Memahami 5 Dimensi Kepribadian Lebih Dalam dengan Model OCEAN

Yuk, cari tahu lebih dalam mengenai model OCEAN ini

Kepribadian merupakan salah satu aspek yang paling menarik dalam psikologi. Setiap orang memiliki keunikan dan perbedaan dalam kepribadiannya. Salah satu model kepribadian yang populer dan terbukti cukup akurat adalah OCEAN.

Model ini mengidentifikasi lima dimensi yang membentuk kepribadian seseorang, yaitu Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, dan Neuroticism. Yuk, mengenal lebih dalam lagi model OCEAN ini untuk mengetahui kepribadian seseorang lewat artikel berikut ini.

1. Openness 

Memahami 5 Dimensi Kepribadian Lebih Dalam dengan Model OCEANilustrasi pertemanan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Keterbukaan atau Openness dapat diukur dari seberapa besar rasa ingin tahu seseorang dalam menghadapi hal-hal baru. Seseorang dengan kepribadian terbuka cenderung memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap hal-hal yang belum diketahuinya. Hal ini dapat mendorong kreativitas seseorang, karena mereka sering memikirkan konsep abstrak sebelum mengerjakannya.

Di sisi lain, individu dengan tingkat keterbukaan rendah cenderung tidak suka dengan perubahan atau hal-hal baru. Mereka biasanya menolak ide baru dan tidak terlalu berimajinasi. Namun, penting untuk dicatat bahwa orang dengan tingkat keterbukaan yang rendah bukanlah orang yang buruk.

2. Conscientiousness 

Memahami 5 Dimensi Kepribadian Lebih Dalam dengan Model OCEANilustrasi fokus (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Conscientiousness adalah dimensi kepribadian yang mengukur cara seseorang melakukan pekerjaannya. Individu dengan tingkat kesadaran yang tinggi cenderung sangat memperhatikan detail dan ketelitian dalam melakukan pekerjaannya.

Mereka juga cermat dalam mengatur segala hal, termasuk jadwal dan tugas-tugas penting. Sebagai contoh, ketika akan melakukan presentasi di kantor, orang dengan conscientiousness akan mempersiapkannya jauh-jauh hari dan melakukan pengulangan, sebelum presentasi sesungguhnya dilakukan.

Di sisi lain, orang dengan tingkat kesadaran yang rendah tidak menyukai hal-hal yang terorganisir atau detail yang merepotkan. Mereka bahkan kesulitan untuk meletakkan benda di tempat yang sudah ditentukan.

Selain itu, individu dengan tingkat kesadaran yang rendah sering menunda-nunda pekerjaan. Ini termasuk pekerjaan penting dengan tenggat waktu yang ketat, dan sering kali gagal menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

Baca Juga: 5 Fakta Tes Kepribadian MBTI, Beneran Akurat?

3. Extraversion 

Memahami 5 Dimensi Kepribadian Lebih Dalam dengan Model OCEANilustrasi pertemanan (pexels.com/Kampus Production)
dm-player

Extraversion adalah dimensi kepribadian yang sangat terkait dengan aspek sosial. Individu dengan tingkat extraversion yang tinggi cenderung memiliki sifat ramah terhadap orang lain. Mereka juga memiliki lebih banyak energi dalam situasi sosial atau ketika berinteraksi dengan orang lain.

Mereka akan merasa nyaman memulai percakapan dan senang bertemu dengan orang baru. Orang dengan tingkat extraversion yang tinggi cenderung suka menjadi pusat perhatian dan bisa mulai berbicara, sebelum memikirkannya terlebih dahulu saat ingin berbicara.

Di sisi lain, orang dengan tingkat extraversion yang rendah cenderung lebih diam, memperhatikan, dan berusaha untuk tidak menonjol. Mereka tidak senang berbicara, bahkan untuk percakapan yang sederhana. Menurut mereka, berbicara bisa memakan banyak energi.

4. Agreeableness 

Memahami 5 Dimensi Kepribadian Lebih Dalam dengan Model OCEANilustrasi berjabat tangan (pexels.com/George Milton)

Tidak semua individu mampu menjalin hubungan dengan orang lain, karena hubungan tersebut bukan hanya sekedar kenalan, berbicara, atau menilai orang secara pribadi. Hubungan bisa lebih dalam dari itu.

Orang yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi cenderung sangat memperhatikan dan merasakan empati terhadap orang lain. Mereka senang membantu dalam berbagai hal dan cenderung memberikan kebahagiaan bagi orang lain.

Sebaliknya, orang dengan tingkat agreeableness yang rendah cenderung lebih egois dan terlalu memikirkan diri sendiri. Mereka acuh tak acuh terhadap perasaan orang lain dan tidak memiliki minat untuk membicarakannya. Terkadang, mereka bahkan memanipulasi orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri.

5. Neuroticism 

Memahami 5 Dimensi Kepribadian Lebih Dalam dengan Model OCEANilustrasi cemas (pexels.com/Liza Summer)

Penting untuk diingat, bahwa kehidupan profesional tidak hanya berkaitan dengan pikiran, tetapi juga perasaan. Oleh karena itu, neuroticism adalah salah satu aspek yang diuji dalam tes kepribadian, karena dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.

Neuroticism ditandai dengan adanya kesedihan, kemurungan, dan ketidakstabilan emosi. Bagi mereka dengan level neuroticism rendah, sensitivitas emosi yang berlebihan tidak akan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Di sisi lain, bagi mereka dengan level neuroticism tinggi, stres, kekhawatiran, kesedihan, kegelisahan, dan perubahan mood dapat mengganggu fokus serta produktivitas mereka dalam pekerjaan. Oleh karena itu, orang yang memiliki level neuroticism rendah lebih cenderung lebih rileks dalam menghadapi masalah dan dapat tetap fokus dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka.

Secara keseluruhan, model OCEAN telah terbukti cukup akurat dalam memprediksi kepribadian seseorang. Kelima dimensi di atas memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kepribadian seseorang. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki keunikan dan perbedaan dalam dirinya.

Tidak ada satu model pun yang dapat sepenuhnya menggambarkan kepribadian seseorang. Model OCEAN dapat menjadi panduan dalam memahami diri sendiri dan orang lain, tetapi tetaplah terbuka dan menghargai perbedaan yang ada. Dengan begitu, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang di sekitar kita dan memperkaya pengalaman hidup kita.

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Kamu Memiliki Kepribadian Sanguine, lho!

Rendy Firmansyah Photo Verified Writer Rendy Firmansyah

Seorang mahasiswa yang mencoba menekuni bidang kepenulisan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya