Batasi Kontak, 5 Tipe Orang yang Harus Kamu Jauhi Saat Pandemik

2. Orang yang meremehkan pandemik

ilustrasi orang tidak mengikuti protokol kesehatan (pexels.com/norma mortenson)

Para ilmuwan sepakat bahwa COVID-19 adalah penyakit berbahaya yang tidak boleh diremehkan. Khususnya bagi mereka yang punya penyakit bawaan atau daya tahan tubuhnya sedang lemah, penyakit ini bisa berakibat fatal. Maka hindarilah orang-orang di dunia maya yang menganggap remeh bahaya pandemik ini.

Kenapa? Karena tanpa sadar kamu bisa terpengaruh cara berpikir mereka sehingga berpikir bahwa kamu gak perlu terlalu serius menyikapi pandemik. Kamu juga bisa merasa iri melihat orang-orang yang abai protokol kesehatan tapi seolah baik-baik saja. Jadi, sebelum dirimu terpengaruh, segera batasi kontak dengan orang-orang seperti itu.

3. Orang yang suka nyinyir pada aturan pemerintah

ilustrasi orang tak setuju aturan pemerintah (pexels.com/Alex Green)

Dalam rangka menangani pandemik, pemerintah telah membuat sejumlah aturan yang harus dipatuhi. Berbagai aturan tersebut memang pasti tidak sempurna, tapi tentu juga bermanfaat jika dijalankan. Memberi kritik untuk perbaikan boleh dilakukan semua orang, tapi sekadar nyinyir pada peraturan sama sekali tak ada gunanya.

Terus-terusan nyinyir hanya akan membuat pikiran dipenuhi hal-hal negatif, dan itu malah bisa memperburuk daya tahan tubuhmu. Maka supaya gak terpancing untuk nyinyir, jauhilah orang-orang yang suka melakukannya, baik di dunia nyata maupun media sosial. Kalau kamu berfokus pada manfaatnya, mengikuti aturan pasti gak akan terasa membebani.

4. Orang yang suka nyinyir pada sesama masyarakat

ilustrasi orang divaksin (pexels.com/frank merino)

Di sisi lain, jangan menjadi orang yang terlalu kaku. Bagus kalau kamu disiplin menjalankan peraturan dan protokol, tapi tak perlu nyinyir atau bahkan menghakimi sesama masyarakat yang kelihatan tidak menjalankannya.

Misalnya, tak perlu nyinyir pada orang yang ragu untuk divaksin. Bisa jadi mereka bukan gak mau divaksin, tapi hanya takut pada efek sampingnya. Rasa takut adalah perasaan yang valid dan bisa dialami siapapun. Jadi daripada nyinyir, lebih baik berikan pemahaman tentang manfaat vaksin dan cara meminimalisir resiko.

Sekali lagi, supaya kamu gak terpancing untuk nyinyir pada orang lain, jauhilah orang-orang yang suka nyinyir supaya kamu gak tertular kebiasaan itu. Situasi setiap orang berbeda, jadi jangan cepat menghakimi, tapi cobalah untuk memahami.

5. Tukang mengeluh

ilustrasi orang yang suka mengeluh (pexels.com/Alex Green)

Pandemik COVID-19 yang terjadi di Indonesia sejak tahun 2020 ini memang telah mengubah kehidupan kita. Begitu banyak penderitaan dan kesusahan yang kita alami gara-gara pandemik ini, baik di bidang kesehatan, finansial, sosial, dan lain sebagainya. Sebagai manusia biasa, wajar jika kita sesekali mengeluh karena keadaan yang buruk itu.

Akan tetapi, terus-menerus mengeluh bukanlah sikap yang baik. Mood yang buruk bisa menurunkan daya tahan tubuhmu sehingga kamu gampang sakit. Akhirnya, bukannya membaik, keadaanmu malah jadi semakin buruk gara-gara terus mengeluh. Maka cobalah biasakan mencari hal-hal positif dalam setiap keadaan supaya kamu lebih sehat.

Hal itu akan jauh lebih mudah dilakukan kalau kamu menjauhi orang-orang yang suka mengeluh dan berteman dengan orang-orang yang senantiasa berpikir positif. Pikiran positif akan membuatmu sehat. Kalau kamu sehat, maka urusan finansial dan hal-hal lain pun akan lebih mudah kamu perbaiki.

Pandemik COVID-19 sepertinya masih belum akan berakhir dalam waktu dekat di negara kita. Maka seraya menunggu keadaan membaik, jauhkan dirimu dari pengaruh buruk dengan cara membatasi kontak dengan tipe-tipe orang di atas. Dengan demikian, kamu pasti bisa menghadapi pandemik dengan jauh lebih baik.

Baca Juga: 5 Tips Sederhana Menghadapi Orang yang Selalu Merasa Dirinya Benar