Kalau Kita Tiru Kebiasaan Orang Jepang Ini, Bisa Tercipta Generasi Muda Indonesia yang Disiplin

Belajar dari negara Jepang, Indonesia harus berubah

Budaya antre, menjaga kebersihan, disiplin dan gotong royong sudah menjadi kebiasaan baik yang di terapkan di kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang, seolah sudah mengalir deras dalam DNA mereka. Hal tersebut merupakan pondasi kuat yang menjadikan Jepang menjadi Negara yang bersih dengan tingkat disiplin yang tinggi pula karena memang kesadaran diri dari masing-masing individu-lah yang merupakan cikal bakal adanya Negara yang nyaman untuk dihuni seperti layaknya Jepang.

Belajar dari Negara Jepang seharusnya Indonesia juga bisa, bisa lebih tertib, bisa lebih bersih, bisa lebih nyaman sehingga bisa lebih sehat baik secara jasmani dan rohani.

1. Belajar sejak usia dini, memanfaatkan indera penglihatan.

Kalau Kita Tiru Kebiasaan Orang Jepang Ini, Bisa Tercipta Generasi Muda Indonesia yang Disiplininternet

Pendidikan tentang kedisiplinan memang sudah seharusnya diterapkan sedini mungkin di mulai dari lingkungan keluarga. Di Jepang, hubungan ibu dan anak sangatlah kuat, seolah tidak mau jauh dari anak dan memang karena di Jepang jarang ada asisten rumah tangga. Kemanapun si ibu pergi anak akan ikut dalam aktivitas keseharianya. Dengan melihat kedisiplinan ibunya anak akan dengan sendirinya belajar.

2. Kerjasama antara pihak orang tua dan sekolah.

Kalau Kita Tiru Kebiasaan Orang Jepang Ini, Bisa Tercipta Generasi Muda Indonesia yang Disiplininternet

Di sekolah, tingkat sekolah dasar siswa sudah mampu berangkat ke sekolah menggunakan kereta api melewati beberapa stasiun, semuanya di lakukan sendiri. Berbeda dengan di Indonesia yang sangat bergantung pada orang tua, tak jarang orang tua menunggu di luar kelas hingga kegiatan belajar mengajar berakhir, malah terkadang orang tua lah yang paling repot sendiri seperti kasus berebut bangku di tahun ajaran baru kemarin.

dm-player

Hal tersebut seharusnya tidak terjadi bila sekolah bertindak tegas seperti mengatur tempat duduk sesuai tinggi badan misal, kemudian memberi sanksi tegas bagi orang tua yang berada di lingkungan sekolah, gurunyalah yang menjadi orang tua siswa di sekolah, betul begitu bukan? Kerjasama antar semua pihak adalah poin terpenting. Atau dengan cara mendaftar di sekolah yang terdekat dengan rumah itu akan lebih efisien tentunya.      

3. Belajar mandiri, dan bertanggung jawab atas diri sendiri.

Kalau Kita Tiru Kebiasaan Orang Jepang Ini, Bisa Tercipta Generasi Muda Indonesia yang Disiplininternet

Di Jepang saat sekolah dasar siswa sudah di ajarkan mandiri untuk membersihkan kelas sepulang sekolah bersama guru, tidak ada juga pramusaji yang melayani makanan mereka, siswa secara bergantian menjadi petugas yang mengambil makanan dari dapur, membawanya ke kantin dan membagi-bagikan makanan ke teman-teman mereka. Dari situ siswa dapat belajar gotong royong dan bekerjasama sebagai tim, belajar bertangung jawab saat dirinya bertugas piket, belajar antre saat pembagian makanan dan belajar peduli sesama teman. Berharap sekolah-sekolah di Indonesia juga menerapkan hal yang sama.

4. Pendidikan karakter adalah bekal terpenting anak untuk menyongsong masa depan.

Kalau Kita Tiru Kebiasaan Orang Jepang Ini, Bisa Tercipta Generasi Muda Indonesia yang Disiplininternet

Tes ujian saat masuk sekolah dasar di Jepang ditiadakan dengan tujuan menanamkan konsep pendidikan karakter pada anak, bukan sekedar akademis belaka. Dengan pendidikan karakter seorang anak akan cerdas emosinya, rasa percaya diri, kemampuan bekerja sama, kemampuan bergaul, rasa empati dan kemampuan komunikasi semua itulah bekal terpenting anak menyongsong masa depan. Menurut anggota Komisi X, Soenmandjaja Roekmandis, kegagalan keluarga dalam menanamkan pendidikan karakter memang bisa dimulai dari hal yang kecil di tengah keluarga.

Ia mencontohkan, bagaimana orang tua menyuruh anak rajin ke masjid tetapi orang tua sendiri juga jarang melakukanya. "Atau orang tua yang memperingatkan anaknya untuk tidak merokok tapi dilakukan orang tua sambil merokok," ungkap Roemandis.

Salah satu dari tujuh dosa fatal yaitu "Education without character"(pendidikan tanpa karakter) -Mahatma Gandhi.

PIA Photo Writer PIA

eat . pray . love

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya