Kisah Febrina Gladys, Atlet Renang Asal Surabaya yang Menginspirasi

#AkuPerempuan Kerap dicibir tak lantas membuatnya terhenti

Bisa dibilang jumlah atlet didominasi kalangan laki-laki. Bahkan, adanya stereotype yang menganggap dunia olahraga adalah milik laki-laki, karena dibutuhkan stamina dan mental kuat. Padahal, faktanya perempuan bisa melakukan hal yang sama, bahkan lebih unggul.

Menjadi seorang perempuan bukanlah hambatan untuk menekuni dunia olahraga alias atlet. Hal ini dibuktikan oleh Febrina Gladys. Ia telah menjuarai berbagai lomba renang, Orientasi Bawah Air (OBA), selam, dan Triathlon pada tingkat daerah, nasional, hingga internasional. 

Perempuan kelahiran Sidoarjo ini menekuni dunia olahraga sejak duduk di sekolah dasar. Yuk, simak cerita lengkap Febrina Gladys, sang atlet olahraga air asal Surabaya, Jawa Timur!

1. Bermula dari gak rela dikalahkan teman sebaya, berujung pada jatuh cinta

Kisah Febrina Gladys, Atlet Renang Asal Surabaya yang MenginspirasiFebrina Gladys saat ditemui di Tunjungan Plaza Surabaya (6/12). IDN Times/Prila Arofani

Awalnya, Vira, sapaan akrabnya, mengikuti les renang sejak kelas 2 SD. Ia mulai ikut lomba saat kelas 4 SD. Semuanya bermula dari rasa ingin balas dendam, karena dikalahkan teman sebayanya. 

"Saat itu, aku ingin mengalahkan anak bernama Irawati dan Marini. Aku bilang ke mama untuk masuk club yang sama dengan mereka. Akhirnya, masuk ke club yang sama," katanya kepada IDN Times saat ditemui di Tunjungan Plaza 6 Surabaya, Jumat (6/12).

Alhasil, gadis kelahiran 5 Februari 1997 itu berhasil mengalahkan "rivalnya" setelah mengikuti pelatihan selama tiga bulan. Berawal dari rasa balas dendam tersebut, Vira semakin tertarik mendalami dunia olahraga air. Dia jadi semakin rajin berlatih untuk menjadi atlet sesungguhnya.

2. Vira juga menekuni selam, Orientasi Bawah Air (OBA), hingga triathlon

Kisah Febrina Gladys, Atlet Renang Asal Surabaya yang MenginspirasiDok. Istimewa

Saat kelas 1 SMP, Vira disarankan mengikuti selam, karena jumlah kompetitor di dunia renang lebih banyak. Akhirnya, ia memutuskan menekuni selam yang berlangsung hingga tahun kedua kuliah.

"Sempat berhenti, karena saat itu banyak tugas dan praktik sidang yang menyita waktu," ujar alumni Fakultas Hukum Universitas Airlangga itu.

Kisah Febrina Gladys, Atlet Renang Asal Surabaya yang Menginspirasiinstagram.com/febrinagladys__

Setelah selam, Vira menekuni Orientasi Bawah Air (OBA) yang berfokus pada membaca arah di bawah air. Hanya berlatih selama tiga bulan, ia sempat mendapatkan perak pada lomba Kejuaraan Daerah (Kejurda) 2019 di Pantai Pasir Putih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Selanjutnya, ia mengikuti lomba lagi di Pluit, Jakarta Utara, tetapi harus menghadapi kekalahan. Hal ini membuatnya gak pengin melanjutkan OBA, sehingga hanya bertahan sekitar enam bulan.

Kisah Febrina Gladys, Atlet Renang Asal Surabaya yang Menginspirasiinstagram.com/febrinagladys__

Gak hanya OBA, Febrina juga merambah ke dunia triathlon, yakni lomba yang menggabungkan tiga olahraga sekaligus. Di antaranya renang, lari, dan bersepeda. Dalam jangka waktu sebulan setengah, ia berhasil mendapatkan juara kedua pada Atlas Battle of Stamina (A-BOS) Triathlon 2019

Setelah itu, Vira mengikuti Jepara International Triathlon  di Pantai Bandengan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, untuk range umur antara 19-29 tahun. Dari lomba tersebut, dia berhasil mengantongi medali emas. 

3. Keluarga mendukung penuh untuk kegiatan olahraga airnya

Kisah Febrina Gladys, Atlet Renang Asal Surabaya yang MenginspirasiFebrina Gladys saat ditemui di Tunjungan Plaza Surabaya (6/12). IDN Times/Prila Arofani

Saat menekuni olahraga renang dan selam, Vira mendapatkan dukungan penuh dari keluarga. Sebab, kedua jenis olahraga air tersebut dilakukan di dalam kolam renang, jelas terukur dan tidak berbahaya.

Meski demikian, orangtuanya sempat mengomentari perubahan warna kulitnya yang semakin gelap, karena selalu tersengat panas matahari. Namun, semua tak jadi masalah baginya, asal tetap bisa berprestasi.

Walaupun selama 12 tahun dia menekuni olahraga air, Vira tak pernah merasa bosan. "Ya gimana lagi kalau sudah suka, ya," tambah Febrina sembari tertawa.

Di sisi lain, orangtuanya juga lebih khawatir ketika Vira mulai serius di dunia OBA. Sebab, medannya di laut lepas yang tingkat risikonya lebih tinggi, apalagi kedalamannya tak bisa ditentukan dan tak terukur pasti seperti di kolam renang. 

"Akhirnya aku berhenti OBA dan ikut triathlon," ujarnya.

4. Rintangan yang dihadapi selama menekuni dunia olahraga

Kisah Febrina Gladys, Atlet Renang Asal Surabaya yang MenginspirasiDok. Istimewa

Menurut Vira, ia merasa triathlon merupakan kategori lomba yang paling berat, karena harus menjalani tiga jenis olahraga berbeda. Selama latihan persiapan menuju lomba ke Jepara, ia harus menghadapi banyak rintangan.

"Kalau di Jepara harus menggunakan road bike, bukan statis, ya. Waktu latihan, aku gak bisa mengendalikan sepeda, akhirnya sempat jatuh, memar, dan nabrak orang menjelang lomba," tuturnya.

Kisah Febrina Gladys, Atlet Renang Asal Surabaya yang MenginspirasiDok. Istimewa

Tak hanya sepeda yang sempat menjadi rintangan menghadapi lomba triathlon, tetapi keseluruhan latihan memberi tantangannya sendiri-sendiri. Ia mengikuti pelatihan nasional yang berlangsung tiga kali sehari di Perak, Surabaya.

"Sempat merasa berat banget, karena harus latihan tiga kali sehari. Paginya ada sesi renang dan lari, lalu sore hari, ada latihan sepeda. Waktu itu, aku juga sedang mempersiapkan S2 dan magang, ya akhirnya berat banget," katanya.

Kisah Febrina Gladys, Atlet Renang Asal Surabaya yang MenginspirasiFebrina Gladys saat ditemui di Tunjungan Plaza Surabaya (6/12). IDN Times/Prila Arofani
dm-player

Vira mengatakan, "Meskipun berat banget, tapi menurutku mending nangis saat latihan daripada menyesal ketika lomba berlangsung. Kalau lomba, aku hanya ingin all out atau menyesal, karena sudah berkorban waktu dan tenaga."

5. Sempat cedera, tapi tak jadi halangan untuk terus maju

Kisah Febrina Gladys, Atlet Renang Asal Surabaya yang Menginspirasiinstagram.com/febrinagladys__

Saat berusia 18 tahun dan menekuni dunia selam, alumni SMAN 16 Surabaya ini sempat mengalami cedera. Dokter mendiagnosa ada tulang yang tumbuh di dekat angklenya. Biasanya, tulang yang tumbuh ini terjadi pada rentang umur 21-22 tahun.

Olahraga berlebihan yang dijalaninya selama ini memicu pertumbuhan tulang tersebut. Akhirnya, ia harus istirahat total selama tiga bulan, tanpa boleh berlatih.

"Sempat kepikiran gak bisa ikutan lomba, karena kalau selam itu libur tiga hari saja, napasnya jadi gak kuat," ucapnya.

Cedera tak bisa menghentikan kecintaannya dengan dunia olahraga. Sesaat setelah sembuh, ia langsung berlatih kembali, meski terasa amat sulit. Perlahan ia kembali ke ring perlombaan.

Baca Juga: Citra Mustikha: Trainer Perempuan Itu Sering Diremehkan, padahal...

6. Apa saja pengalaman Vira yang paling berkesan?

Kisah Febrina Gladys, Atlet Renang Asal Surabaya yang MenginspirasiDok. Istimewa

Pada tahun 2012, ia sempat mengikuti Kejurda selam di Gayana, Malang, Jawa Timur, yang berlangsung dua hari. Ia mengaku sempat down dan kehilangan fokus saat mengikuti lomba selam, karena baru saja putus dengan kekasih yang memacari temannya sendiri. 

"Waktu itu, aku sempat jengkel banget, kepikiran terus. Akhirnya, rasa jengkel yang numpuk itu aku lampiaskan selama lomba. Anehnya, aku berhasil menyapu bersih dan mendapatkan predikat selam terbaik," kata gadis pencinta kucing tersebut.

7. Kerap mendapat cibiran yang merendahkannya sebagai seorang perempuan

Kisah Febrina Gladys, Atlet Renang Asal Surabaya yang MenginspirasiDok. Istimewa

Perjalanan menjadi atlet hingga di titik sekarang tak selalu mulus. Ia bahkan kerap mendapat cibiran dari rekan atlet laki-laki.

Baju yang terbuka saat berenang menjadi sorotan laki-laki. Mereka suka melihat sembari mengomentari bentuk tubuh para atlet perempuan yang dianggap kekar.

Tak berhenti sampai di situ, ia juga pernah mendapat komentar buruk dari guru Agama Islam saat SMA. "Waktu itu, beliau bilang ke aku yang sering izin buat latihan, ngapain sih renang-renang? Mbok yo, jadi perempuan seutuhnya," tutur Vira. 

Vira tak pernah menanggapi hal-hal negatif tersebut. Dia lebih memilih berlalu dan berusaha tetap fokus mengejar impiannya.

8. Meskipun jadi atlet, Febrina tak melupakan pentingnya akademis

Kisah Febrina Gladys, Atlet Renang Asal Surabaya yang Menginspirasiinstagram.com/febrinagladys__

Walaupun sibuk dengan dunia olahraga, Vira tak meninggalkan kegiatan akademisnya. "Menurutku, masa SMA tuh yang paling berat, karena dari sekolah harus langsung latihan. Jadi ya, berangkat pagi pulang malam, sudah kaya kerja."

Nah, ketika kuliah, dia mengambil skripsi bersamaan dengan kuliah kerja nyata (KKN). "Jadi bisa fokus dulu, tanpa banyak latihan," ujar Vira yang berhasil lulus 3,5 tahun sebagai Sarjana Hukum di Universitas Airlangga. 

Ia pun membagikan tipsnya untuk bisa lulus 3,5 tahun, meski sibuk dengan latihan ini itu. Vira sengaja mengikuti teman yang berencana lulus 3,5 tahun. Nah, itulah yang membuatnya terpacu untuk segera merampungkan studinya. 

Kini dia akan segera memulai pendidikan S2-nya di Magister Kenotariatan Universitas Airlangga pada Januari 2020. Selama melanjutkan S2, ia hanya akan mengikuti olahraga air, bukan renang, selam, OBA, atau pun triathlon. 

9. Panutan dan pandangan soal perempuan yang hebat

Kisah Febrina Gladys, Atlet Renang Asal Surabaya yang MenginspirasiFebrina Gladys saat ditemui di Tunjungan Plaza Surabaya (6/12). IDN Times/Prila Arofani

Saat ditanya siapa sosok yang menginspirasinya, Vira menyebut Jauhari Johan, atlet triathlon Indonesia yang berhasil mendapatkan emas pada lomba duathlon di SEA Games 2019.

Berusia 35 tahun, tak membuat Jauhari Johan kehabisan stamina. Bahkan, ia sangat menyukai Jauhari Johan, karena mampu membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan.

Ia juga memberikan pandangannya soal perempuan yang hebat dan pesan bagi para perempuan Indonesia. Pada prinsipnya, perempuan bisa melakukan apa saja sesuai impiannya, meski harus menyelesaikan banyak hal dalam waktu bersamaan.

"Perempuan itu boleh punya passion di olahraga, tapi harus ingat tanggung jawab akademisnya. Gak selamnya kita bakal berada di bidang olahraga, entah karena usia atau pun kesibukan," ujarnya.

Dia melanjutkan, "Selama hal itu positif, jalani saja. Jangan mudah menyerah, kalau konsisten pasti ada hasil. Saat kamu menyerah, siapa tahu kamu sudah dekat dengan garis finish

Nah, itulah sekilas kisah Febrina Gladys Elvira, atlet renang asal Jawa Timur, yang menginspirasi banyak orang, terutama para perempuan. Kalau dia bisa berprestasi di banyak bidang, kita pun juga bisa, ya gak?

Baca Juga: Dellie Threesyadinda: Berprestasi Lewat Busur Panah Sejak Usia 7 Tahun

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya