5 Hal Tentang IDN Media yang Belum Banyak Orang Tahu!

Infonya dari sumber yang terpercaya kok!

Bertepatan dengan event besar Beautyfest Asia 2018 yang resmi berlangsung pada Sabtu (17/3) lalu, IDN Media juga menyelenggarakan acara kumpul-kumpul (community gathering) bersama Community Writers IDN Times. Berlokasi di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan, kegiatan community gathering ini merupakan yang pertama dihelat di Jakarta lho.

Kegiatan community gathering yang berlangsung selama satu setengah jam ini (14.00-15.30 WIB) para Community Writers bukan hanya dapat saling mengenal siapa saja di balik layar IDN Times, tetapi juga saling berinteraksi dan menjalin kedekatan satu sama salin. Bahkan pada community gathering kali ini hadir juga Editor in Chief IND Times Uni Lubis beserta Founder dan CEO IDN Media Winston Utomo.

Karena para petinggi sekaligus pendirinya hadir, jadi secara tidak langsung para Community Writers yang hadir pun mendapatkan banyak bocoran mengenai dapur IDN Times yang mungkin belum banyak diketahui orang.

1. Rata-rata pertumbuhan Community Writers bisa 1000 per minggu!

5 Hal Tentang IDN Media yang Belum Banyak Orang Tahu!Dok. IDN Times

Ernia selaku Community Manager IDN Times sempat membocorkan besarnya antusias para Generasi Milennial dan Gen Z untuk bergabung menjadi Community Writers IDN Times. Setidaknya, sampai Sabtu (17/3) lalu Community Writers IDN Times menyentuh angka 59 ribu lebih.

Sementara itu, menurut Uni Lubis, dari jumlah tersebut setiap minggunya selalu ada 1.000 pendaftar baru. “Itu rata-rata pertumbuhannya seribu writers, setiap hari Senin dilaporkan update-nya (oleh Ernia). Jadi banyak sekali writers yang selalu ingin gabung dengan komunitas kita,” ujar Uni saat memberikan sambutan.

Tapi, ternyata jumlah Community Writers yang ditargetkan oleh IDN Times masih jauh untuk tercapai. Karena menurut Winston, IDN Times menargetkan goals sebanyak 10 juta Community Writers dapat tergabung di platform.

2. IDN Times akan roadshow ke beberapa kota besar di Indonesia

5 Hal Tentang IDN Media yang Belum Banyak Orang Tahu!Dok. IDN Times

Sejauh ini, IDN Times baru melakukan community gathering dua kali, yakni di Surabaya yang merupakan lokasi kantor pusat dan di Jakarta yang terdapat kantor kedua IDN Times. Jadi memang baru dua kota ini yang menjadi fokus bagi IDN Times untuk mengadakan community gathering.

Tapi, buat para Community Writers IDN Times yang berada di luar Jakarta dan Surabaya tak perlu khawatir. Karena Uni Lubis juga mengatakan kalau IDN Times akan mengadakan roadshow ke beberapa kota besar di Indonesia untuk menyelenggarakan community gathering ini.

Bandung dan Jogja mungkin menjadi dua kota pertama yang akan dijejaki IDN Times dalam roadshow-nya. Karena dua kota itu sih yang disebutkan pertama kali oleh Uni Lubis.

3. IDN Times berhasil masuk 3 besar media digital nasional paling banyak diakses

5 Hal Tentang IDN Media yang Belum Banyak Orang Tahu!kangamir.com

Kabar satu ini menjadi sebuah prestasi dan kebanggaan tersendiri bagi IDN Times. Karena IDN Times yang baru berusia 3 tahun ini sudah bisa berada di peringkat 3 (per Januari 2018) sebagai media digital nasional yang paling banyak diakses. Hal tersebut diutarakan langsung oleh Uni Lubis dan Winston di sela-sela sesi tanya-jawab.

Menurut Uni Lubis, data tersebut didapatkan dari comScore, sebuah lembaga penyedia standar pengukuran berbasis di Amerika yang paling valid. Di Indonesia sendiri, comScore resmi dijadikan referensi pengukur jumlah pengunjung sebuah situs di Indonesia sejak 2016 lalu.

dm-player

ComScore itu seperti Nielsen di televisi yang menentukan rating,” terang Uni yang hari itu menggunakan baju motif batik dominan warna hijau dan pink. “Nah, per Januari kemarin kita (IDN Times) nomor 3. Itu benar-benar mengagetkan, bukan hanya keluarga besar IDN Time, tapi juga untuk media digital yang lain. Jadi IDN Time ini game changers, karena mulai dari November-Desember trennya naik terus,” sambung Uni.

Menurut penuturan Uni, di urutan pertama situs media digital Indonesia yang paling banyak dikunjungi adalah Tribun, kemudian Detik.com, dan IDN Times di peringkat ketiga.

4. Visitor IDN Times capai 2,8 juta per hari

5 Hal Tentang IDN Media yang Belum Banyak Orang Tahu!Dok. IDN Times

Melanjutkan Uni, Winston pun mengungkapkan kalau dalam satu hari pengunjung (visitor) IDN Times mencapai 2,8 juta. Itulah kenapa Winston pun percaya bahwa IDN Times dapat menjadi media massa yang bisa menginspirasi banyak orang, terutama para Generasi Milennial dan Gen Z.

Winston sendiri beranggapan kalau pola pikir seseorang di masa depan terbentuk dari apa yang dikonsumsinya sehari-hari. Bila setiap hari seseorang bisa mengonsumsi media yang selalu memberitakan hoax atau penebar kebencian, maka orang itu akan tumbuh dewasa dengan mindset seperti itu.

“Tapi kalau dia tumbuh dengan konten yang informatif, akurat, menghibur tapi positif, dalam setahun dua tahun ke depan dia akan menjadi orang yang berpikir positif,” sambung Winston.

5. IDN Media dimulai dari proyek iseng-iseng Winston

5 Hal Tentang IDN Media yang Belum Banyak Orang Tahu!business.idntimes.com

Siapa yang mengira kalau ternyata IDN Media bisa besar seperti saat ini lahir dari sebuah ‘keisengan’ dari Winston. Menurut pemuda berusia 27 tahun ini, IDN Media bermula dari sebuah blog yang dibuatnya untuk menghilangkan rasa bosan sehabis pulang kerja.

“Awalnya kan aku kerja di Google, terus pulangnya nganggur, terus ngapain ya? Masa cuma di rumah browsing-browsing gak jelas,” ungkap Winston. Dan karena ia termasuk orang yang lebih suka produktif, maka ia pun iseng membuat blog yang diisi dengan berbagai tulisannya. Karena Winston sendiri memang suka membaca berita.

“Jadi aku iseng buat blog, nulis 10 artikel, itu Maret 2014-an. Habis itu lumayan banyak yang baca. Terus aku coba lanjutin lagi,” sambungnya yang mengaku membangun IDN Media bersama adiknya.

Winston sendiri tak pernah memikirkan bahwa blog yang dibuatnya itu bisa menjadi sebuah perusahaan.

“Nah, itu awalnya itu gak kepikiran jadi company. Aku cuma ngerjain habis pulang kerja setiap hari. Tapi, kok, lama-lama asyik juga. Nyisihkan gaji akhirnya, cari (pekerja) part-time. Baru setahun setengah (berjalan) sudah keliatan bentuknya, baru (kepikiran) kita bikin company,” kisahnya.

Nah, itu tadi beberapa bocoran yang berhasil didapat oleh penulis setelah datang ke community gathering IDN Times. Penulis sendiri merasa beruntung karena kali itu bisa bertatap muka langsung dengan Winston, Uni Lubis, Ernia, Ruth, dan beberapa teman-teman dari IDN Times lainnya.

Oh, iya, ada lagi pesan yang disampaikan oleh Winston kemarin. Winston sempat mengatakan kalau hidup ini penuh dengan ketidakpastian kecuali kematian. Jadi, karena kita sudah tahu di dunia ini ujung-ujungnya akan meninggal tanpa tahu pastinya, maka berusahalah sebaik mungkin dalam hidup. Kata Winston, lakukan apa yang ingin kamu lakukan dan yang kamu suka.

“Jadi kalau kamu sudah beneran suka, mau seberapa pun susahnya itu, ya (rasanya) enjoy the process-lah,” tutupnya.

Intinya, lakukan apa yang kamu suka dari sekarang dan tekunilah itu. Kalau kamu suka menulis, teruslah menulis dan nikmati segala prosesnya. Dan percayalah, suatu hari nanti kamu akan bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan.

Penulis sendiri pernah bermimpi ingin menerbitkan buku, dan itu sudah terwujud. Total ada empat buku: tiga buku non-fiksi yang sempat nangkring di Gramedia dan satu lagi buku fiksi yang diterbitkan indie.

Percaya saja mimpi itu bisa jadi nyata, kok!

Rahardian Shandy Photo Verified Writer Rahardian Shandy

Rutin menulis sejak 2011. Beberapa cerpennya telah dibukukan dan dimuat di media online. Ia juga sudah menulis 4 buah buku non-fiksi bertema bisnis. Sementara buku fiksi pertamanya terbit pada 2016 lalu berjudul Mariana (Indie Book Corner).

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya