakaan? Seru banget deh pasti, bahkan kamu sampai harus memperpanjang masa pinjam buku saking asiknya membaca. Bahkan kini, semuanya sudah bisa mengaksesnya lewat internet. Tapi meski sudah canggih, tanpa kamu sadari masih banyak anak-anak di daerah terpencil sana yang justru sulit untuk menemukan buku bacaan seperti ini.

Untung ada Nila Tanzil yang berani untuk mendirikan Taman Bacaan Pelangi sejak November 2009 lalu di Flores. Berkat dukungan dari relawan dan para donatur, Taman Bacaan Pelangi sudah ada sebanyak 62 perpustakaan anak-anak yang tersebar di 15 pulau di Indonesia bagian timur. Keren!

2. Diadian Makunimau: berdedikasi untuk kesehatan di Pulau Alor

Usia Boleh Muda Tapi 5 Pahlawan Muda Ini Punya Pengalaman Luar Biasainibaru.id

Sehat itu mahal harganya. Tapi sayang, pusat kesehatan juga menjadi barang langka bagi para masyarakat di pedalaman. Salah satunya di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Untung ada sosok Diadian Makunimau, seseorang yang mengabdikan dirinya sebagai perawat dan bahkan aktif dalam menyambangi para warga meski medan yang ditempuh sangatlah sulit. Perempuan ini bercerita bahwa kepeduliannya ini bermula ketika di usianya yang kelima, seorang perawat terlihat menarik baginya saat ia datang dan merawat salah satu anggota keluarganya.

Lihat, kini Diadian pun sudah berkomitmen untuk mengabdi secara total, meski ia tidak mendapatkan bayaran untuk itu. Salut!

3. Butet Manurung: dirikan sekolah gratis di pedalaman

Usia Boleh Muda Tapi 5 Pahlawan Muda Ini Punya Pengalaman Luar Biasainstagram.com/butet_manurung
dm-player

Masih dari kaum hawa nih guys, nama Butet Manurung kini kerap terdengar sebagai pahlawan muda masa kini. Bagaimana tidak, di tengah ‘meriahnya’ sekolah pendidikan yang mulai berlomba memberikan fasilitas terbaiknya, Butet justru nggak pernah capek demi memperjuangkan pendidikan yang merata. Khususnya bagi masyarakat pendalaman. Nggak hanya itu, kini ia sudah berhasil merintis sekolah yang diberi nama Sokola Rimba.

Tenang, ini gratis! Cuma Sokola Rimba besutan Butet Manurung nih yang bisa kayak gini. Ada yang punya cita-cita seperti ini?

4. Yanuardi Betra Kurniawan: pulang kampung demi membangun desa

Usia Boleh Muda Tapi 5 Pahlawan Muda Ini Punya Pengalaman Luar BiasaIDN Times/Pertamina

IDN Times mau tanya dong sama kalian yang saat ini sedang merantau, apa sih yang kalian rindukan saat mendengar kata kampung halaman? Lebih tenang, atau punya pandangan lainnya? Tapi bagi Yanuardi Betra Kurniawan, ia pulang ke kampung halamannya serta berambisi untuk bekerja keras demi membantu perekonomian desanya di kelurahan Selangit. Pria ini sukses membawa mimpinya dengan membuat sebuah unit usaha kopinya bernama Uma Inovasi Selangit.

Berkat hasil kerja dan usahanya yang gigih, Uma Inovasi Selangit berhasil mendapatkan penghargaan atas kerja kerasnya lewat SMESCO Award dan juga Local Hero Award dari Pertamina. Ia berhasil memproduksi kopi dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik, bahkan para petani pun kini merasa diuntungkan karena harga kopi yang mereka pasarkan lebih tinggi dari biasanya. Dari sini kita bisa belajar, sekecil apa pun potensi yang ada, hal inilah yang bisa kita jadikan sebagai langkah awal untuk memulai. Keren Yanuardi!

5. Siti Patimah: relawan dan pejuang bagi para difabel

Usia Boleh Muda Tapi 5 Pahlawan Muda Ini Punya Pengalaman Luar BiasaIDN Times/Pertamina

Namanya Siti Patimah, seorang relawan penggiat Sriekandi Patra, sebuah sanggar batik bagi difabel di Desa Tawangsari, Boyolali. Sanggar ini dijadikan sebagai kelompok difabelpreneur oleh Siti Patimah dan juga beberapa relawan lainnya. Bahkan mereka terus berjuang untuk para difabel di tengah keterbatasannya dalam berkreasi. Mereka pun mengajarkan teknik membatik, dan kini hasil karya dari para difabel pun sudah melanglang buana di berbagai ajang bergengsi. Salah satunya adalah INACRAFT, sebuah ajang pameran kerajinan tangan terbesar di Indonesia.

Melihat kegigihan Siti Patimah yang begitu bersemangat di sanggar batik difabel ini, Pertamina bersama pemerintah setempat dan juga dinas terkait pun kini terus mendukung program difabelpreneur di Desa Tawangsari ini.

Tuh guys, mereka saja sudah mulai. Giliran kamu kapan nih?

Topik:

  • Anastasia Desire

Berita Terkini Lainnya