5 Alasan Kamu Gak Perlu Terus Ikuti Tren, Bikin Capek Sendiri! 

Ikuti boleh, tapi sewajarnya saja 

Setiap hari, kita senantiasa melihat berbagai macam tren yang sedang marak di masyarakat sekitar, entah tren berpakaian, hobi, hiburan, kata-kata yang populer, dan sebagainya. Berbagai macam tren itu senantiasa berubah dan biasanya perubahan itu terjadi cukup cepat.

Supaya gak ketinggalan zaman, memang gak ada salahnya jika kita mengikuti berbagai perubahan tren tersebut. Itu bisa bermanfaat dalam pekerjaan, bisnis, maupun pergaulan. Namun sebenarnya, kita gak harus terus mengikuti setiap detail perubahan yang terjadi, lho. Ini lima alasan logis kenapa kita gak perlu melakukan itu.

1. Bikin capek sendiri 

5 Alasan Kamu Gak Perlu Terus Ikuti Tren, Bikin Capek Sendiri! unsplash/Becca McHaffie

Salah satu alasan utama kenapa kita gak harus selalu mengikuti tren karena itu bisa bikin capek sendiri, misalnya dalam hal berpakaian. Kalau setiap kali kamu mau keluar rumah harus memikirkan gaya berpakaian seperti apa yang sedang tren, pasti lama-lama bakal capek sendiri, kan?

Selain capek, banyak waktu dan uang bisa terbuang untuk mengikuti tren terus-menerus. Memang, ada beberapa jenis profesi yang mengharuskan kita terus update soal tren. Namun, kalau profesimu gak mengharuskan itu, lebih baik santai saja dan gak perlu mempersulit dirimu.

2. Tren gak selalu sesuai minat 

5 Alasan Kamu Gak Perlu Terus Ikuti Tren, Bikin Capek Sendiri! unsplash/maxim tolchinskiy

Tren yang sedang berkembang di masyarakat juga pasti gak selalu sesuai minatmu, bukan? Misalnya tren bersepeda yang belakangan ini sedang marak kalangan warga ibu kota.

Kalau kamu memang gak minat bersepeda dan lebih suka olahraga lain, buat apa memaksakan diri ikut tren tersebut? Pada akhirnya, kamu malah gak bisa menikmatinya karena memang gak sesuai minatmu.

Baca Juga: Jangan Malas, 5 Manfaat Berharga Mengikuti Webinar Online 

3. Tren gak selalu positif 

dm-player
5 Alasan Kamu Gak Perlu Terus Ikuti Tren, Bikin Capek Sendiri! Unsplash/stefan stefancik

Ada kalanya, beberapa tren yang sedang ramai ternyata malah gak bernilai positif, tapi justru negatif. Misalnya di media sosial kerap ramai berbagai jenis challenge alias tantangan yang bukan saja gak bermanfaat, tapi juga berbahaya.

Jangan ikuti tren semacam itu hanya demi konten karena itu bisa merugikan dirimu dan orang lain. Lebih baik lakukanlah sesuatu yang kamu suka, syukur-syukur kamu jadi trendsetter.

4. Selalu mengikuti tren bisa membuatmu gak punya jati diri 

5 Alasan Kamu Gak Perlu Terus Ikuti Tren, Bikin Capek Sendiri! pexels/fauxels

Mengikuti berbagai jenis tren yang sedang marak juga bisa membuatmu jadi orang yang gak punya jati diri. Kamu jadi gak punya pendirian karena hanya mengikuti apa yang dilakukan atau dikenakan orang-orang di sekitarmu. Padahal, tren tersebut mungkin gak sesuai dengan kepribadianmu sebenarnya.

Misalnya mungkin ada kata-kata kasar tertentu yang sedang tren diucapkan oleh orang sekitarmu. Kalau kamu orang yang gak suka berkata kasar, pertahankanlah jati dirimu itu. Gak usah ikuti tren yang gak sesuai karaktermu karena kamu malah jadi kehilangan jati dirimu yang sebenarnya.

5. Menjadi diri sendiri jauh lebih menyenangkan 

5 Alasan Kamu Gak Perlu Terus Ikuti Tren, Bikin Capek Sendiri! Freepik/rawpixel.com

Kesimpulannya, gak ada salahnya mengikuti tren, tapi gak perlu ngoyo mengejar semua tren hanya supaya dianggap sebagai orang yang gaul. Jauh lebih menyenangkan jadi diri sendiri. Makanya, pilihlah tren yang sesuai kepribadianmu sendiri. Dengan demikian, kamu bisa update terhadap tren, tapi tetap bahagia karena menjadi diri sendiri.

Itulah lima alasan mengapa kamu gak perlu terus mengikuti tren yang sedang berkembang. Jangan sampai mengikuti tren malah membuatmu gak bahagia, ya!

Baca Juga: Pernah Jadi Tren, 3 Komponen Sepeda Ini Ternyata Gak Berguna

Peter Eduard Photo Verified Writer Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya