Penuh Kisah Haru, 5 Fakta Menarik Lagu Kalimantan Selatan 'Uma Abah'
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lagu daerah merupakan salah satu ciri khas yang dimiliki oleh suatu daerah tersebut, termasuk Kalimantan Selatan. Banyak lagu-lagu daerah yang sangat mencerminkan keunikan dan ciri khas dari daerah-daerah yang ada di Kalimantan Selatan.
Selain itu, lirik-lirik yang penuh dengan arti yang mendalam, rasa haru hingga semangat membuat lagu daerah menjadi lagu yang khusus di hati masyarakat dan yang mendengar.
Salah satu lagu daerah dengan lirik-liriknya yang memiliki makna yang mendalam yaitu "Uma Abah". Dalam lagu tersebut, banyak sekali fakta menarik yang bisa dijabarkan, yuk simak fakta-fakta berikut ini tentang lagu "Uma Abah".
1. Penuh dengan kisah perjuangan orang tua
Lagu "Uma Abah" memiliki lirik-lirik yang menceritakan perjuangan orang tua dalam mencari nafkah untuk keluarganya. Dalam lagu ini pula menceritakan rasa hormat dan terharu seorang anak ketika melihat perjuangan orangtua mereka.
2. Liriknya sangat menyentuh
Dalam lagu "Uma Abah", lirik-lirik yang ditulis penuh dengan rasa haru perjuangan orang tua yang selalu berjuang mencari nafkah untuk keluarga. Salah satu bagian lirik dari lagu ini seperti,
"Guntur kilat basambung
Ujan labat arus daras wan galumbangnya
Awak basah kadinginan di tangah sungai
Mangayuh jukung, baluman tantu pakulihnya
Abah malunta, mancariakan rajakinya."
Dalam bagian lirik tersebut, mnceritkan betapa pantang menyerahnya seorang ayah dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Baca Juga: 10 Kuliner Kalimantan Ini Akulturasi dari Budaya Tiongkok, Haochi!
Editor’s picks
3. Menceritakan seorang anak yang sangat menghormati perjuangan orangtua
Pada lagu Uma Abah, terdapat lirik yang menceritakan rasa hormat yang terdalam dari seorang anak untuk orang tua yang sudah rela berjuang demi dirinya. Lirik tersebut berbunyi:
"Ya Allah Ya Robbi
Kucium batis uma nang manyayangi
Kucium tangan abah nang malindungi
Ampuniakan dosa uma wan abahku
Ampuniakan dosa uma wan abahku"
4. Merupakan lagu ciptaan dari seorang maestro, yaitu H. Anang Ardiansyah
H. Anang Ardiansyah sendiri merupakan seorang penyanyi sekaligus pencipta lagu khususnya lagu-lagu Banjar. Beliau juga merupakan seorang pencipta lagu-lagu Banjar terbanyak.
5. Menginspirasi ditulisnya sebuah buku
Lagu "Uma Abah" merupakan sebuah inspirasi terciptanya sebuah buku yang berjudul Abah Raja Ai. Buku tersebut ditulis oleh Nasrullah dan Riswan Irfani.
Perjuangan dan kasih sayang orangtua untuk anak-anakanya memang tidak tenilai harganya, dan seorang anak tidak akan mampu membalas segala perjuangan maupun kasih sayang yang diberikan orang tua kepada dirinya. Untuk itulah, seorang anak sudah seharusnya selalu menghormati orang tua mereka.
Baca Juga: Tak Cuma Hutan, Kenali 5 Fakta Pulau Kalimantan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.