5 Cara Menangani Penolakan agar Kamu Bisa Mengatasi Rasa Takutnya
ilustrasi wanita tersenyum (pexels.com/Vinicius Wiesehofer)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kita semua pernah mengalami penolakan di beberapa titik dan rasanya itu bisa menyakitkan. Menerima penolakan hari ini tentu tidak seperti dulu. Dengan adanya teknologi kita menjadi terhubung dengan banyak orang. Kamu dapat pulih. Kamu dapat belajar menangani penolakan dan mengatasi rasa takut itu dengan lima lima cara di bawah ini.
1. Biarkan dirimu mengakui dan merasakan emosi dari penolakan
ilustrasi wanita tersenyum (pexels.com/Matheus Bertelli)Untuk mengatasi sakitnya penolakan, berhentilah berusaha menghindari untuk perasaan sakit itu. Berhentilah berpura-pura bahwa kamu tidak terpengaruh atas penolakan yang kamu rasakan. Akui bahwa rasa sakit emosional yang tajam dan berat yang kini kamu rasakan sama valid dan nyatanya dengan rasa sakit fisik apa pun. Mencoba menutupi apa yang kamu rasakan dan alami akan jauh lebih berbahaya daripada kebaikan.
Dengarkan suara di dalam dirimu yang menggambarkan ketidakadilan yang kini kamu rasakan. Berikan waktu itu merasakan itu dan biarkan suara itu berbicara dan menjilat luka emosionalmu. Kamu akan mulai merasa lega hanya dengan tidak lagi berpura-pura tidak terkalahkan.
2. Jangan berhubungan dengan seseorang yang tidak peduli dirimu
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Toa Heftiba Sinca)Jika temanmu tidak peduli saat kamu cerita tentang penolakan dan sebagainya, maka tinggalkan. Kamu hanya membuang-buang waktu dan energi dengan mereka. Sebaliknya, mintalah bantuan pasangan, keluarga, dan teman yang peduli pada dirimu.
Buatlah kontak dengan seseorang yang peduli denganmu, yang memungkinkan mereka untuk menangkap apa yang kamu rasakan dan bisa memberikan saran serta nasihat padamu.
Baca Juga: 6 Sebab Orang Sulit Menerima Penolakan, Harus Sesuai Ekspektasi!
3. Atur rasa takutmu terhadap penolakan
Editor’s picks
ilustrasi wanita tersenyum (pexels.com/Brett Sayles)Kita semua memiliki ambang batas jumlah penolakan yang dapat kita tangani. Ketika masa-masa sangat sulit, kamu perlu melindungi kondisi mental dan emosionalmu. Oleh karena itu, mempertimbangkan berapa banyak lagi kegagalan yang dapat kamu tangani adalah penting.
Ketahuilah bahwa kamu akan selalu memiliki kapasitas dan ketahanan yang berbeda untuk menangani penolakan dari segala arah, jadi berhati-hatilah dalam menetapkan tujuan sebelum kamu benar-benar siap dalam mencapainya.
4. Pertimbangkan kembali makna yang kamu sematkan pada penolakan
ilustrasi wanita bersedih (pexels.com/RODNAE Productions)Penolakan romantis mengalami efek negatif akan penolakan yang lebih lama. Namun, dengan ditolak dan dihina dengan warna-warni oleh pria atau wanita yang tampaknya menarik yang telah kamu dekati, kamu bisa menyelamatkan dirimu sendiri dari sakit hati dan pelecehan bila nanti terjadi.
Nyatanya, pintu kini terbuka bagimu untuk melanjutkan perjalanan menemukan seseorang yang berpotensi menjadi pelengkap yang jauh lebih baik dan setidaknya memiliki tata krama yang jauh lebih unggul dari dia yang telah menolakmu. Penolakan sebenarnya bisa menjadi penyingkapan akan kemungkinan-kemungkinan baru yang luar biasa.
5. Membangun ketahanan dan kepercayaan diri
ilustrasi duduk minum kopi (pexels.com/Gustavo Fring)Kamu dapat menumbuhkan kepercayaan diri melalui penolakan. Semuanya itu datang secara proaktif untuk meninjau pola dan sumber daya perilakumu dan memperkirakan strategi pemulihan dirimu jika kamu berada rencana pada masa depanmu. Dengan memprediksi bagaimana emosi dan pikiranmu dapat berputar, kamu memberi dirimu perasaan yang lebih kuat untuk mempertahankan kontrol diri jika penolakan melanda. Kamu akan mengurangi kejutan dari setiap pukulan penolakan jika kamu juga tahu bahwa kamu memiliki rencana pertolongan pertama.
Ketika kamu memiliki rencana dan strategi, mengatasi penolakan dan ketakutan akan hal itu menjadi lebih kecil. Jadi, hadapi itu!
Baca Juga: 5 Pelajaran Berharga yang Bisa Diambil dari Momen Penolakan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
