5 Etika Sharing di Media Sosial, Jangan Sembarangan!

Bijaklah dalam membagikan sesuatu

Aktivitas di media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat zaman modern. Hampir semua kalangan kini menjadi pengguna media sosial dan mereka aktif melakukan berbagai hal di dalamnya, misalnya membuat konten berupa gambar, video, kata-kata, atau hal lain.

Salah satu aktivitas yang paling sering dilakukan di media sosial adalah sharing alias berbagi. Mulai dari berbagai konten buatan sendiri maupun orang lain, semuanya bisa dilakukan. Namun, ingat bahwa dalam setiap aspek kehidupan ada etika yang harus kita perhatikan, termasuk dalam bermedia sosial.

Nah, kali ini kita akan membahas etika menggunakan media sosial, khususnya secara spesifik saat kita sharing konten jenis apa pun. Apa saja etikanya? Ini dia enam poin di antaranya.

1. Jangan share konten dari akun privat

5 Etika Sharing di Media Sosial, Jangan Sembarangan!heresthethingblog.com

Beberapa media sosial menyediakan fitur private account alias akun privat sehingga tidak sembarangan orang bisa membuka dan melihat akun si pengguna. Saat fitur ini diaktifkan, biasanya tombol sharing otomatis akan nonaktif sehingga konten si pengguna gak bisa dibagikan kepada publik.

Namun sayangnya, beberapa orang tak beretika masih saja membagikan konten dari akun privat tersebut pada orang lain, yaitu dengan memanfaatkan tombol screenshot. Jangan pernah lakukan itu, ya!

Pada saat seseorang mengunci akunnya, artinya dia hanya ingin berbagi dengan orang-orang yang mengikuti akunnya saja. Makanya, tentu gak etis kalau kamu malah menyebarkan konten pribadi itu pada orang lain. Hargailah privasi orang supaya privasimu juga dihargai.

2. Ketahuilah kapan harus mencantumkan sumber dan kapan tidak

5 Etika Sharing di Media Sosial, Jangan Sembarangan!pexels/Kaboompics .com

Sementara, jika akun media sosial seseorang tidak dikunci, tentu kamu boleh membagikan kontennya kepada siapa pun. Si pemiliki akun tidak berhak marah jika kamu melakukannya karena ia sendiri yang memilih untuk tidak membatasi siapa pun untuk mengakses kontennya. Namun tentu, kamu tetap harus memperhatikan etika dalam hal mencantumkan sumber.

Jika kamu ingin share konten yang positif berupa foto, video, maupun kata-kata, jangan lupa cantumkan sumbernya. Itu adalah bentuk penghargaan atas konten positif yang telah ia buat. Plus, itu penting buatmu karena mencegahmu berurusan dengan hukum karena siapa tahu konten yang ia buat mengandung hak cipta.

Meski begitu, ada kalanya kamu sebaiknya gak mencantumkan sumber konten yang kamu bagikan. Kapan? Itu jika konten tersebut bersifat negatif. Mungkin kamu ingin membagikannya untuk memberi contoh konten yang tidak seharusnya dibuat.

Namun, sebelum itu, samarkanlah sumbernya supaya si pembuat tidak jadi sasaran cyber bullying yang kejam dari warganet.

dm-player

Baca Juga: 5 Alasan Unggahan Media Sosial Tak Perlu Jadi Tolak Ukur Kebahagiaan

3. Jangan seenaknya membagikan konten yang menyeramkan

5 Etika Sharing di Media Sosial, Jangan Sembarangan!Freepik/freepik

Contoh konten menyeramkan yang dimaksud di sini, misalnya foto atau video yang menggambarkan eksplisit kondisi mengenaskan korban kecelakaan atau kejahatan. Jangan sebarkan konten seperti itu. Selain gak menghormati perasaan keluarga korban, orang yang kamu kirimkan belum tentu kuat melihatnya.

Contoh lain ialah potongan video horor yang berisi jump scare yang mengagetkan. Sekali lagi, gak semua orang sanggup melihatnya. Orang yang punya lemah jantung bisa dapat masalah serius karenanya. Kalau sampai itu terjadi, kamu mau tanggung jawab? Jadi, lebih baik sebarkan konten-konten yang bermanfaat saja.

4. Jangan membagikan kontak pribadi orang lain tanpa izin

5 Etika Sharing di Media Sosial, Jangan Sembarangan!Freepik/wavebreakmedia_micro

Hal lain yang bisa kita bagikan adalah kontak pribadi seseorang, misalnya teman. Boleh-boleh saja melakukannya, tapi pastikan kamu sudah minta izin dulu kepada temanmu bahwa kontaknya ingin kamu bagikan kepada orang lain, terutama kalau temanmu gak kenal pada orang tersebut. Kalau dia gak mengizinkan, jangan kamu bagikan, ya.

Kenapa? Bisa jadi tanpa kamu sadari, seseorang meminta kontak temanmu dengan maksud negatif. Bahkan jika kamu yakin bahwa ia gak punya niat buruk, belum tentu temanmu mau berurusan dengannya. Kontak pribadi adalah privasi yang gak seharusnya dibagikan tanpa niat dari si empunya. So, jangan bagikan kontak siapa pun dengan sembarangan, ya.

5. Kalau gak yakin kebenaran suatu berita, jangan sebarkan

5 Etika Sharing di Media Sosial, Jangan Sembarangan!Freepik/mego-studio

Kalau yang satu ini kemungkinan besar kamu sudah tahu. Ya, di zaman yang marak berita bohong alias hoaks ini, kamu mesti pintar-pintar memilah mana berita yang pantas disebarkan dan yang tidak. Salah-salah, kamu ikut jadi penyebar hoaks dan terjerat masalah hukum. Gak mau itu terjadi, kan?

Makanya, saat melihat suatu informasi, bersabarlah. Jangan menyebarkannya sebelum kamu yakin kebenaran berita tersebut dari sumber yang terpercaya. Kalau sudah yakin benar, kamu boleh menyebarkannya. Kalau tidak, lebih baik jangan. Gak apa-apa kok dibilang kudet. Itu jauh lebih baik daripada kena hukuman pidana, kan?

Itulah lima etika dalam membagikan sesuatu di media sosial. Ingat, berbagi bisa bermanfaat maksimal kalau kamu lakukan dengan cara yang benar. Makanya, bijaklah dalam bermedia sosial supaya kamu terhindar dari masalah.

Baca Juga: 5 Alasan Media Sosial Bisa Menghancurkan Hidup Kamu secara Perlahan

Peter Eduard Photo Verified Writer Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya