5 Hal Buruk yang Dialami Korban Kekerasan Verbal

 Luka batin itu lebih menyakitkan dari luka fisik

Kekerasan telah menjadi permasalahan yang cukup sering terjadi di sekitar kita. Kekerasan tidak hanya dilakukan dalam bentuk kekerasan fisik, tetapi juga psikis. Keduanya sama-sama berbahaya baik bagi kesehatan fisik maupun mental korban. Salah satu jenis kekerasan yang sering dianggap sepele adalah kekerasan verbal atau kekerasan yang berbentuk lisan. Misalnya menghina fisik, kemampuan ekonomi, bahkan kekerasan seksual secara verbal.

Kekerasan verbal memang bukanlah jenis kekerasan yang mengakibatkan luka secara fisik, namun justru lebih berbahaya karena menimbulkan luka batin yang sulit bahkan tidak bisa disembuhkan. Kekerasan dalam bentuk apa pun sangat pantas untuk dihindari. Jangan sampai kita menjadi salah satu pelaku dari hal tidak terpuji ini karena akan mengakibatkan banyak hal buruk bagi korban. Beberapa di antaranya akan kita bahas di bawah ini.

1. Rasa sakit yang dialami seumur hidup

5 Hal Buruk yang Dialami Korban Kekerasan Verbalilustrasi wanita menangis (pexels.com/Keira Burton)

Rasa sakit karena luka parah akibat kecelakaan yang melukai secara fisik akan sembuh cepat atau lambat. Berbeda dengan luka batin yang didapat oleh korban kekerasan verbal. Meski terlihat sepele karena terlihat gak membekas, namun pada kenyataannya rasa sakit secara emosional justru bisa menghantui seseorang hingga akhir hayatnya.

Beberapa orang mungkin bisa menahannya dan terlihat baik-baik saja, tetapi rasa sakit secara batin bisa mudah sekali dirasakan hanya dengan mengingat kejadian yang mengakibatkan rasa sakit tersebut.

2. Merasa tidak berharga

5 Hal Buruk yang Dialami Korban Kekerasan Verbalilustrasi wanita menutup wajah (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kekerasan fisik seperti pelecehan dan penghinaan akan membuat seseorang merasa kehilangan harga dirinya. Misalnya seorang anak yang mimpi-mimpinya diremehkan orang tuanya, atau orang dengan kekurangan fisik yang selalu diungkit-ungkit oleh kawan sebayanya.

Hal itu menimbulkan rasa sakit hati, juga membuat seseorang tersebut merasa harga dirinya sangat rendah di mata orang lain. Ia akan merasa kecil dan tidak berguna, hingga menghilangkan rasa percaya diri seumur hidup mereka. Akibat fatal jika hal ini dialami dalam jangka panjang bisa mengakibatkan depresi dan gangguan mental lainnya.

Baca Juga: 5 Macam Kekerasan Verbal yang Gak Boleh Kamu Toleransi, Bahaya!

3. Kesepian dan diremehkan

dm-player
5 Hal Buruk yang Dialami Korban Kekerasan Verbalilustrasi wanita menangis (pexels.com/Odonata Wellnesscenter)

Kekerasan secara fisik biasanya lebih banyak menuai simpati daripada kekerasan secara verbal. Hal itu dikarenakan akibat dari adanya kekerasan fisik dapat dilihat jelas oleh mata manusia. Sebaliknya, kekerasan verbal hanya membekas di hati dan pikiran korban, sehingga lebih sulit bagi orang-orang di sekitar untuk memahami.

Biasanya orang yang merasa sakit karena lisan orang lain justru dianggap baperan dan berlebihan. Bahkan banyak di antara mereka yang terkesan meremehkan hingga semakin memperparah luka batin bagi korban kekerasan ini. Oleh karena itu sangat dibutuhkan support system bagi para korban kekerasan verbal supaya mereka tahu bahwa ada orang lain yang siap melindungi dan menampung segala keluh kesah mereka.

4. Terganggunya kesehatan fisik

5 Hal Buruk yang Dialami Korban Kekerasan Verbalilustrasi wanita menangis (pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Akibat dari kekerasan verbal dapat mengganggu kesehatan korban. Ia akan terus memikirkan bagaimana ia selalu merasa tidak mampu dan tidak dibutuhkan di dunia ini. Korban akan kesulitan mengungkapkan emosi mereka sehingga menimbulkan perilaku yang kacau dan impulsif.

Karena banyaknya kekacauan dan pikiran-pikiran buruk yang mengganggu, maka mereka cenderung melampiaskannya pada kebiasaan makan. Bisa dengan makan berlebihan atau bahkan tidak makan sama sekali. Hal ini tentu dapat mengganggu kesehatan fisik korban hingga tidak bisa lagi melakukan aktivitasnya seperti biasa.

5. Ingin menjadi pelaku kekerasan verbal

5 Hal Buruk yang Dialami Korban Kekerasan Verbalpasangan bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Poin terakhir ini menjadi hal terburuk yang mungkin dialami oleh korban kekerasan verbal. Perasaan dendam yang disimpan membuat korban ingin 'menjajal' menjadi seorang pelaku kekerasan yang pernah dialaminya. Korban merasa bahwa obat sakit hati yang paling ampuh adalah dengan mencari korban lain supaya ia tidak sendirian. Hal ini juga biasanya terjadi di lingkungan keluarga di mana anak-anaknya dididik dengan keras sehingga di masa mereka menjadi orang tua, mereka akan melakukan hal yang sama pada keturunannya. Ini tentu merupakan akibat terburuk karena akan terus terjadi hingga ke masa depan.

Menjadi korban kekerasan verbal memang bukanlah hal yang bisa dilewati dengan mudah. Rasa sakit yang harus ditahan hingga menghadapi masalah-masalah lain yang timbul setelahnya. Untuk itu jangan pernah sedikit pun berpikir untuk jadi pelaku kekerasan verbal. Meskipun kamu merasa apa yang kamu ucapkan adalah hal sepele, kita tidak pernah tahu apa yang dirasakan orang lain. Berucaplah yang baik maka yang kamu juga akan mendapatkan kebaikan itu dari orang lain.

Baca Juga: 5 Bahaya Kekerasan Verbal yang Lebih Sakit Dibanding Kekerasan Fisik

Rahmalia Nurida Photo Verified Writer Rahmalia Nurida

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya