7 Konsep Hidup Orang Jepang yang Perlu Kita Tahu

Filosofi untuk memiliki hidup yang lebih bermakna

Siapa sih yang tidak tahu bahwa Jepang terkenal dengan orang-orangnya yang disiplin dan memiliki kesadaran diri yang tinggi? Negara yang sangat maju dari segi teknologi dan transportasinya ini juga memiliki orang-orang yang sangat menghargai kehidupannya.

Hal ini karena orang-orang Jepang memiliki filosofi atau konsep hidup yang mereka terapkan dalam kehidupan sehari-harinya. Yuk, simak konsep hidup ala masyarakat Jepang di bawah ini untuk kita belajar lebih menghargai kehidupan!

1. Ikigai

7 Konsep Hidup Orang Jepang yang Perlu Kita Tahuilustrasi menikmati hidup (pexels.com/Helena Lopes)

Siapa sih yang belum tahu ikigai? Filosofi yang satu ini sudah banyak dibicarakan di mana-mana. Ikigai adalah istilah dari bahasa Jepang yang berasal dari kata "iki" yang berarti kehidupan dan "gai" yang berarti nilai, sehingga ikigai dapat diartikan sebagai makna kehidupan, alasan kita hidup.

Bagaimana sih cara menemukan Ikigai? Jadi, menurut diagram Venn, ikigai adalah irisin dari 4 hal yaitu "apa yang kita cintai", "apa yang yang kita kuasai", "apa yang dunia butuhkan", dan "apa yang dapat memberi kita penghasilan". Dari empat hal ini, kalau kita sudah menemukan titik tengahnya, itu tandanya kita sudah menerapkan dan sudah tahu ikigai kita.

Namun tak sedikit juga yang masih bingung bagaimana cara menemukan ikigai kita. Sederhananya ikigai adalah alasan kita bangun di pagi hari. Dari alasan-alasan kecil dan sederhana yang membuat kita semangat dan bahagia melakukannya.

Sebenarnya ikigai tidak perlu dimulai ataupun dipikirkan secara kompleks. Di Jepang ada kata jinsei yang berarti seumur hidup, dan seikatsu yang berarti kehidupan sehari-hari. Yang di mana ikigai sendiri lebih dekat dengan kata seikatsu, sehingga itulah mengapa bagi orang Jepang, kebahagiaan kecil dalam kehidupan sehari-hari dapat menghasilkan kepuasan hidup secara keseluruhan.

2. Shikita ga nai

7 Konsep Hidup Orang Jepang yang Perlu Kita Tahuilustrasi menerima keadaan (pexels.com/Roman Odintsov)

Shikita ga nai memiliki arti yaitu tidak dapat berbuat apa-apa. Kalau secara harfiah memang maknanya terkesan negatif, lemah, dan menyerah.

Namun sebenarnya sentimen di balik kata tersebut yaitu menerima keadaan yang sedang terjadi dibandingkan menyesali keadaan yang kondisinya memang sudah tidak bisa kita perbaiki. Dalam hidup banyak hal terjadi di luar kendali kita, dan ini tidak apa-apa. Seringkali kita terlalu fokus pada kegagalan kita, pada hal-hal yang terjadi tidak sesuai rencana atau kontrol kita.

Tentunya ini memiliki beragam paham yang berbeda dari setiap budaya, namun dari shikita ga nai, kita dimaksudkan untuk bisa belajar lebih fokus pada hal-hal yang dapat kita rubah dibanding stuck dalam satu hal dan tidak ada perkembangan.

3. Wabi-sabi

7 Konsep Hidup Orang Jepang yang Perlu Kita Tahuilustrasi ketidaksempurnaan dinding (pexels.com/Rachel Claire)

Yang dimaksud dari wabi-sabi yaitu mengagumi ketidak sempurnaan atau menemukan keindahan dalam ketidak sempurnaan. Wabi-sabi sangat cocok diterapkan pada masyarakat modern saat ini yang selalu dikejar kesempurnaan dari berbagai aspek, yang akhirnya menyebabkan kecemasan dan stres.

Di dalam hidup tentunya tidak ada yang sempurna. Diri kita, orang lain, apa yang kita kerjakan, apa yang orang lain lakukan, tidak ada dari semua hal itu 100% benar-benar sempurna.

Karena itulah daripada memaksakan diri untuk menjadi atau menghasilkan karya yang sempurna, ada baiknya kalau kita menemukan kesenangan dalam ketidak sempurnaan itu. Bagaimana cara menerapkan wabi-sabi? Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menerapkan rasa cukup pada diri kita, menerima kekurangan, mensyukuri dan menghargai apa yang kita punya saat ini.

Dari ketidak sempurnaan ini kalau kita bisa melihat dari sisi baiknya akan kita temukan keunikannya. Kita bisa menemukan keunikan dari diri kita, kita bisa menemukan keunikan dari ketidak sempurnaan yang kita kerjakan. Dari wabi-sabi kita belajar untuk bisa lebih menghargai kehidupan walau jauh dari kata sempurna.

Baca Juga: 5 Esensi Mindful Eating Secara Filosofis, Langsung dari sang Ahli!

4. Gaman

dm-player
7 Konsep Hidup Orang Jepang yang Perlu Kita Tahuilustrasi antrean (pexels.com/Zhang Kaiyv)

Dilansir BBC, gaman adalah konsep untuk bersabar dalam menghadapi masa-masa sulit. Kebanyakan orang Jepang memiliki sikap tenang dan teratur. Contohnya ketika berada di tempat umum, orang-orang tetap bersabar dalam menunggu atau mengantri transportasi, tentunya ini hal yang menakjubkan bagi pengunjung dari luar negeri.

Namun menerapkan konsep gaman terlalu banyak dalam kehidupan kita juga tidak terlalu baik. Menurut Noriko Odagiri, menerapkan konsep gaman cenderung menekan perasaan negatif kepada orang lain, seperti mentolerir kolega yang menyebalkan atau bertahan pada pekerjaan yang tidak menyenangkan.

Tapi tenang, di sini kita belajar dan meniru hal baik dari gaman, yaitu di mana kita bisa mengelola emosi kita dengan cerdas tanpa harus membawa tekanan dari pemikiran orang lain terhadap kita.

5. Oubaitori

7 Konsep Hidup Orang Jepang yang Perlu Kita Tahuilustrasi keberagaman (pexels.com/RODNAE Productions)

Oubaitori mengajarkan kita untuk tidak membandingkan diri kita dengan orang lain. Setiap orang punya keunikan dan waktu terbaiknya masing-masing.

Oubaitori merupakan idiom bahasa Jepang dari kanji yaitu "empat pohon yang bermekaran di musim semi". Empat pohon ini adalah Ceri, Plum, Apricot, dan Peach. Yang di mana mengingatkan kita bahwa empat pohon tersebut akan mekar sesuai waktunya masing-masing, sama seperti kita yang memiliki perjalanan dan waktu bersinar kita sendiri.

Jadi, ini penting sekali kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk lebih fokus pada progres diri sendiri, daripada membandingkan pencapaian kita dengan orang lain.

6. Kaizen

7 Konsep Hidup Orang Jepang yang Perlu Kita Tahuilustrasi menerapkan kebiasaan baik (pexels.com/William Choquette)

Kaizen dalam bahasa Jepang berarti perubahan menjadi lebih baik. Filosofi ini bertujuan untuk kita agar bisa bertumbuh sedikit demi sedikit menjadi lebih baik.

Kebiasaan ini bisa diterapkan dari mengubah kebiasaan yang paling kecil dan paling mudah dilakukan. Ada baiknya kalau kebiasaan kecil itu kita lakukan secara konsisten, tentu tidak akan langsung mengubah hidup kita secara instan, namun kekonsistenan akan mendatangkan kebiasaan berjangka panjang yang pada akhirnya akan mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik karena bisa lebih menghargai proses.

7. Shosin

7 Konsep Hidup Orang Jepang yang Perlu Kita Tahuilustrasi berdiskusi (pexels.com/Fauxels)

Secara sederhana, shosin berarti pikiran pemula. Yang dimaksud dari pikiran pemula yaitu di mana kita memiliki pemikiran terbuka untuk segala hal. Mengajarkan kita untuk selalu bisa menerima informasi maupun pengetahuan baru, terbuka akan pendapat orang lain.

Berbicara soal pendapat orang lain, kita tidak akan selalu memiliki pendapat dan pemahaman yang sama. Tidak perlu mengoreksi karena merasa pendapat kita yang lebih benar. Karena apa yang menurut kita benar, belum tentu bagi orang lain juga benar, begitupun sebaliknya.

Jadi, dengan menerapkan shosin ini, kita diharapkan untuk tidak merasa sudah mengetahui segalanya. Memiliki pikiran pemula itu berarti kita haus akan pengetahuan baru, selalu mau belajar lagi dan lagi.

Itulah konsep hidup yang kebanyakan orang Jepang terapkan untuk kehidupan mereka sehari-hari. Tidak heran ya, dengan menerapkan konsep-konsep tersebut dalam keseharian, masyarakat Jepang memiliki disiplin dan etos kerja yang tinggi. Mereka lebih menikmati hidup dan berpikiran positif, bahkan menurut data dari World Bank tahun 2020, Jepang menempati urutan pertama sebagai negara dengan angka harapan hidup tertinggi di dunia.

Juga jangan lupa untuk belajar lebih mindfulness dan mengelola emosi dengan cerdas. Kalau kamu, konsep hidup orang Jepang yang mana nih yang sudah kamu terapkan di keseharian?

Baca Juga: Apa Itu Yu Sheng? Makanan Khas Imlek yang Filosofis

Rafika Photo Writer Rafika

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya