Punya Pola Berpikir Kritis Itu Penting! Begini Caranya

Sampaikan aspirasimu untuk perubahan dunia

Jakarta, IDN Times - Tahun ini Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Beranggotakan 19 negara dan lembaga Uni Eropa, The Group of Twenty (G20) merupakan forum kerja sama multilateral yang paling disorot dunia lho! 

Ditetapkannya Indonesia sebagai Presidensi G20, tentu menjadi hal yang membanggakan. Bagaimana tidak, inilah momen pertama kalinya Indonesia bisa terpilih menjadi tuan rumah sejak dibentuknya G20 pada 1999 silam. Bangga banget ya!

Gak hanya jadi ajang “arisan” para pemimpin negara-negara paling berpengaruh, G20 di Indonesia ternyata juga membawa banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya generasi Millennial dan Gen Z. 

Hal ini lah yang dipaparkan para narasumber di webinar Ngobrol Seru dengan topik “Peran Aktif Millennial Sampaikan Aspirasi untuk Gelaran Presidensi G20” yang digelar secara virtual pada Kamis, (2/5/2022). Kali ini IDN Times berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, membahas sejauh apa relevansi G20 dengan Millennial dan Gen Z.

1. Bukan agenda elit global semata

Punya Pola Berpikir Kritis Itu Penting! Begini CaranyaDirektur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI, Usman Kansong, saat menjadi keynote speaker di webinar Ngobrol Seru dengan topik “Peran Aktif Millennial Sampaikan Aspirasi untuk Gelaran Presidensi G20” yang digelar secara virtual pada Kamis, (2/5/2022). (IDN Times/Ridho Fauzan)

Usman Kansong, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI, menjabarkan bahwa meski G20 adalah forum multilateral, Presidensi G20 Indonesia bukanlah agenda elit global semata. Melainkan, forum ini juga melibatkan akademisi, korporasi, hingga anak muda.

“Banyak hal yang saling terkait dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti isu perubahan iklim yang penyelesaiannya dapat kita mulai dari diri sendiri, pentingnya memiliki literasi digital, hingga kesetaraan dalam dunia kerja,” kata Usman. 

Dalam forum G20 kali ini, Indonesia mengusung tiga isu prioritas yakni isu penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, serta transisi menuju energi berkelanjutan. Menurut Usman, dari ketiga isu tersebut ada banyak sekali hal yang punya kaitan erat dengan generasi muda.

Baca Juga: Apa Pentingnya Sih G20 Buat Millennial dan Gen Z? 

2. Relevansi tiga isu prioritas G20 bagi Millennial dan Gen Z

Punya Pola Berpikir Kritis Itu Penting! Begini CaranyaIlustrasi G20 Indonesia 2022 (Dok. Shutterstock/PoetraRH)

Transformasi digital menjadi salah satu isu besar yang dibawa ke forum G20. Topik ini pun masuk ke dalam salah satu isu financial track di G20. Dikenal sebagai generasi yang melek digital, atau digital native, Usman menilai bahwa Millennial dan Gen Z perlu dibekali literasi digital yang matang agar bisa memanfaatkan teknologi sebaik-baiknya. 

“Isu transformasi berbasis digital ini millennial banget sebetulnya. karena saya tahu semua yang ada di sini kebanyakan teman-teman adalah yang kita sebut digital native. Jadi tema transformasi digital ini sangat penting bagi kawan-kawan,” ujarnya.

Selain itu dia juga menilai, isu transisi energi jadi hal yang penting untuk generasi muda karena keberlanjutan bumi ini sangat ditentukan oleh bagaimana kita menggunakan energi. Begitu pun dengan isu kesehatan, agar Indonesia bisa mengoptimalkan bonus demografi di 2030 dengan kualitas SDM yang sehat dan produktif.

3. Meresmikan kompetisi menulis 1000 Aspirasi Indonesia Muda

dm-player
Punya Pola Berpikir Kritis Itu Penting! Begini CaranyaSeorang perempuan sedang menulis (Dok. Shutterstock/Chanintorn.v)

Pada kesempatan yang sama, Usman sekaligus meresmikan kompetisi menulis “1000 Aspirasi Indonesia Muda” yang diusung oleh IDN Times dan Kementerian Kominfo RI. Di kompetisi tersebut, Millennial dan Gen Z diberikan wadah yang seluas-luasnya untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait Presidensi G20 Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi kompetisi menulis 1000 Aspirasi Indonesia Muda yang hari ini kita resmikan. Kita berharap teman-teman muda bisa menyampaikan aspirasinya untuk kesuksesan Presidensi G20 Indonesia,” ungkap Usman.

Ia pun menilai, adanya kompetisi menulis bertema G20 yang kemudian hasilnya ditayangkan untuk umum, berperan dalam mengagungkan semangat G20 kepada masyarakat yang lebih luas lagi. 

Sebagai informasi, di kompetisi ini nantinya akan dipilih 100 aspirasi terbaik yang akan dicetak menjadi buku dan langsung dibagikan di KTT G20. Para peserta juga punya kesempatan untuk memenangkan hadiah berupa laptop Asus Vivobook 14 untuk juara 1, Samsung Galaxy Tab 8 untuk juara 2, dan juara 3 berupa uang tunai sebesar Rp3 juta.

4. Membawa semangat gotong royong ke dunia internasional

Punya Pola Berpikir Kritis Itu Penting! Begini CaranyaDilla Amran, Tenaga Ahli Komunikasi Kantor Staf Presiden RI, saat menjadi narasumber di webinar Ngobrol Seru dengan topik “Peran Aktif Millennial Sampaikan Aspirasi untuk Gelaran Presidensi G20” yang digelar secara virtual pada Kamis, (2/5/2022). (IDN Times/Ridho Fauzan)

Presidensi Indonesia G20 mengusung slogan "Recover Together, Recover Stronger". Tenaga Ahli Komunikasi Kantor Staf Presiden RI, Dilla Amran, menjelaskan bahwa slogan ini dibuat dengan alasan atau makna yang sangat berarti dan berkaitan dengan situasi pandemik COVID-19.

Menurut Dilla, dari slogan tersebut Indonesia bermaksud menularkan semangat gotong royong untuk pulih dari berbagai kegentingan yang melanda dunia. Tak hanya pulih dari pandemik, tapi juga pulih dari dampak perubahan iklim yang kian memburuk. Dari slogan itu pula, Indonesia bisa ambil peran dalam pembuatan kebijakan-kebijakan yang setara dan adil untuk sesama. 

“Berbekal kata “Together”, Indonesia mengajak semua pemimpin dan warga dunia bergandengan tangan dan kerja sama. Tujuannya memulihkan diri dari pandemik. Tak hanya itu, kita juga mengajak dunia untuk pulih dari perubahan iklim yang jadi tantangan besar dunia,” tegas Dilla.

5. Tips menulis ala Boy Candra

Punya Pola Berpikir Kritis Itu Penting! Begini CaranyaBoy Candra saat menjadi narasumber di webinar Ngobrol Seru dengan topik “Peran Aktif Millennial Sampaikan Aspirasi untuk Gelaran Presidensi G20” yang digelar secara virtual pada Kamis, (2/5/2022). (IDN Times/Ridho Fauzan)

Dalam webinar tersebut, juga ada Boy Candra yang membagikan tips menulis artikel opini yang baik dan menggugah pembaca. Ia mengatakan bahwa selain memahami teknis penulisan, yang tak kalah penting adalah menguasai isu yang akan kita angkat. Namun jika tidak, hal ini masih bisa diakali dengan memperdalam riset.

“Karena digital itu sudah kayak pasar lah. Kalau kita gak hati-hati bisa jadi nanti kita menulis sesuatu yang hoax dan itu jadi menyesatkan. Harus pelajari dulu isu yang mau dibahas. Tulislah hal-hal yang sesuai sama kapasitas. Atau pelajari dulu, gali informasinya lebih dalam,” kata Boy.

Dengan riset yang mendalam, menurutnya ancaman writer block bisa dihindari karena kita memiliki informasi yang cukup. Meski begitu ia mengimbau agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi data.

“Kita harus pastikan informasi yang kita dapat bukan hoax. Karena kalau gak hati-hati, bukan memberi solusi malah menimbulkan masalah baru,” ujarnya. (WEB)

Baca Juga: Asyik! Ikut Partisipasi di #G20, Kamu Bisa Dapat Hadiah Juga Nih 

Topik:

  • Ridho Fauzan
  • Cynthia Kirana Dewi

Berita Terkini Lainnya