[OPINI] Jadi Pribadi yang Mandiri, Demi Masa Depan yang Lebih Baik

Hidup bermasyarakat, bukan berarti harus bergantung pada orang lain

Banyak sekali nasihat yang kita dapatkan dari orang lain, terutama dari orang yang lebih tua dari kita. Salah satunya adalah nasehat tentang pentingnya menjadi seseorang yang mandiri. Mandiri berarti bahwa kita harus bisa setidaknya menyelesaikan masalah kita sendiri dan tidak selalu menggantungkan pada orang lain.

Hal itu juga bisa berarti bahwa kita membiarkan diri kita atau membebaskan diri kita dari ketergantungan terhadap orang lain di sekitar kita. Walaupun pada dasarnya, kita hidup bermasyarakat, namun tidak harus semua hal bisa kita gantungkan kepada orang lain. Tidak harus semua hal.

Kehidupan jaman dulu dimana para wanita tidak bekerja dan hanya menggantungkan hidup pada penghasilan sang suami yang bekerja. Andaikata sang suami meninggal, maka penghasilan sudah tidak ada lagi. Uang tidak mengalir lagi, dan membuat sang istri kebingungan untuk mendapatkan uang tersebut, karena ia menggantungkan hidup sepenuhnya kepada suaminya. Barangkali itu juga yang memperkuat nasehat mereka mengenai kemandirian wanita di jaman kini.

Tidak hanya wanita. Pria pun juga harus mandiri. Ketika menikah kelak, para pria dewasa akan meninggalkan rumah mereka, menjadi keplaa rumah tangga dan emnghidupi keluarga kecilnya. Apabila sejak kecil tidak ditanamkan mengenai kemandirian, maka nantinya bisa menjadi suatu penghambat untuk dirinya. seperti membenarkan atap yang bocor, mengganti gas, membenarkan keran air dan mengganti lampu di rumah. Walaupun hal tersebut bisa saja kita serahkan kepada tukang, namun apabila bisa membenarkan sendiri lebih baik, bukan?

Menjadi pribadi yang mandiri bukanlah sesuatu yang bisa kita dapatkan secara instan. Hal tersebut memerlukan latihan dari kecil. Bisa dimulai dari mengajari bagaimana membereskan sendiri tempat tidur kita setelah bangun tidur, bagaimana cara menyiapkan bekal sendiri, berangkat sekolah sendiri dan lain sebagainya.

Contoh lainnya adalah ketika kita membuat kesalahan kepada teman kita dan menyebabkan ia kecewa atas perilaku kita, maka kita tidak akan menghindar. Sebaliknya, kita akan mempertanggungjawabkan perbuatan kita. Kita bisa menyelesaikan masalahnya dengan cara mengajaknya berbicara  secara sopan dan meminta maaf. Hal itu sudah dianggap salah satu bagian dari suatu kedewasaan dan kemandirian pula. 

dm-player

Selain diperlukan latihan, menerapkan kemandirian dalam diri juga harus disertai penanaman akan kesadaran, bahwa kita tidak bisa terus menerus menggantungkan hidup kita kepada orang lain. Dengan benar-benar menyadari penting dan bergunanya sebuah kemandirian, maka kita akan semakin mudah dalam menerapkannya. Contohnya, Orangtua kita semakin lama akan semakin tua dan pensiun dari pekerjaannya.

Lantas apa yang bisa kita lakukan? Bekerja! Bekerja apapun itu entah bekerja sendiri atau bersama pihak lain, sudah termasuk ke dalam sesuatu yang mandiri. Ya, saya mengatakan sedemikian karena dengan bekerja, berarti kita sedang berusaha untuk menghidupi diri kita sendiri dengan kerja keras melakukan sesuatu dan tidak bergantung pada orang lain.

Saat kita bekerja dalam suatu perusahaan, orang yang mandiri akan mempunyai ide untuk mencari penghasilan tambahan sebagai cadangan apabila perusahaan tempat kita bekerja gulung tikar atau ditutup. Andaikata hal itu benar terjadi, maka anda tidak akan terdiam begitu saja.Karena anda mandiri dan tidak menggantungkan diri kepada perusahaan. Mungkin sembari mencari lowongan pekerjaan lainnya dan melamar kesana kemari, anda bisa mengisi waktu luang dengan berwirausaha kecil-kecilan. Setidaknya selama waktu menganggur tersebut kita memiliki suatu kegiatan yang berguna dan menghasilkan uang.

Memang menjadi mandiri, apalagi di jaman kini, adalah sesuatu yang bersifat wajib. Selain menguntungkan diri kita, mempermudah kita, juga menjadikan kita menghargai orang lain. Menghargai dalam arti kita tidak secara terus menerus meminta bantuan untuk hal sepele misalnya. Dan juga belum tentu orang lain berkenan untuk terus menerus membantu kita.

Kalau kita terus menerus meminta tolong pada mereka dan membuat mereka merasa kerepotan, kita akan dianggap sebagai parasit atau benalu yang merugikan dirinya. Jadi, dengan bersikap mandiri maka kita telah tumbuh menjadi pribadi yang berdiri di atas kaki kita sendiri.

Sudah siap menjadi pribadi yang mandiri?

Baca Juga: Sering Tak Disadari, Ini 7 Tanda Kamu Sedang Hancurkan Masa Depanmu

Putri Aisya Pahlawani Photo Verified Writer Putri Aisya Pahlawani

20% princess, 80% ordinary human

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina
  • Novaya

Berita Terkini Lainnya